x

Demo 212 Tercoreng Rencana Makar

Iklan

mimin diya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Presiden Jangan Abaikan Pengorbanan Rakyat Pada Aksi 212

Segala bentuk pengorbanan mereka sebagai wujud penegakan keadilan hukum Indonesia dan kecintaan rakyat untuk membela tanah air.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jumlah peserta aksi 212 jauh lebih besar dibanding aksi 411. Seluruh umat muslim dari segala penjuru daerah Indonesia berbondong-bondong ke Jakarta untuk menyuarakan aspirasinya. Gelombang massa umat muslim tersebut siap memadati pusat kota Jakarta. Pesan yang disampaikan masih sama yakni menyerukan agar hukum ditegakkan bagi penista Al-Quran yang jelas-jelas sudah ditetapkan menjadi tersangka, tapi belum kunjung ditangkap. 

 

Kedatangan umat muslim tidak lepas dari pengorbanan yang luar biasa, baik pikiran, tenaga maupun harta. Seperti yang dilansir dari berbagai media, warga Ciamis ikhlas berjalan menuju Jakarta yang berjarak sekitar 270 km akibat ada larangan penggunaan angkutan umum. Selain itu ada warga Balikpapan yang sewa 10 pesawat demi ikut aksi bela Quran, warga Madura, Solo, Surabaya dan beberapa daerah dalam sekup Jawa berangkat dengan puluhan bus. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Segala bentuk pengorbanan mereka sebagai wujud penegakan keadilan hukum Indonesia dan kecintaan rakyat untuk membela tanah air dari segala bentuk perpecahan. Tidak sedikit rakyat yang tidak bisa ikut langsung dalam aksi banyak memberikan doa dan rasa empati pada peserta aksi. Melihat hal ini, selayaknya presiden berada di barisan rakyat untuk mendengar dan menindaklanjuti aspirasi mereka. Jika saja terulang untuk kedua kalinya sikap mengabaikan jutaan rakyat yang datang aksi, maka kwatir rasa percaya rakyat pada pemimpin melemah bahkan sirna. 

 

Jika presiden Jokowi bisa menerima tamu dari berbagai delegasi negara lain yang melobi kesepakatan dengan Indonesia atau mengundang umat agama lain, seperti pada kasus tolikara saat pelarangan sholat Ied, maka presiden seharusnya menyambut mayoritas rakyat tersebut. Apalagi aksi yang mereka lakukan bertajuk super damai, lepas dari makar layaknya pemberitaan yang ada. Umat muslim akan melakukan sholat jumat berjamaah, berorasi, dan doa bersama bagi keselamatan negara dan bangsa Indonesia. 

 

Presiden sebagai pemimpin harus mampu menjadi perisai dan fokus untuk mengurusi urusan rakyat dalam segala bidang, mengambil aturan yang benar untuk diterapkan dalam masyarakat, serta tidak mendeskreditkan aksi rakyat yang berkeinginan menegakkan keadilan hukum. Sikap presiden yang tegas dan berpihak pada suara kebenaran rakyat dan mengesampingkan suara kepentingan kelompok akan mampu menjadikan Indonesia lebih baik. 

Ikuti tulisan menarik mimin diya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terkini

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB