x

Seorang Jamaah membaca Alquran mini untuk mengikuti Ngaji Semaan di Masjid Agung Kauman Semarang, 9 Juni 2016. Ngaji Semaan adalah membaca kitab suci Al-Quran dengan secara benar dan juga mengetahui maknanya. TEMPO/Budi Purwanto

Iklan

ibnu Burdah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mutiara Hikmah: Hidup Sederhana dan Merdeka

Kemerdekaan ternyata tidak cukup dengan terbebasnya sebagian manusia dari ketergantungan, dominasi, penindasan, ekploitasi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

?????? ?????? ???? ?????? ??????? ???? ????????? ???? ?????????

?????????? ???? ?????? ??????? ???? ?????? ?????? ????????

Roti kering (makanan paling sederhana) yang disertai rasa aman

lebih lezat daripada madu (makanan mewah) yang disertai rasa takut

Dan rumah tenda yang terlindungi dari fitnah lebih nyaman daripada

istana megah yang penuh fitnah

Hidup secara sederhana amat membantu orang memperoleh kebahagiaan. Kesederhanaan berarti menyesuaikan pengeluaran dengan kemampuan, bukan sebaliknya keinginan memaksakan kemampuan. Kesederhanaan  juga berarti mementingkan kebutuhan atau hal-hal yang prinsipil dan menomerduakan citra, gengsi, dan penilaian orang.  Dengan demikian, kesederhanaan juga bermakna mementingkan substansi daripada penampakan. Sikap tersebut membantu orang untuk lebih damai di hati, tenang dalam berpikiran dan berencana, dan jelas dalam  tindakan dan perbuatan. Orang semacam ini akan fokus dalam hidupnya dan kuat pijakan kakinya sebab ia tidak mudah iri apalagi dengki, tertekan pikirannya, atau diperbudak ambisinya.

 

???? ???????? ??? ??? ????????? ???????? ????? ??? ????????? ????????

Barangsiapa membeli sesuatu yang tidak diperlukan

maka ia akan menjual apa yang amat dibutuhkan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kata-kata ini tajam menyorot realitas kita saat ini yang mengabaikan prinsip hidup yang sederhana terutama dalam berbelanja. Orang amat sulit membedakan mana yang benar-benar ia butuhkan dengan sekedar keinginan akibat iklan. Orang cenderung membeli apa pun yang ditayangkan dalam iklan.  Dorongan itu kuat sekali hingga ia akan merasa tidak nyaman dengan dirinya jika tidak membeli. Akibatnya adalah fatal, di samping kebutuhan yang sesungguhnya justru tidak terpenuhi, sebagian mereka justru menjual hal-hal penting yang mereka miliki, tidak terkecuali harga diri.

 

????? ??????????? ?????????? ??????????? ???????????

???????? ????????? ???? ??????? ?????????

?????? ?????? ??????????

Sebuah pintu, sebuah kunci,

dan sebuah ruangan yang dihembus angin

dan hati yang riang disertai takwa dan kebaikan

Niscaya anda telah mencapai kesuksesan

Sekali lagi, bahagia itu tidak memerlukan banyak persyaratan kecuali perasaan bahagia itu sendiri. Orang yang memiliki segudang prestasi, gunung harta, dan kemasyhuran nama belum tentu merasa bahagia. Mereka bisa jadi justru menderita sebab orang yang selalu berprestasi terbebani untuk terus menjaga prestasi, orang yang berharta terbebani untuk menjaga hartanya, dan orang yang punya nama terbebani nama besarnya. Orang yang hanya berkecukupan harta, tidak memiliki nama besar, apalagi prestasi tinggi, bisa jadi justru mengenyam kebahagiaan, sebab ia tidak menanggung beban atau permasalahan yang melampaui kemampuannya. 

 

????????? ?????? ???????? ?????? ???????? ????? ??????

