x

Iklan

Gusrowi AHN

Coach & Capacity Building Specialist
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mencari Bahagia dalam Silaturahmi

Silaturahmi khas lebaran (halal bi halal dan reuni) telah menjadi rutinitas. Adakah manfaat yang anda rasakan? Apa yang membuat anda terus mengikutinya?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Silaturahmi khas lebaran (halal bi halal dan reuni) mulai dari level keluarga kecil, besar, sekolah hingga tempat pekerjaan menjadi rutinitas yang banyak kita temukan di sekitar perayaan lebaran. Bagi sebagian orang, dalam hitungan seminggu, bisa jadi hingga 3-5 kali mengikuti event semacam ini.

Saya sendiri, hingga hari ke-7 lebaran sudah mengikuti 3 event (halal bi halal dan reuni). Yang terakhir adalah reuni dengan teman-teman SMA. Upaya saya datang ke reuni ini cukup menguras tenaga. Saya harus menempuh perjalanan 3 jam, bersabar dengan jalanan merayap cenderung macet, ditambah jalanan berkelok dan berlubang pegunungan. Di dalam kesendirian menapaki jalanan, muncul banyak pertanyaan di dalam benak saya: Untuk apa saya melakukan ini (reuni)? Apa yang ingin dan akan aku dapatkan dari (reuni) ini? Apa yang sebenarnya ingin aku tunjukkan dan buktikan? Setelah reuni, apa ekspekatasi saya?

Pikiran saya melayang ke memori beberapa tahun silam (sekitar 6 tahun lalu) di saat saya diminta mewakili keluarga besar memberikan ‘ceramah halal bihalal’ di depan sekitar 400-an orang. Alih-alih memberikan ‘ceramah’ tentang silaturahmi, sebagaimana yang biasa terjadi, saya memberanikan diri untuk ‘tidak’ menceramahi para hadirin yang ada. Saya tidak memborbardir mereka dengan ayat-ayat agama yang menguatkan pentingnya bersilaturahmi.

Saya memilih menjadikan sesi ‘ceramah’ sebagai ajang berbagi pengalaman tentang nikmatnya bersilaturahmi. Secara interaktif saya undang para sesepuh untuk berbagi manfaat nyata yang didapatkan setelah berhalal bi halal sekian lama. Tugas saya pun hanya memancing dan memprovokasi sebanyak mungkin orang untuk mau berbagi pengalaman. Harapan saya, para hadirin mendapatkan pengalaman nyata dari manfaat silaturhami, langsung dari para pelakunya, dan bukan dari mulut saya.   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendekatan saya tersebut dilandasi kegelisahan pribadi, ketika banyak orang datang ke halal bi halal hanya untuk menjadi penonton. Mereka datang, bersalaman, duduk (berdoa bersama dan mendengarkan ceramah), makan-makan, diakhiri dengan salaman dan pulang. Setting tempat duduk yang tidak memungkinkan untuk bisa berinteraksi dan berkomunikasi lebih dekat dan hangat semakin membuat pasif orang yang tidak punya peran apapun dalam kegiatan halal-bihalal yang ada.

Kembali ke pertanyaan yang menggelayuti benak saya ketika akan reuni SMA diatas, sampai selesainya acara pun saya belum menemukan jawaban yang melegakan selain, reuni sebagai ajang ketemu teman-teman SMA. Hanya ketemu, itu saja.  Lantas, Apakah saya semakin mengenal teman-teman saya? TIDAK. Apakah saya mendapatkan kecukupan ruang dan waktu untuk saling bertegur sapa, dan berinteraksi dengan yang lain? TIDAK. Apakah saya merasakan masing-masing yang hadir merasa memiliki kedudukan yang setara? TIDAK. Dan apakah worth it saya menempuh perjalanan 3 jam untuk bisa ber-reuni? YA. Karena dengan hanya ketemu teman-teman saja sudah menjadi kebahagiaan tersendiri.

Saya mendambakan, sebuah kemasan halal bi halal yang menempatkan orang yang hadir sebagai ‘subyek’ dari proses silaturahmi yang ada. Dimana orang-orang benar-benar memiliki kesempatan untuk lebih mengenal satu sama lain, suasana hangat yang memungkinkan satu sama lain bisa saling menjangkau tanpa ada sekat-sekat yang membatasi. Bahkan, semua merasa menjadi bagian penting dari kegiatan, apapun latar belakang, peran dan kontribusinya. Tidak mudah memang.

Jika  ini menjadi kenyataan, saya yakin, kebahagiaan saya ber-halal bi halal mungkin akan melimpah ruah. Insya Alloh. #gusrowi.

 Sumber foto: http://inikata.com/2016/07/10/ika-pmii-gelar-halal-bihalal/

Ikuti tulisan menarik Gusrowi AHN lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler