x

Kue Kuno yang Dinanti

Iklan

Aseanty Pahlevi

journalist, momsky, writer, bathroom singer, traveler.
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kue Kuno yang Dinanti

Kudapan yang juga dikenal di Singkawang ini terbuat dari campuran tepung beras dan tepung sagu. Topping-nya bertabur ebi alias udang kecil kering.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tidak salah kalau Ramadan disebut sebagai bulan silaturahmi. Kita tidak hanya bisa bertemu dengan kerabat, tapi juga penganan yang lama tak kita jumpai.

Di Pontianak, bulan puasa berarti juga saatnya berburu kue tradisional, seperti talam ebi. Kudapan yang juga dikenal di Singkawang ini terbuat dari campuran tepung beras dan tepung sagu. Topping-nya bertabur ebi alias udang kecil kering. Perpaduan bahan tersebut memunculkan rasa yang unik, yaitu kenyal, gurih, dan asin. "Sekarang dimodifikasi dengan irisan daun seledri dan cabai, sehingga tampilan lebih menarik," kata Fitri Novianti, pengusaha katering di Pontianak, pekan lalu.

Kue ini disebut "talam" karena kerap disuguhkan di atas talam alias nampan. Dulu, bentuknya loyang segi empat, lalu dipotong kecil-kecil. Kini, kue tersebut lebih banyak hadir berbentuk seperti mangkuk mungil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fitri, 43 tahun, mengatakan teknologi memudahkan pembuatan kudapan ini. Sementara kakek-neneknya dulu menggunakan lesung batu untuk menghaluskan ebi, kini dia cukup mencemplungkannya ke dalam blender. Ebi kemudian dicampur dengan tumisan bawang putih, cabai, gula pasir, garam, dan seledri. Kemudian dimasak hingga kering.

Adonan talam terdiri atas perbandingan dua bagian tepung beras dan satu bagian tepung sagu. Kemudian ditambahkan gula, merica, dan garam ke dalam adonan, lalu diberi santan. Adonan lalu dimasukkan ke cetakan atau loyang untuk dikukus dengan api sedang hingga matang. Terakhir, ditaburkan ebi.

Di Pasar Juadah, Pontianak, talam ebi dijual seharga Rp 1.000 sampai Rp 2.500, tergantung ukuran dan banyaknya topping. "Kue ini mengingatkan saya pada masa kecil," kata Sri Wahyuningsih, warga Kotabaru, Pontianak. Menurut Sri, hampir tidak ada perbedaan antara talam ebi kotanya dan talam ebi Singkawang. Kue tradisional ini juga dikenal oleh masyarakat Betawi. Namanya pun serupa dan sama-sama jadi sajian langka. ASEANTY PAHLEVI

Ikuti tulisan menarik Aseanty Pahlevi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB