?????? ?????? ???? ?????? ??????? ???? ????????? ???? ?????????
?????????? ???? ?????? ??????? ???? ?????? ?????? ????????
Roti kering (makanan paling sederhana) yang disertai rasa aman
lebih lezat daripada madu (makanan mewah) yang disertai rasa takut
Dan rumah tenda yang terlindungi dari fitnah lebih nyaman daripada
istana megah yang penuh fitnah
Hidup secara sederhana amat membantu orang memperoleh kebahagiaan. Kesederhanaan berarti menyesuaikan pengeluaran dengan kemampuan, bukan sebaliknya keinginan memaksakan kemampuan. Kesederhanaan juga berarti mementingkan kebutuhan atau hal-hal yang prinsipil dan menomerduakan citra, gengsi, dan penilaian orang. Dengan demikian, kesederhanaan juga bermakna mementingkan substansi daripada penampakan. Sikap tersebut membantu orang untuk lebih damai di hati, tenang dalam berpikiran dan berencana, dan jelas dalam tindakan dan perbuatan. Orang semacam ini akan fokus dalam hidupnya dan kuat pijakan kakinya sebab ia tidak mudah iri apalagi dengki, tertekan pikirannya, atau diperbudak ambisinya.
???? ???????? ??? ??? ????????? ???????? ????? ??? ????????? ????????
Barangsiapa membeli sesuatu yang tidak diperlukan
maka ia akan menjual apa yang amat dibutuhkan
Kata-kata ini tajam menyorot realitas kita saat ini yang mengabaikan prinsip hidup yang sederhana terutama dalam berbelanja. Orang amat sulit membedakan mana yang benar-benar ia butuhkan dengan sekedar keinginan akibat iklan. Orang cenderung membeli apa pun yang ditayangkan dalam iklan. Dorongan itu kuat sekali hingga ia akan merasa tidak nyaman dengan dirinya jika tidak membeli. Akibatnya adalah fatal, di samping kebutuhan yang sesungguhnya justru tidak terpenuhi, sebagian mereka justru menjual hal-hal penting yang mereka miliki, tidak terkecuali harga diri.
????? ??????????? ?????????? ??????????? ???????????
???????? ????????? ???? ??????? ?????????
?????? ?????? ??????????
Sebuah pintu, sebuah kunci,
dan sebuah ruangan yang dihembus angin
dan hati yang riang disertai takwa dan kebaikan
Niscaya anda telah mencapai kesuksesan
Sekali lagi, bahagia itu tidak memerlukan banyak persyaratan kecuali perasaan bahagia itu sendiri. Orang yang memiliki segudang prestasi, gunung harta, dan kemasyhuran nama belum tentu merasa bahagia. Mereka bisa jadi justru menderita sebab orang yang selalu berprestasi terbebani untuk terus menjaga prestasi, orang yang berharta terbebani untuk menjaga hartanya, dan orang yang punya nama terbebani nama besarnya. Orang yang hanya berkecukupan harta, tidak memiliki nama besar, apalagi prestasi tinggi, bisa jadi justru mengenyam kebahagiaan, sebab ia tidak menanggung beban atau permasalahan yang melampaui kemampuannya.
????????? ?????? ???????? ?????? ???????? ????? ??????
Janganlah engkau menjadi hamba sesamamu
Allah sungguh telah menjadikanmu merdeka
Pada dasarnya, semua manusia memiliki kedudukan yang setara. Kesetaraan itu didasarkan pada berbagai kesamaan di antara mereka yakni kesamaan sebagai manusia, sebagai makhluk ciptaan dan hamba Allah, dan memiliki asal usul yang sama. Kenyataannya kemudian adalah hubungan antar manusia berjalan amat timpang dan kesamaan-kesamaan dasar itu tertutup sedemikian rupa sehingga seolah tinggal slogan. Kata-kata Sayyid al-Bulagha’ Imam Ali adalah kritik yang amat tajam terhadap realitas ketimpangan itu, sekaligus nasehat untuk mewujudkan hubungan yang setara antar umat manusia pada semua level dan segala dimensi. Kesetaraan antar manusia berarti tidak adanya perbudakan antar mereka. Itulah yang disebut kemerdekaan, dan itulah syarat menggapai kebahagiaan.
???? ?????? ???????????? ????? ??????
Barangsiapa meninggalkan syahwat
maka ia hidup secara merdeka
?????????????? ???? ????????? ????????????
??????? ?????????? ???? ?????? ?????? ?????
Kemerdekaan adalah kemuliaan dan takwa
Maka apabila dua hal itu berkumpul pada diri seseorang
maka ia adalah orang yang merdeka
??? ????????? ?????? ????? ?????? ??????
???? ????? ?????????? ????? ???????? ?????????? ????????????? ????????????
?????????? ??????? ????? ????????
Tidak ada kebahagiaan
kecuali engkau hidup secara merdeka
dari segala belenggu terhadap tubuhmu,
akalmu, tabiatmu, dan khayalanmu
agar engkau benar-benar menjadi hamba Allah semata
Kemerdekaan ternyata tidak cukup dengan terbebasnya sebagian manusia dari ketergantungan, dominasi, penindasan, ekploitasi, dan pengaruh (hegemoni) manusia yang lain. Kemerdekaan ternyata mensyaratkan pembebasan setiap manusia dari “dirinya sendiri”. Orang yang dikuasai hawa nafsunya dalam setiap keputusan hidup dan perbuatannya bukanlah orang yang merdeka. Orang yang merdeka adalah yang terbebas dari ketergantungan kepada semua hal kecuali kepada Yang Maha Kuasa. Realitas kita saat ini jelas banyak bertentangan dengan kemerdekaan dalam arti yang sebenar-benarnya. Kemerdekaan adalah sesuatu yang mudah dikatakan akan tetapi tidak gampang diwujudkan.
????? ????? ???????? ?????? ?????? ????? ????????
Allah sungguh telah menjadikanmu merdeka
Maka jadilah dirimu sebagaimana Ia menjadikanmu
Sumber: Ibnu Burdah, Mutiara-Mutiara Hikmah Kebahagiaan Sejati, Yogyakarta: Tiara Wacana,.
Dr. Ibnu Burdah, MA, adalah dosen UIN Sunan Kalijaga, penulis buku 1. Pendidikan Karakter Islami untuk anak SD/ SMP/ SMA, 2. Kristal-Kristal Cinta Para Filsuf, Sufi, dan Nabi. 3. Metode Baca al-Qur’an ramah Anak Iqra’ Tartila. 4. Menjadi Penerjemah: Metode dan Wawasan Menerjemah. 5. (Dunia) Islam Kontemporer. 6. Bahasa Arab (untuk Hubungan) Internasional. 7. Segitiga Tragedi Tanah Palestina. 8. Wajah Baru Yahudi Orthodox vs Zionisme Zionisme. 9.Puisi-Puisi Nakal Dari Pesantren: Setengah Humor Setengah Cendekia.
Oleh Dr. Ibnu Burdah, MA
Ikuti tulisan menarik ibnu Burdah lainnya di sini.