x

Iklan

zainullah fikr

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Memahami Paradigma Akademisi

kembali pada jalur pemahaman akademisi mahasiswa

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Apakah sebenarnya yang disebut dengan akademis?. Paradigma tentang akademis yang berlaku dikampus hari ini adalah mahasiswa yang memprioritaskan nilaiperkuliahan di cap sebgai mahasiswa akademis . padahal jika kita berbicara mengenai akademis ini sangat erat dengan kaitanya kepada sebuah disiplin keilmuan. Mahasiswa yang belajar ilmu disebuah perguruan tinggi ini diharapkan bagaimana ilmu yang diperoleh bisa bermanfaat . bisa dilihat dalam KBBI arti akademis secara harfiah adalah aka·de·mis/ /akadémis/ a 1 mengenai (berhubungan dengan) akademi: soal-soal --; 2 bersifat ilmiah; bersifat ilmu pengetahuan; bersifat teori, tanpa arti praktis yang langsung. Lalu istilahnya dunia akademis adalah dunia ilmiah artinya apa segala sesuatu yang diperbuat dapat diukur secara ilmiah dan ada sumber ilmupengetahuan yang mendasarinya.sampai disini mungkin sudah dapat difahami mengenai makna akademis sendiriyaitu ringkasnya teoritis dan praksis saling berkolaborasi . makna seperti ini juga dapat menyatukan antara dunia teoritis dan dunia praksis. Karena skat pemisah antara orang teoritis (mengklaim dirinya sebagai pemikir) dan orang praksis (mengklaim dirinya sebgai orang lapangan) semakin lebar. Teoritis dan praksis bertemu pada ruangan akademis. Jadi bisa disimpulkan bahwa orang yang akademis adalah orang yang mengerti teori sekaligus mampu mengimplementasikan dalam kahidupanya.  Teori yang didapatkan dari bangku kuliah yang didasarkan pada ilmupengetahuan serta praktik yang diterapkan.

Undang-undang pun juga sudah mengatur bagi kaum akademis yang belajar dikampus berupa Tri Dharma Perguruan Tinggi (Belajar-Meneliti-Mengabdi). Belajar dikelas untuk memperdalam ilmu pengetahuan bagi mahasiswa merupakan hal yang paling dasar untuk memperkaya ilmu pengetahuan yang dia dapatkan. Sangat disayangkan bagi mahasiswa yang selama hidup dikampus tidak memaksimalkan belajar untuk memperkaya ilmu pengetahuan. Belajar sendiri bagi mahasiswa tidak hanya dikelas namun bisa diluar kelas seperti organisasi ekstra maupun intra sebagai penunjang akademisnya. Lalu selanjutnya adalah penelitian padatahap ini mahasiswa memulai mengembangkan ilmu pengetahuan yang dia dapatkan.menguji teori yang dia dapatkan dengan kondisi lapangan yang saat ini terjadi dan yang terakhir adalah Mengabdi.proses dimana setelah mendapatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang dia dapat untuk di praktekan sehingga bergunabagi masyarakat sekitarnya.ketiga-tiganya adalah Rukun Akademis (saya menyebutnya) karena memang ketiga-tiganya adalah satuan dalamakademis.

Lalu fakta mahasiswa hari ini mahasiswa yang memprioritaskan nilai perkuliahan adalah mahasiswa yang disebut sebagai mahasiswa akademis. Pemahaman tersebut sangat perlu diluruskan.seperti apa yang telah saya jelaskan diatas. Orientasi akademis adalah pada ilmu pengetahuan bagaimana kita bisa faham sekaligus mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang kita dapat selama belajar dikampus. Fakta yang saya temui dalam kehidupan kampus. Mahasiswa yang terlalu memprioritaskan nilai perkuliahan kebanyakan mengabaikan ilmu pengetahuan yang menjadi subtansif dari akademis sendiri. Contoh kongkritnyaketika saya berdiskusi dengan salah satu teman mahasiswa seangkatan.kita membicarakan sebuah teori yang kita dapatkan tempo hari kemarin. Teman diskusi saya tidak faham sama sekali dengan teori yang kita bicarakan padahal baru dua hari kita mendapatkan materi tersebut. Karena memang prioritas teman diskusi pada Nilai, bagaimana supaya agar lulus dengan nilai yang bagus (yang penting lulus) tanpamemperdulikan seberapfaham materikeilmuan yang dia dapatkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bukan berarti saya menyalahkan teman saya tersebut.memang nilai itu juga penting sebagai tanggung jawab atas study kita kepada yang membiayai study kita. Namun jangan sampai melupakan subtansike-akademis-an kita sebagai mahasiswa. Karena efek dari kejadian tersebut sangat fatal bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Sebab poros dari peradaban manusia adalah ilmu pengetahuan. Akan sangat percuma disebuah perguruan tinggi yang setiap semester meluluskan ratusan mahasiswanya namun kualitas ilmupengetahuan dikesampingkan.

Inilah yang mencoreng dunia pendidikan terutama bagi kaum akademisi. Banyak mahasiswa yang diwisuda namun sampai sekarang tidak tahu mau dibawa kemana pengetahuan yang dia dapatkan.

Ikuti tulisan menarik zainullah fikr lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu