x

Iklan

Iden Wildensyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pusaran Amuk: Konflik dan Kekuasaan yang Bisa Menjerat Siapapun

Konflik dan kekuasaan adalah dua hal yang diangkat dalam novel ini. Sebuah lingkaran kekuasaan yang menjerat setiap orang!

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Mugia rame dongengna” Demikianlah kata yang tertulis di lembar pertama novel Pusaran Amuk karya Zaky Yamani. Ketika membaca kata dongeng yang saya ingat dan harus dicamkan kuat-kuat adalah mempercayai bahwa dongeng itu adalah kejadian nyata. Kejadian yang terjadi dimanapun adanya. Mau di sini atau di sebuah negeri antah berantah, yang pasti harus percaya!

Dibuka dengan plot yang langsung menanjak, Mahmud yang sedih karena sepatu anaknya hanyut dibawa arus sungai. Sedih bukan karena itu saja, Mahmud lebih sedih lagi karena ia tak bisa memberi hadiah buat anaknya. Mahmud yang bernasib sial digebuki tanpa alasan, bercucuran darah dari kepala dan bagian badan lainnya. Diamuk masa untuk sesuatu yang tidak ia ketahui alasannya adalah hal yang sangat menyakitkan. Di tempat lain, Rosid, Hendra, Abdul, dan Irawan yang mantan polisi berada di sebuah persidangan untuk mendengarkan putusan hakim. Hari itu mereka akan menyerahkan semua keputusan hidupnya di palu sidang hakim.

Alur mundur kemudian dimulai, cerita mengalir menuju muara yang sangat menarik. Dimulai dari sebuah tempat sakral yang saya yakin tidak ada satupun orang mau duduk sebagai terdakwa. Di persidangan, yah sama persis disebuah persidangan lengkap dengan hakim dan jaksa penuntut umum, serta penasehat hukum terdakwa, dan juga penonton.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mahmud, Doddy, dan Jimmy, kedua orang ini (Doddy dan Jimmy) menjadi aktor penting dalam alur cerita yang dibangun penulis. Keduanya membuka banyak puzzle yang dibangun oleh penulis. Secara perlahan, sedikit demi sedikit mereka membuka kehadiran tokoh-tokoh lainnya yang membuat cerita dalam novel ini menjadi sangat menarik.

Konflik dan Kekuasaan

Konflik dan kekuasaan adalah dua hal yang diangkat dalam novel ini. Sebuah lingkaran kekuasaan yang menjerat setiap orang yang ada di dalamnya tanpa harus tahu alasan. Seorang petugas di lapangan harus melakukan razia untuk mendapatkan uang agar bisa setor kepada pimpinannya. Pimpinan mengumpulkan uang tersebut untuk disetorkan ke panglima yang lebih tinggi dalam jumlah yang lebih besar. Kasus-kasus yang memungkinkan menjadi komoditi uang adalah sasaran tembaknya. Dari kasus yang besar, uang besar mengalir dan kemudian mengalir lagi ke lingkaran yang lebih besar. Sampai tidak tahu ujungnya sebuah lingkaran yang menjerat tersebut. Lingkaran setan, dinamakan demikian karena setiap orang yang berada di dalamnya tidak tahu menahu kenapa semua terjadi. 

Apakah itu hanya kebetulan? Tidak. Dalam jaringan kekuasaan, konflik bisa saja terjadi dibuat untuk mengalihkan sesuatu yang harus ditutupi. Ada sebuah kelompok besar yang memainkan konflik agar kekuasaan tetap terjaga abadi. Konflik yang terjadi di bawah akan diredam sedemikian rupa sehingga tidak muncul ke permukaan. Walaupun ada kalanya aliran konflik mengalir begitu saja. Bak air yang bisa melewati setiap celah yang ada di bawahnya. Tak bisa ditekan sehingga muncul ke permukaan dan semua pihak kelimpungan menutupi, menghindar, atau pasrah menyerahkan nasib hidupnya kepada kekuatan yang lebih besar.

Dalam novel itu, masalah mulai muncul dari kasus salah tangkap. Bisa jadi ini juga salah satu pengalaman kajian dari beberapa kejadian salah tangkap polisi pada beberapa kasus di negara antah berantah. Dari kasus itu mengalir tak bisa diredam sampai melibatkan banyak pihak. Pimpinan redaksi, komisaris perusahaan, pejabat tinggi kepolisian, sampai ke anggota dewan. Benar-benar seperti sebuah pusaran, melingkar, meliuk, dan membabat semua yang ada di depannya. 

Penokohan Yang Adil dan Alur Yang Detail

Ada banyak sekali tokoh yang terlibat dalam novel ini. Semuanya memiliki tempat yang sama, adil! Yah katakan saja demikian. Tidak ada yang dispesialkan oleh penulisnya. Semua memiliki kadar cerita yang sama. Misalnya tentang penceritaan yang detil pada setiap tokohnya. Walaupun ada juga yang datang hanya sekadar pemanis saja. Misalnya Wanda dan Fitri yang hanya muncul di depan tetapi hilang seiring mengalirnya cerita pada sisi yang lain. Kehilangan Wanda dan Fitri bukan berarti kejutan akan hilang, semakin dalam semakin bertambah kepenasaran kita terhadap alur yang dibangun oleh penulisnya.

Tokoh yang hadir belakangan tak kalah mentereng dan menariknya. Sebut saja Christina, tokoh yang gambarkan sangat cantik, puteri seorang pejabat yang kekayaannya begitu menggoda. Bukan hanya cantik dan seksinya saja yang menggoda tetapi juga latar belakangnya. Cantik, diberi perusahaan yang bonafide, menantikan lelaki yang bertanggungjawab dan bisa menjadi ayah baik untuk anak semata wayangnya.

Semakin penasaran, kan? Yah itulah kerennya novel ini. Kepenasaran yang muncul ini membuat semua pembaca tidak bisa berhenti begitu saja. Kalau bukan rasa cape atau mengantuk yang sangat, baca novel ini bisa sehari tuntas.

Buat saya ini adalah novel kedua yang dibaca dan karya ketiga dari Zaky Yamani. Novel pertama yang saya baca berjudul Bandar: Keluarga, Darah, dan Dosa Yang Diwariskan penuh dengan sensasi mengejutkan. Persis seperti menonton film action, setiap lembarannya membuat jantung berdegup dan penasaran akan kejutan lainnya.

Membaca novel ini seperti sedang diajari untuk membuat plot, alur, penokohan, dan cara bagaimana membuat sebuah cerita menarik. Sebuah cara belajar yang sangat menarik karena sejatinya menulis yang baik diawali dengan membaca yang baik. Semakin banyak membaca maka semakin kuat juga untuk membuat karya tulis. Membaca novel ini memberikan dasar-dasar teori untuk membuat sebuah novel yang bikin penasaran dalam setiap lembarannya. Teori menulis yang dimulai dengan membaca. Nah, tidak salah jika saya katakan novel ini mengajari banyak hal untuk kita belajar dengan baik penokohan, alur, dan plot yang baik.

 

Catatan Iden Wildensyah selengkapnya bisa dilihat di sini

Ikuti tulisan menarik Iden Wildensyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu