Oleh: Nurfahmi Magid
Ingin kulesatkan kata-kata, yang menembus dinding tempat kalian mendekam
Yang memberi kalian semangat untuk tetap percaya; kebenaran tak mungkin punah!
Kebenaran adalah cahaya matahari
yang tak pernah menagih kehidupan di Bumi
Kebenaran adalah udara
yang tak lelah memberi nafas pada manusia
Kebenaran adalah bulan
yang menuntun mereka dalam kegelapan
Tapi, maaf kawan, puisiku bukanlah puisi,
Ia hanya berderet-deret kata resah,
yang pucat, menggigil,
mempertahankan keyakinan
Kata-kata yang muncul dari lorong yang sempit,
yg berdesak-desakan,
berebut masuk ke ruang perlawanan!
Kawan Agus-Hakam,
Pejuang seperti kalian akan tetap ada,
meski moncong senjata dan pasal-pasal rekayasa coba membungkamnya
Pejuang seperti kalian akan tetap hidup dan berlipat ganda,
ketika penindasan terus dipertontonkan penguasa,
Pejuang seperti kalian, tak mati-mati,
menyiapkan barisan perlawanan,
hingga kebenaran tak lagi sebatas mimpi dan harapan
Tiba-tiba kuingat, tulisan penyair pemberani,
yang kini tak tahu, apakah Ia hidup atau mati.
Dalam keresahan, digugatnya penguasa:
"Terbitnya kata-kata dalam diriku, tak bisa di cegah,
bagaimana kau akan membungkamku?
penjara sekalipun, tak bakal mampu
mendidikku menjadi patuh!"
Batam, 12 April 2016
Ikuti tulisan menarik nurfahmi magid lainnya di sini.