Janganlah engkau menjadi hamba sesamamu

Allah sungguh telah menjadikanmu merdeka

Pada dasarnya, semua manusia memiliki kedudukan yang setara. Kesetaraan itu didasarkan pada berbagai kesamaan di antara mereka yakni kesamaan sebagai manusia, sebagai makhluk ciptaan dan hamba Allah, dan memiliki asal usul yang sama. Kenyataannya kemudian adalah hubungan antar manusia berjalan amat timpang dan kesamaan-kesamaan dasar itu tertutup sedemikian rupa sehingga seolah tinggal slogan.  Kata-kata Sayyid al-Bulagha’ Imam Ali adalah kritik yang amat tajam terhadap realitas ketimpangan itu, sekaligus nasehat untuk mewujudkan hubungan yang setara antar umat manusia pada semua level dan segala dimensi. Kesetaraan antar manusia berarti tidak adanya perbudakan antar mereka. Itulah yang disebut  kemerdekaan,  dan itulah syarat menggapai kebahagiaan.

 

???? ?????? ???????????? ????? ?????? 

Barangsiapa meninggalkan syahwat

maka ia hidup secara merdeka

 

?????????????? ???? ????????? ????????????

??????? ?????????? ???? ?????? ?????? ?????

Kemerdekaan adalah kemuliaan dan takwa

Maka apabila dua hal itu berkumpul pada diri seseorang

maka ia adalah orang yang merdeka

 

??? ????????? ?????? ????? ?????? ??????

???? ????? ?????????? ????? ???????? ?????????? ????????????? ????????????

?????????? ??????? ????? ????????

Tidak ada kebahagiaan

kecuali engkau hidup secara merdeka

dari segala belenggu terhadap tubuhmu,

akalmu, tabiatmu, dan khayalanmu

agar engkau benar-benar menjadi hamba Allah semata

Kemerdekaan ternyata tidak cukup dengan terbebasnya sebagian manusia dari ketergantungan, dominasi, penindasan, ekploitasi, dan pengaruh (hegemoni) manusia yang lain. Kemerdekaan ternyata mensyaratkan pembebasan setiap manusia dari “dirinya sendiri”. Orang yang dikuasai hawa nafsunya dalam setiap keputusan hidup dan perbuatannya bukanlah orang yang merdeka.  Orang yang merdeka adalah yang terbebas dari ketergantungan kepada semua hal kecuali kepada Yang Maha Kuasa. Realitas kita saat ini jelas banyak bertentangan dengan kemerdekaan dalam arti yang sebenar-benarnya. Kemerdekaan adalah sesuatu yang mudah dikatakan akan tetapi tidak gampang diwujudkan. 

 

????? ????? ???????? ?????? ?????? ????? ????????

Allah sungguh telah menjadikanmu merdeka

Maka jadilah dirimu sebagaimana Ia menjadikanmu

 

Sumber: Ibnu Burdah, Mutiara-Mutiara Hikmah Kebahagiaan Sejati, Yogyakarta: Tiara Wacana,.

Dr. Ibnu Burdah, MA, adalah dosen UIN Sunan Kalijaga, penulis buku 1. Pendidikan Karakter Islami untuk anak SD/ SMP/ SMA, 2. Kristal-Kristal Cinta  Para Filsuf, Sufi, dan Nabi. 3. Metode Baca al-Qur’an ramah Anak Iqra’ Tartila. 4. Menjadi Penerjemah: Metode dan Wawasan Menerjemah. 5. (Dunia) Islam  Kontemporer. 6. Bahasa Arab (untuk Hubungan) Internasional. 7. Segitiga Tragedi Tanah Palestina. 8. Wajah Baru Yahudi Orthodox vs Zionisme Zionisme. 9.Puisi-Puisi Nakal Dari Pesantren: Setengah Humor Setengah Cendekia.

 

Oleh  Dr. Ibnu Burdah, MA

Ikuti tulisan menarik ibnu Burdah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini