Tujuh Kesalahan Mematikan dari Manajemen Beracun

Jumat, 17 Mei 2024 05:28 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kepemimpinan yang beracun bersembunyi di depan mata. Temukan tanda-tanda halus pengelolaan racun untuk menciptakan tim yang lebih sehat dan produktif.

Hal-hal halus yang dikatakan para manajer justru membuat mereka terbengkalai.

Poin-Poin Penting

  • Perilaku manajemen yang beracun bisa jadi tidak kentara dan sering kali tersembunyi di balik ungkapan yang tampaknya tidak berbahaya.
  • Manajer mungkin tanpa sadar berkontribusi terhadap lingkungan kerja yang beracun, yang menyebabkan penurunan kesejahteraan karyawan.
  • Kesadaran diri sangat penting dalam mengenali dan mengatasi kecenderungan kepemimpinan yang beracun.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam misi saya dalam manajemen detoks, saya menemukan bahwa meskipun semua orang mendukung gagasan untuk membersihkan dunia dari kepemimpinan yang beracun, hanya sedikit yang menyadari peran mereka sendiri dalam melanggengkan masalah ini. Sebagai manajer, kita mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan tim, produktivitas, dan kepuasan kerja secara keseluruhan. Namun, terkadang bahkan dengan niat terbaik sekalipun, kita mungkin tanpa sadar menunjukkan perilaku beracun melalui pernyataan yang tampaknya tidak berbahaya.

Kepemimpinan yang beracun dapat terwujud dalam berbagai cara, termasuk kurangnya integritas, egoisme, dan fokus pada ambisi pribadi daripada kesejahteraan orang lain. Perilaku ini dapat menimbulkan konsekuensi yang parah bagi karyawan, seperti tekanan psikologis, penarikan diri, dan berkurangnya kepuasan kerja.

Daftar tanda-tanda manajemen yang beracun ini tidak hanya berguna untuk mengidentifikasi apakah Anda mungkin seorang manajer yang beracun, tetapi juga untuk mengetahui apakah Anda dikelola dengan cara yang beracun. Jika Anda adalah pihak yang menerima perilaku ini, mungkin ini saatnya untuk melakukan percakapan jujur dengan manajer Anda atau mencari bimbingan dari pemimpin yang tepercaya. Ingat, tidak ada pekerjaan yang layak mengorbankan kesehatan mental atau fisik Anda.

1. Perputaran tinggi. “Sangat sulit menemukan orang baik saat ini.” Jika Anda terus-menerus kesulitan mempertahankan karyawan di banyak tim, inilah saatnya untuk mempertimbangkan bahwa pendekatan kepemimpinan Anda mungkin menjadi masalah mendasarnya.

2. Selamat berbicara. "Saya punya kebijakan pintu terbuka, tapi tak seorang pun pernah mengeluh." Jika karyawan Anda jarang menyampaikan kekhawatiran atau idenya kepada Anda, ini mungkin menunjukkan bahwa mereka takut dengan reaksi atau kritik Anda.

3. Manipulasi. "Saya tidak yakin anggota tim lainnya memahami betapa pentingnya hal ini, jadi saya sangat senang memiliki seseorang seperti Anda di tim yang memahaminya." Menggunakan sanjungan, rasa bersalah, atau taktik emosional lainnya untuk mengendalikan tim Anda dan mendapatkan apa yang Anda inginkan adalah tanda yang jelas dari kepemimpinan yang beracun.

4. Merayakan pengorbanan. "Terima kasih telah meluangkan waktu ekstra selama akhir pekan. Dedikasi seperti itulah yang kami butuhkan di sini." Memuji dan menormalisasi kerja berlebihan dapat menyebabkan kelelahan dan kebencian di antara anggota tim Anda.

5. Manajemen mikro yang menyamar. "Terserah padamu bagaimana melakukan pendekatan ini. Cukup ajak aku melakukan pendekatanmu sekali lagi." Meskipun berpura-pura memberdayakan tim Anda, terus-menerus meminta mereka untuk meminta persetujuan Anda dan membenarkan keputusan mereka dapat menghambat pertumbuhan dan otonomi mereka.

6. Menolak ide-ide baru. "Saya tahu ini adalah bidang baru bagi Anda, jadi mari kita tetap berpegang pada apa yang kami tahu berhasil saat ini." Menolak ide secara terus-menerus dan mengabaikan status quo dapat mengurangi motivasi dan kreativitas tim Anda.

7. Cepat menyalahkan. “Saya memberi mereka instruksi yang jelas, tapi entah bagaimana mereka masih berhasil menjatuhkan bola.” Manajer yang beracun terampil dalam mengalihkan tanggung jawab dan menuding ketika proyek atau inisiatif gagal. Perilaku ini mengikis kepercayaan dan membuat karyawan merasa tidak didukung dan kehilangan motivasi.

Perlu dicatat bahwa pemimpin yang sama dapat menunjukkan campuran perilaku beracun dan memberdayakan, sehingga menciptakan profil yang unik. Kompleksitas ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran diri dan perlunya para manajer untuk terus menilai dan meningkatkan gaya kepemimpinan mereka.

Jika Anda mendapati diri Anda menggunakan salah satu frasa ini, perhatikan baik-baik ke cermin. Jika Anda mendengar ungkapan-ungkapan ini, atau ungkapan serupa, mungkin ini saatnya untuk memikirkan rencana tindakan.

Mengenali tanda-tanda kepemimpinan beracun ini adalah langkah pertama menuju penciptaan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif. Mulailah dengan memperhatikan bahasa Anda, membina komunikasi terbuka, dan memprioritaskan kesejahteraan tim Anda. Ingat, kesuksesan dan keterlibatan tim Anda merupakan cerminan langsung dari kepemimpinan Anda.

Proses detoks dimulai dengan kesadaran — terhadap diri sendiri dan orang lain. Bagikan daftar ini dengan rekan manajer Anda dan mulailah berdiskusi tentang bagaimana Anda dapat bersama-sama menciptakan tempat kerja yang lebih positif dan memberdayakan. Bersama-sama, kita dapat menyelamatkan nyawa, meningkatkan kinerja, dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi semua orang.

***

Solo, Kamis, 16 Mei 2024. 9:16 pm

Suko Waspodo

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler