x

Iklan

Ina Tanaya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Gaya Hidup yang Sehat, Untuk Jantung Sehat

Kesehatan bukanlah segalanya dalam hidup tetapi tanpa kesehatan jantung segalanya tiada berarti. Jadikan Gaya hidup sehat sebagai bagian pola hidup kita.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Melihat fisik ayah saya, pasti Anda tidak percaya bahwa ayah adalah penderita jantung. Badannya kekar dan senang berolahraga. Tetapi ternyata  ayah saya mendapat serangan jantung hampir dua kali.  Untuk yang pertama kalinya, masih dapat tertolong karena secepatnya dibawa ke rumah sakit.  Tetapi serangan yang kedua kalinya, saya mendapat  kabar buruk itu dengan sangat tiba-tiba, di pagi hari buta ketika saya akan berangkat ke kantor.  Diminta segera pulang ke kota asal

Serangan jantung ini sudah diketahui sejak ayah menderita sakit tekanan darah tinggi.   Seiring dengan tekanan darah tinggi, beliau sering tidak disiplin untuk mengonsumsi makanan sehat, walalupun rajin minum obat .  Beberapa kali saya sering memergokinya  dengan makanan yang dilarang seperti makan sate kambing.  

Setelah makan makanan yang dilarang dipikirnya dia bisa sehat kembali dengan minum obat dari dokter.  Sayangnya, beliau tak punya rasa tanggung jawab terhadap tubuhnya.  Gaya hidup yang tidak sehat itu penyebab  dari sakit tekanan darah tinggi yang diluar kendali membuat serangan jantungnya kambuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah ayah meninggal pun, saya belum sadar untuk mengikuti gaya hidup sehat.   Hanya setiap tahun ketika saya masih bekerja sejak usia menginjak 40 tahun, diharuskan untuk memeriksakan EKG.  

Apa itu EKG?  EKG adalah  Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung. Elektokardiogram adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung .  Dari  hasil EGK itu kita dapat mengetahui apakah ada saya mendapatkan penyakit jantung atau tidak. 

Lumayan deg-degan untuk melihat hasilnya.  Beruntung hasil EKG saya  belum masuk kategori untuk penyakit jantung.   Namun, sayangnya, ketika kehidupan modern ini sudah menjamah kota Metropolitan maupun kota-kota besar lainnya dimana gaya hidup pola makan kita sudah demikian metropolis dengan berbagai ragam makanan.   Tidak ingat lagi dengan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi, kolesterol, lemak dan lain-lainnya.   Akibatnya orang sadar setelah terlambat meninggal karena serangan jantung.

Jika EKG sudah jelek, harus langsung periksa laboratorium:

Pemeriksaan laboratorium untuk penyakit jantung itu mirip sekali dengan konser.  Pertama kali kita harus cek adalah kuarter berikut :

Kuartet (4):   Kolesterol Total, HDL, LDL,  Trigliserida

Kolesterol      :    <  200 mg/dl

HDL              :    <   50 mg/dl

LDL              :    < 150 mg/dl

Triliserida      :    <  150 mg/dl

Jika kita sudah menginjak usia lebih dari 50 tahun, dokter pasti menyarankan pemeriksaan trio lainnya:

Lippoprotein a,  Homocystein,  C Reactive Protein.

Homecstein:   semacam jenis amino yang diproduksi tubuh kita bila kita kekurangan asam folat. Tugasnya adalah merusak dinding bagian dalam pembuluh darah.  Oleh karena itu penting banget  untuk mengetahui bahaya jantung dari nilai homocystein.  Nilai normalnya :  5-15  1mg/mL

Lipprotein (a)  :   Jangan sampai meningkat karena akan timbul risiko serangan jantung sampai 300 persen,  di atas 30 mg per dl.   Langsung kita isa meninggal karena kematian pada sel-sel dinding jantung ditandai dengan nyeri dada hebat.

C reactive protein (CRP):  untuk mengetahui apakah arteri kita meradang akibat arterosclerosis .  Normal nya kurang dari 1,0 mg per L;  untuk risiko rendah :  1,0-2,9 mg per L, risiko sedang sampai tinggi:   3 mg per L.

 Ngga boleh loh abaikan hasil dari laboratorium.   Jika sudah tahu hasil lab, segera konsultasi ke dokter jantung.  Yang belum kenal dengan penyakit jantung, bisa memahaminya lebih dulu.

 Apa serangan jantung itu?

Tugas dan fungsi dari pembuluh darah arteri koroner (Coronary Arteries)  adalah mengalirkan darah dan oksigen ke jantung.  Serangan jantung terjadi saat darah yang membawa oksigen menuju otot jantung itu berkurang atau terhenti.

Saat pembuluh darah arteri koroner mengalami penyempitan, jantung kita akan menerima darah yang kurang cukup terutama saat kebutuhan meningkat pada saat aktivitas fisik.    Akibatnya kita merasakan nyeri dada atau sesak napas.

Kenapa  pembuluh darah arteri koroner bisa menyempit?

Ini disebabkan oleh  plak kolesterol robek,  kurangnya aliran darah dalam jantung akan merusak otot jantung.  Jika kita tak cepat mendapat pengobatan, maka jantung akan mengalami kerusakan  dan tak sanggup mempompakan darah yang cukup ke seluruh tubuh.

Hal ini sering disebut   aterosklerosis. Ateroklerosis adalah penyempitan  pembuluh darah yang disebabkan oleh kolesterol di dinding pembuluh darah. Apabila suatu pembuluh darah arteri koroner menjadi begitu sempit hingga sebagian otot jantung tidak mendapat supply darah atau oksigen yang cukup akan menyebabkan nyeri dada atau angina pektoris

Apabila pembuluh darah tersumbat seluruhnya maka sebagian dari otot jantung yang tidak dapat suplai darah akan rusak akan terjadi serangan jantung. Bila serangan meliputi daerah yang luas di jantung  maka dapat menjadikan mati mendadak.

Secara kasat mata, resiko  mereka yang terkena sakit jantung adalah :

  1. Apakah anda:  Pria > 45 tahun atau Wanita > 55 tahun
  2. Apakah anda merokok
  3. Apakah anda kelebihan berat badan
  4. Apakah anda jarang berolah raga
  5. Apakah tekanan darah anda 140/90 mmhg atau lebih
  6. Apakah ada riwayat keluarga terkena  jantung
  7. Apakah Anda penderita diabetis yang pernah mengalami komplikasi
  8. Apakah Anda sering stres , emosi tidak terkendali

 

Jika jawabannya sebagian besar “YA” maka resiko besar Anda terkena sakit jantung besar.  Jangan tunda untuk konsultasi ke Dokter dan  mulai hidup dengan gaya hidup sehat.

Mencegah sakit jantung dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :    gaya hidup sehat , konsumsi makanan yang sehat dan tidak merokok.

1.Gaya hidup yang sehat dilakukan dengan :

 

Olahraga dan kesehatan jantung:

Seperti kita ketahui, di dalam tubuh kita ini ada sel yang melapisi arteri untuk pertahanan primer terhdapa penyakit jantung.  Sel ini berfungsi untuk mengalirkan darah ke jantung dan penghalang untuk meracuni zat beracun maupun pembentukan kolestrol.

Nach untuk meningkatkan kelancaran pembuluh darah, kita perlu berolahraga selain mengeluarkan mengeluarkan lemak juga  membantu sel endotel lebih sehat.   Sel yang sehat ini akan mencegah pelengketan terhadap permukaan sel sehingga tidak ada penyempitan di arteri.

Olaharga yang tepat adalah aerobik dan olah raga beban ringan.  Menurut ,  Dr. Barry A Franklin dari william Beaumont Hospital,  latihan beban ini dapat menurunkan LDL, meningkatkan HDL dan menurunkan tekanan darah dan stabilkan kadar gula darah sehingga turunkan risiko diabetes.

Olahraga dilakukan untuk mendapatkan manfaat:

  • Menurunkan kadar glukosa darah
  • Menurunkan berat badan
  • Mencegah kemukan
  • Mengurangi kemungkinan timbul komplikasi

Prinsip dalam berolahraga adalah CRIPE:

C:  Continuous/Berkesinambungan:  terus menerus  tanpa henti

R: Rhythmic/Berirama:  otot berkontraksi dan berelaksassi secra teratur

I: Interval/Selang-seling:  Bergaintain gerak cepat dan lambat

P: Progressive/Bertahap:  intesnsitas latihan dinaikkan secara bertahap

E: Endurance/ Daya tahan : meningkatkan kemampuan kariorespirasi

 

Dilakukan minimal 3 hari dalam seminggu kurang lebih 30 menit.   Zona sasarannya  75-85% denyut nadi maximal /

 

2. Mengatur Pola Makan dengan Menu sehat:

  • Cukup gizi :   Kebutuhan gizi tiap orang berbeda tergangung  umur, postur tubuh dan aktivitas
  • Hindari makanan yang diawetkan.
  • Banyak menggunakan bahan makanan tinggi serat (kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan).
  • Batasi bahan makanan tinggi lemak dan kolestero
  • Batasi penggunaan gula dan garam yang berlebihan
  • Susun menu dari bahan yang mengandung zat-zat bergisi yang dibutuhkan dan bervariasi.
  • Batasi  cara memasak dengan menggoreng, pilih bakar/kukus/panggang/rebus.
  • Konsumsi Nutrisi Omega 3:  dari pil minyak ikan, ikan air laut seperti salmon, ikan kembung, ikan danau .  Omega sangat bermanfaat  untuk mendapatkan DHA mengatasi anti depresi

 

Bagi mereka yang sudah terkena sakit jantung harus melakukan diet yang sangat ketat:

  • Diet meliputi 20-25% total lemak,  < 7% dari lemak jenuh, < 200 mg kolesterol.
  • Gunakan lemak jenis lemak tak jenuh tungal (minyak zaitun, minyak wijen, minyak kelapa sawit) dan lemak tak jenuh ganda (kacang, jagung, kedele).
  • Konsumsi tinggi erat larut air dari sayauran,cereal dan buah-buahan 25-30 gr per hari.
  • Konsumsi protein nabati, kacangan-kacangan
  • Gunakan bahan alami yang mengandung:  Antioksidan, asam folat dan asupan Omega, asupan lemak tidak jenuh, asupan serat larut air.
  • Hindari penggunakan lemak trans

 3. Tidak Merokok

 

 

Gaya hidup sehat dan konsumsi Sehat  merupakan awal yang baik agar kita  dapat mencegah dan terhindar dari penyakit mematikan yang disebut Silent Micocardial Infarction atau serangan jantung tanpa gejala akibat komplikasi dari DM (diabetes Melitus).

Ayo, kita  mulai melakukan gaya hidup sehat dengan konsumsi sehat, berolahraga dan tidak merokok untuk Indonesia yang lebih sehat.

 

Sumber referensi:

  • Diabetes Melitus dan Penyakit Jantung Koroner oleh Dr. Febtusia Puspitasari
  • Awet Sehat  oleh Dr. Phaidon L. Toruan M.M. dan Dr. Widaya Murni, MARS
  • Acute Coronary Syndrome by American Heart Association

 

 

Ikuti tulisan menarik Ina Tanaya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

12 jam lalu

Terpopuler