Kami Petani, Jangan Rampas Tanah Kami...
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBPetani yang menjadi pahlawan kehidupan bagi seluruh penduduk nusantara terus dipisahkan dari sumber-sumber kehidupannya.
#KamiPETANI. Belasan petani Majalengka terluka karena bentrok dengan aparat. Para petani itu menolak pembangunan bandara internasional di Jawa Barat. Petani di Majalangka melakukan perlawanan karena tanah yang menjadi sumber-sumber kehidupannya terancam hilang akibat pembangunan bandara internasional.
Perampasan tanah, yang menjadi sumber-sumber kehidupan petani, bukan hanya terjadi di Majalengka. Di Jogjakarta, petani Kulonprogo juga melawan pembangunan bandara internasional baru yang akan menghancurkan sumber-sumber kehidupannya.
Di Jawa Barat, para petani juga terancam kehilangan sumber-sumber kehidupannya karena proyek pembangunan pemukiman kelas menengah dan juga kawasan wisata, yang lagi-lagi untuk kepentingan kelas menengah atas.
Petani yang menjadi pahlawan kehidupan bagi seluruh penduduk nusantara terus dipisahkan dari sumber-sumber kehidupannya. Tanah, adalah sumber-sumber kehidupan mereka. Tanpa tanah, petani tidak bisa menanam.
Dan tanah itu yang kemudian hendak direbut dari tangan petani. Untuk apa tanah harus direbut dari tangan petani? Yang jelas bukan untuk kesejahteraan petani itu sendiri. Melihat peruntukan tanah yang akan direbut dari pengelolaan para petani, jelas terlihat bahwa tanah itu diperuntukan bagi kepetingan kelas menengah atas.
Negara yang katanya ingin membangun kedaulatan pangan, seperti telah menjadi kepanjangan tangan para kelas menengah untuk mengamankan kepentingannya. Meskipun kepentingannya itu berarti harus mengorbankan hidup jutaan petani.
Tanah untuk petani, tentu lebih penting daripada bandara internasional yang melayani mobilitas kelas menengah-atas. Tanah untuk petani, tentu lebih penting daripada perumahan mewah bagi kelas menengah. Tanah untuk petani, tentu lebih penting daripada untuk pembangunan kawasan wisata bagi kelas menengah agar bisa ketawa-ketiwi. Tanah bagi petani lebih penting daripada untuk jalan tol yang hanya memfasilitasi pergerakan mobil-mobil kelas menengah. Tanah untuk petani, lebih penting daripada untuk lapangan golf.
Kami petani, jangan rampas tanah kami.
keterangan: sumber foto: http://www.aktual.com/
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
RUPS BNI, Memperteguh Green Banking atau Greenwashing?
Jumat, 18 Februari 2022 12:58 WIBPetisi BNI Stop Danai Batu Bara Tembus 5000 Penandatangan; Akankah BNI Meremehkan Suara Anak Muda?
Jumat, 7 Januari 2022 17:05 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler