Sesi Belajar adalah salah satu bentuk kegiatan dari program pengorganisasian pekerja rumah tangga di tiga wilayah target yaitu: Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Tiga konfederasi serikat pekerja/serikat buruh yaitu: Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia adalah pelaksana program pengorganisasian tersebut. Jakarta dilakukan oleh KSBSI, Tangerang dilakukan oleh KSPSI, dan Bekasi dilakukan oleh KSPI. Ada dua orang Community Organizer (CO) untuk masing-masing wilayah target tersebut. Ada 30 kali sesi belajar untuk masing-masing wilayah untuk periode 2016-2017.
1. Sesi Belajar PRT di Jakarta Utara Oleh KSBSI
Kunjungan ke sesi belajar IKAD PRT FKUI KSBSI dilaksanakan pada hari minggu tanggal 9 Oktober 2016, bertempat di sekretariat FKUI Jl. Kebantenan 5 No. 23 RT 02/07, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara. Ini adalah sesi belajar yang ke 10 kalinya diselenggarakan oleh IKAD PRT FKUI KSBSI. Sesi Belajar dimulai pukul 16.00 WWIB.
Peserta
Peserta sesi belajar yang ke 10 ini berjumlah 11 orang PRT yang bertempat tinggal di Semper Timur, Cilincing. Merupakan hasil penjangkauan baru.
Narasumber:
- Bambang Getero, CO
- Mohamad Irfan, KAPPRT BM
- Muhamad Nour, ILO Jakarta
Materi:
Mareri yang dibahas/dipaparkan adalah PRT adalah Pekerja, hak—hak PRT sebagai pekerja.
Durasi: 2 Jam. Mulai pukul 16.00 s/d 18.00.
Jalannya Sesi Belajar
Sesi Belajar dipandu oleh Bambang Getero. Pertama-tama peserta dminta memperkenalkan nama, menyebutkan tempat tinggal dan tempat kerjanya, lama bekerjanya. Para peserta diminnta menuliskan di white board pekerjaan PRT itu apa saja. Kemudian peserta ditanya apa mereka digaji, siapa yang memberi pekerjaan. Dari situ dijelaskannlah bahwa:
- PRT itu juga pekerja.
- dijelaskan PRT juga berkontribusi terhadada ekonomi keluarga dan masyarakat.
- Profesi PRT bukan profesi rendahan, PRT itu profesi yang mulia
- PRT berhak untuk pekerjaan dan kehidupan yang layak
Kemudian, Mohamad Irfan dari KAPPRT BM menjelaskan dengan singkat apa itu KAPPRT BM, apa yang dikerjakan KAPPRT BM terkait Pekerja Rumah Tangga.
Terakhir, Muhamad Nour dari ILO menjelaskan apa itu ILO,apa kaitannya dengan PRT, kerja sama ILO dengan KAPPRT BM dalam memperjuangkan kerja layak PRT, dsb.
Sebelum acara bubar, para peserta diminta untuk tetap bisa ikut berkumpul secara rutin yang akan dikordinasikan dengan IKAD PRT.
Evaluasi dan Pembelajaran
- Peserta cukup partisipatif, tidak ada peserta yang dominan berbicara
- Peserta tertarik, karena PRT ternyata bukan pembantu tapi pekerja. Selama ini mereka cuma mendengar istilah pembantu rumah tangga, yang terkesan pekerjaan rendah,
- Sesi belajar berikkutnya dengan metodelogi yang berganti-ganti agar ada variasi agar tidak jenuh
2. Sesi Belajar PRT Tangerang Oleh KSPSI
Kunjungan Ke sesi belajar PRT di Tangerang dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 15 Oktober 2016 di Kampung Malang RT 01/05, Batu Jaya Timur, Batu Ceper Tangerang. Terdiri dari 2 sesi belajar.
- Sesi belajar pertama dengan kelompok PRT yang bekerja di pondok pesantren Yayasan Al Ashidiqiyah, kemudian berlanjut dengan sesi belajar yang kedua dengan kelompok PRT Perum Angkasa Pura.
- Sesi belajar yang pertama di mulai pukul. 15.00 WWIB s/d jam 16.30 , dan sesi belajar yang kedua dimulai pukul 16.30 s/d jam 18.00 WWIB
Peserta
- Peserta Sesi Belajar yang pertama dengan kelompok PRT di pondok Pesantren berjumlah 21 orang yang bertempat tinggal di Batu Jaya Tangerang. Merupakan wilayah penjangkauan lama.
- Peserta sesi belajar yang kedua dengan kelompok PRT yang bekerja di Perumahan Angkasa Pura
Narasumber:
- Siti Nurokhmah, Focal Point
- Mohamad Irfan, KAPPRT BM
- Mustofa, CO
- Materi Sesi Belajar pertama:
Materi sesi belajar kali ini adalah mengnai advokasi dan negoasiasi hak-hak PRT di Batu Jaya. Dipandu oleh Ibu Siti Nurokhmah dan Mustofa.
Jalannya Sesi Belajar yang pertama
Pertama,tama PRT menceritakan persoalan-persoalan mereka yaitu:
PRT di Batu Jaya ini bekerja sebagai PRT di sebuah sekolah pondok pesantren yayasan pendidikan Islam Al Ashidiqiyah Pemberi kerja mereka adalah para orang tua murid. Sementara Pihak yayasan sebagai pengelola administrasi. Pemberi kerja tidak secara langsung membayar gaji mereka, tetapi melalui pihak Yayasan. Pekerjaan PRT di sana adalah kebanyakan mencuci dan gosok/setrika pakaian murid-murid pondok pesantren tersebut
Persoalan muncul saat pihak yayasan secara sepihak mengalihkan sebagaian pekerjaan mencuci ke pihak Laundry sampai akhir tahun 2016 ini. Ini berarti sebagian PRT akan kehilangan pekerjaannya. Mereka ingin agar pekerjaan mencuci tersebut dikembalikan kepada mereka. Untuk itu lah sesi belajar kali ini adalah membahaas jalan keluar untuk persoalan tersebut diatas.
Ibu Nurokhmah, Mustofa dan Usep kemudian menawarkan jalan keluarnya persoalan tersebut yaitu dengan cara negaosiasi dengan semua stakeholder:
- Mengatur pertemuan dengan orangtua murid, pihak yayasan, Ketua RT dan RW setempat, yaitu agar pekerjaan mencuci dan gosok/setrika dikembalikan ke mereka (PRT).
- KSPSI akan siap turut membantu sepenuhnya untuk keperluan pertemuan negosiasi.
Terakhir adalah tentang KAPPRT BM yang dipaparkan oleh Mohamad Irfan. Pada sesi ini Mohamad Irfan menjelaskan dengan singkat apa itu KAPPRT BM, visi dan misi, serta apa yang dikerjakan oleh KAPPRT BM.
Materi Sesi Belajar yang kedua:
Materi untuk sesi belajar yang kedua pada hari itu adalah kerja layak untuk PRT. Pertama-tama Ibu Nurokhmah bertanya kepada mereka, bekerja di mana, sudah berapa lama bekerja, dan sebagainya. Dari hasil tanya jawab itu didapatkan beberapa informasi yaitu:
- Para peserta (tujuh orang PRT) semua bekerja dari pagi sampai sore, bahkan sampai malam
- Upah mereka yang antara 300 ribu – sampai dengan 500 ribu
- Tidak ada hari libur
- Susah mendapatkan ijin tidak masuk kerja
- Jam kerja yang panjang
- Ada yang mererima upah Rp. 300 ribu, bekerja dari pagi sampai malam, tapi mengatakan bahwa majikannya sudah baik, karena telah menyekolahkan anaknya.
Kemudian, dari persoalan-persoalan ini ditarik ke Kerja Layak buat PRT. Kemudian Ibu Nurokhmah dan Mustofa menjelaskan bahwa:
- PRT adalah Pekerja bukan pembantu
- PRT memilik hak yang sama dengan Pekerja lainnya
- PRT berhak menerima upah mendekati UMP atau UMK
- PRT berhak mendapatkan hari libur 1 hari dalam seminggu
- PRT bekerja maksimal 8 jam sehari, kelebihan jam kerja dianggap lembur
- PRT memiliki hak untuk mendapatkan jaminan sosial baik itu kesehatan maupun ketenaga kerjaan
Peserta diminta kesediaanya untuk melakukan pertemuan berikutnya. Mereka bersedia, untuk waktunya akan dikordinasikan dengan ibu Munjiah (Leader)
Terakhir adalah tentang KAPPRT BM yang dipaparkan oleh Mohamad Irfan. Pada sesi ini Mohamad Irfan menjelaskan dengan singkat apa itu KAPPRT BM, visi dan misi, serta apa yang dikerjakan oleh KAPPRT BM.
Ikuti tulisan menarik KAPPRTBM KOMITE PERLINDUNGAN PEKERJA RUMAH TANGGA lainnya di sini.
