Indonesiana-Hari kelima diskusi bersama pembicara Royke Pangalila dari WWF(World Wide Fund for Nature) Indonesia dan Petrus Sefi Kogoya pegiat lingkungan hidup dari komunitas Honi Belajar Wamena. Menurut mereka kerusakan bumi dipengaruhi beberapa faktor pemicu antara lain perdagangan, geo-politik, ekonomi, pariwisata dan yang lebih spesifik lagi yaitu sampah. “Kondisi perairan dan hutan Indonesia makin menurun dari tahun ketahun karena kepentingan dan aktifitas perdangangan, bisnis, pariwisata yang meninggalkan sampah”,tegas Royke.
Banyak hal kecil yang secara tidak sadar kita lakukan turut merusak lingkungan tempat kita hidup. Pesta kembang api, pemakaian handphone dan laptop berlebihan turut menyumbang penyebab kerusakan lingkungan khususnya perusakan lapisan ozon sehingga suhu bumi ini makin memanas dari tahun ke tahun.
OMK diharapkan untuk bisa memberikan andil dalam merawatl ingkungan. Dimulai dengan hal-hal kecil. Inilah tujuan diskusi ini, yaitu untuk menggali dan men-share apa saja yang bisa dilakukan orang muda katolik dalam menghadapi masalah ini.
Selain diskusi tentang lingkungan hidup, di beberapa ruangan lain juga ada kelompok lain yang membahas tema-tema seperti OMK dan perpolitikan, OMK dan semangat berwirausaha ,OMK dan teknologi digital. Diskusi-diskusi ini menghadirkan orang-orang yang berkompetensi di bidang-bidang tersebut.
Diskusi yang diberi tag-line NGOPI (Ngobrol Pintar) ini, akan dilanjutkan hari ini 6 Oktober. Selain NGOPI ,para kontingen juga mengikuti jadwal lain yang bersifat kerohanian seperti jalan salib, Sharing pengalaman dan adapula sesi pengakuan dosa. Di sela-sela jadwal tersebut para OMK bisa mengunjungi stand-stand pameran dari masing-masing keuskupan. Venue Pameran berada tepat disamping hall Emmanuel Amphiteater yang merupakan “Catolic Youth Center” keuskupan Manado. Pameran dimulai siang ini pukul 13.00 sampai besok sepanjang hari.
Laporan @BernardSamalona dan @Hyronimus Huku Ledjap
Ikuti tulisan menarik Markus Mekeng lainnya di sini.