x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jurnalis di Pusaran Konflik Masyarakat

Dalam situasi masyarakat diliputi perselisihan pendapatan, media profesional semestinya berpegang teguh kepada nilai-nilai jurnalistik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berbagai perselisihan pendapat di antara unsur-unsur masyarakat adalah ujian bagi para jurnalis: mampukah mereka bersikap mandiri, adil, dan berpihak bagi kebaikan masyarakat? Pertanyaan ini muncul mengingat terdapat perbedaan perspektif maupun nuansa dalam pemberitaan oleh media profesional ketika mengangkat isu-isu perselisihan.

Sebenarnya, perbedaan perspektif itu bagus karena dapat memperkaya pemahaman publik mengenai isu tertentu. Sayangnya, aroma preferensi terkadang begitu terasa, terlebih jika terkait dengan kepentingan tertentu. Januari lalu, Ketua Dewan Pers Adi Prasetyo menyebutkan dengan jelas bahwa media massa di Indonesia saat ini telah banyak terkontaminasi oleh situasi politik dan kepentingan pemilik media.

Dalam isu mutakhir Basuki Tjahaja Purnama pun, kecondongan-kecondongan itu tampak sehingga saya, sebagai pembaca, harus membaca tulisan berbagai media massa untuk dapat memahami apa sebenarnya yang sedang terjadi. Aura perbedaan dalam melihat persoalan ini begitu kentara dan kesan adanya keberpihakan karena alasan tertentu, di antaranya kepentingan pemilik media, sukar dihindari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan situasi seperti ini, menjadi tidak cukup bagi masyarakat untuk memahami informasi tanpa disertai sikap kritis yang melebihi biasanya. Sikap kritis bukan hanya diperlukan untuk merespons kabar-kabar yang berlalu lalang begitu liar di media sosial, tapi juga publikasi media yang dikelola jurnalis profesional. Terlebih lagi, di media online selalu muncul komentar-komentar yang bukan menjernihkan persoalan, melainkan justru memberi dukungan atau mengecam secara kasar.

Kecondongan para jurnalis untuk berpihak kepada pihak-pihak tertentu yang berselisih paham menyulitkan masyarakat untuk memperoleh berita yang seimbang. Media onlin juga punya kecenderungan untuk menyampaikan secara sepotong-sepotong sehingga informasi mengenai suatu isu tidak tersaji secara utuh pada saat yang sama. Pihak-pihak yang berbeda pandangan tidak ditampilkan secara bersamaan dalam satu berita sehingga masyarakat tidak dapat memperoleh berita utuh yang berimbang.

Dalam situasi masyarakat yang dinamis oleh perbedaan pendapat yang terkadang tajam, penting bagi para jurnalis untuk memegang teguh kemandirian, disertai spirit mencari kebenaran, dan berpihak kepada kepentingan masyarakat luas dengan bersikap jujur dan adil dalam menyampaikan informasi. Ketika masyarakat dibanjiri oleh informasi yang belum teruji kebenarannya, para jurnalis menjadi tumpuan harapan untuk memperoleh informasi yang minim bias kepentingan pihak tertentu maupun bias preferensi atau kecondongan keberpihakan para jurnalis sendiri.

Terlebih ketika institusi-institusi negara, yang direpresentasikan oleh pejabat publik yang menempatinya, tidak mudah jadi sandaran masyarakat dalam menemukan kebenaran dan keadilan. Dalam situasi yang simpang-siur, kepada para jurnalislah masyarakat luas berpaling. Jadikanlah newsroom suatu clearing house yang adil. Janganlah mengecewakan rakyat. (foto: tempo.co) **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB