x

Presiden Jokowi bersama para ekonom dan pengusaha usai pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, 22 Agustus 2016. BPMI/Cahyo

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Revolusi Mental Mestinya Dimulai dari Atas

Di awal pemerintahan, Presiden Jokowi mengumandangkan revolusi mental. Berjalan ke arah mana ‘revolusi’ ini?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Dari sudut pandang kepemimpinan, peristiwa penangkapan Irman Gusman yang membuat ia dicopot dari jabatan Ketua DPD serta wacana yang begitu gencar diembuskan untuk mendudukkan kembali Setya Novanto sebagai Ketua DPR jelas mencerminkan kualitas kepemimpinan nasional kita—kepada kepentingan siapa mereka berpihak serta nilai-nilai apa yang dianut oleh para elite politik.

Kepemimpinan nasional bukan hanya Presiden-Wakil Presiden, tapi jajaran warga negara yang memperoleh amanah menempati jenjang kepemimpinan tertinggi dalam berbagai institusi, termasuk partai politik. Meminjam istilah manajemen, kedua peristiwa ini mencerminkan kepemimpinan yang tidak efektif, dalam pengertian ‘tidak menjalankan suatu pekerjaan dengan benar’.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepemimpinan merupakan unsur terpenting dalam melakukan perubahan—apa lagi perubahan yang disebut ‘revolusi mental’. Struktur organisasi, modal finansial, alat, maupun sumber daya lain memang penting, tapi tanpa kepemimpinan yang efektif semua itu tidak berarti apa-apa. Pemimpinlah yang mengarahkan jalannya perubahan, pemimpinlah yang berjuang melibatkan warganya, pemimpinlah yang memberi teladan bagaimana perubahan mental dijalankan. Tatkala mindset dan mental para elite masih tetap sama, revolusi mental akan berjalan di tempat.

Sebagai bangsa, kita agaknya tidak memberi penguatan pada unsur kepemimpinan, bahkan mungkin kita menyerahkan kekuasaan kepada orang-orang yang tidak tepat. Karisma sering membuat kita terpesona, citra yang hebat menjadikan kita alpa, kekaguman pada darah biru meninabobokan kita, begitu pula persekongkolan kita biarkan. Kita lupa bahwa kepemimpinan bukan sekedar mendudukkan seseorang pada jabatan tertinggi dalam suatu organisasi.

Kepemimpinan adalah perkara keberanian memutus tatkala kerumunan orang merasa gamang. Kepemimpinan adalah ihwal melihat jauh ke depan tatkala banyak orang hanya menatap sepenggalah. Kepemimpinan adalah urusan memetakan persoalan pada saat orang-orang tersesat dalam labirin masalah. Lebih dari semua itu, visi dan tanggungjawab moral, kata mendiang guru manajemen Peter Drucker, yang mendefinisikan seorang pemimpin.

Sebagaimana terlihat pada maraknya beragam persoalan kenegaraan, kita sebagai bangsa sebenarnya tengah menghadapi tantangan serius dalam kepemimpinan. Kegagalan kepemimpinan berpangkal pada tidak diperlakukannya mandat dari rakyat sebagai fondasi terpenting dalam memimpin. Pengambilan keputusan dihantui oleh pertimbangan kepentingan politik dan ekonomi individu elite maupun kelompoknya. Para elite politik lupa bahwa politik merupakan alat kekuasaan untuk mewujudkan mandat rakyat, terutama keadilan, kemandirian, dan kesejahteraan. Revolusi mental pertama-tama dan terutama berpihak kepada kepentingan rakyat banyak, bukan sekelompok kecil orang.

Revolusi mental adalah upaya mengikis habis akar-akar busuk yang membikin pohon bangsa tumbuh kerdil, yang merampas hak daun untuk tumbuh lebat, yang meringkus aliran gizi dari tanah dan menghalangi pohon untuk berbuah lezat. Bila kemudian dua peristiwa itu terjadi, apakah dapat dipahami sebagai penyimpangan parsial semata ataukah revolusi mental memang sedang berjalan ke arah yang tidak sesuai dengan cita-cita yang pernah digaungkan? Cita-cita kelahiran kembali bangsa ini terancam hanya jadi retorika belaka. ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB