x

Iklan

Hendra Wijaya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mengenang Kunjungan Raja Salman di Indonesia

Kunjungan Raja Salman Bin Abdul Aziz Al Saud ke Indonesia adalah kunjungan bersejarah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

MENGENANG KUNJUNGAN SRI BAGINDA RAJA SALMAN

BIN ABDUL AZIZ AL-SAUD DI INDONESIA

 

Oleh : Hendra Wijaya

Kedatangan Raja Salman Bin Abdul Aziz dari Saudi Arabia ke Indonesia  tanggal  1 maret sampai  9 maret 2017, mendapat sambutan baik dari pemerintah dan rakyat Indonesia  secara umum.  Kunjungan Raja Salman ke Indonesia ini, merupakan balasan atas kunjungan Presiden Jokowi  pada September 2015 ke Arab Saudi, yang   sekaligus mengundang Raja Salman untuk berkunjung ke Indonesia. Kunjungan ini adalah juga kunjungan bersejarah, setelah hampir kurang lebih 40 Tahun Raja Arab belum sempat berkunjung Ke Indonesia lagi,  setelah kunjungan Raja  Faisal pada tahun 1976. Karenanya ,  agenda kegiatan Raja Salman juga  sebagian bersifat ‘napak’ tilas 40 tahun lalu.

Menariknya, kunjungan Raja Salman saat ini bertepatan dengan situasi sosial-politik  yang terasa agak tegang di dalam negeri. Pemilu kada serentak,  isu SARA,  Berita Hoax  sedang  menyeret otak, otot dan logika masyarakat Indonesia hingga berdarah-darah. Pemilu Kada DKI Jakarta paling mendapat sorotan publik. Gubernur Petahana DKI Jakarta Basuki Cahaya  Purnama (Ahok) yang maju keputaran kedua pemilu kada DKI Jakarta setelah menang sebagai peringkat pertama dalam  putaran pertama sedang diadili di  pengadilan dengan tuduhan Menista Agama Islam. Walau Ahok menolak segala tuduhan, namun pengadilan terus berlanjut. Kelompok anti Ahok memposisikan ahok sebagai Anti Islam, kafir, dan si mulut comberan karena berbicara terlau  lugas dan tegas. Jakarta khususnya dan umumnya Indonesia terbelah menjadi dua kubu : Pro Ahok dan Anti Ahok. Kasus Ahok ini sudah menyeret isu-isu turunannya antara lain isu SARA (Suku, Ras dan Agama) dan masiarakat pendukung isu itu tak segan menebar berita berita Hoax di medsos, dengan tujuan mengadu domba, menebar kebencian, menebar kebohongan dan tujuan akhirnya, menghancurkan tatanan masiarakat. Secara sosial, Indonesia seperti sedang sakit meriang -Panas-dingin karena virus Hoax.

Alhamdulillah, Dalam kondisi Sosial –Politik Indonesia yang  sedang  agak kurang sehat itu, Raja Salman telah datang ke Indonesia dengan rombongan yang cukup besar dengan 1500 delegasi  termasuk 10 menteri dan 25 pangeran, yang diangkut oleh 7 pesaawat Boeing dan satu Hercueles.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Rabu, 1 Maret 2017, Rombongan besar Raja Salman mendarat di Lapangan Udara Halim Peradana Kusumah-Jakarta. Presiden Jokowi dan  jajarannya yang berkepentingan menyambut langsung  tamu negara dari Kerajaan Arab Saudi itu. Yang menarik, Gubernur DKI Jakarta (Ahok) turut menyambut hangat kedatangan Raja Salman. Mereka bersalaman dan saling menyapa.

Dari Bandara Halim Perdanakusumah, Raja Salman dan rombongan kemudian di ajak ke Istana Bogor. Walau Hujan deras, di Bogor Raja Salman tetap disambut secara kenegaraan, diajak keliling istana naik Mercedezbenz oleh presiden Jokowi. Usai berkeliling, mereka melakukan pembicaraan empat mata di gedung utama. Usai pertemuan empat mata Presiden Jokowi mengajak Raja Salman untuk mengisi buku tamu dilanjutkan dengan pertemuan bilateral dan penandatangan kesepahaman kerjasama.  Dalam kesempatan itu juga  Presiden Jokowi memberikan penghargaan Bintang Republik Indonesia Adipurna kepada Raja Salman. Yang menarik,  saat tiba di Istana Bogor  sang raja menanyakan cucu Bung karno, presiden RI Ke-1.   “Mana Cucunya Bung Karno ?”  tanya Raja Salman Pada Jokowi. Raja Salman mungkin teringat  pada waktu beliau berusia 19 tahun ikut dalam rombongan delegasi  dari Arab Saudi dalam  Konferensi  Asia –Afrika tahun 1955. Dan beliau merasa kagum terhadap Bung Karno saat itu atas keberanian dan kepemimpinannya. Predisen Jokowi lalu memanggil  Puan Maharani, menteri  koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan  ,  yang juga putri Megawati  Soekarno Putri, Presiden RI-Ke-4 yang juga Putra  DR.Ir. Soekarno (Bung Karno), Presiden RI Ke-1. Kebetulan Puan Maharani  ada dalam rombongan Presiden Jokowi.  “ ini cucu Bung Karno  yang mulia !” kata Jokowi.

Saat menuju Bogor, walau hujan deras mengguyur, masyarakat di sepanjang jalan melambaikan tangan ke iring-iringan tamu dari Arab Saudi itu, sebagai simbol ungkapan selamat datang dan rasa senang. Perasaan Senang dan bangga mengingat yang datang adalah Raja Salman yang dijuluki Raja Penjaga Dua Kota Suci Umat Islam: Makkah dan Madinah. Dimana dua kota suci itu sudah sangat tidak asing bagi Indonseia yang  penduduknya mayoritas  beragama Islam, hampir  1.200.000 orang Indonesia setiap  tahun pergi  kesana untuk Berhaji atau umroh, melaksanakan kewajiban rukun Islam yang ke lima.

Sore harinya Raja Salman dan rombongan berangkat ke Jakarta. Di Jakarta, Raja Salman dan rombongan menginap di empat hotel mewah di Jakarta, yaitu The Westin Jakarta, Raffles Hotel Jakarta, Ritz-Carlton Jakarta Mega Kuningan, dan JW Marriott. Raja Salman sendiri menginap di Hotel Raffles, setia budi Jakarta Selatan, yang dijaga ketat oleh aparat selama 24 jam.

Pada Kamis, 4 Maret 2017, pukul 13.00 WIB, Raja Salman  berkunjung ke Gedung DPR-RI. Kunjungan ini bagian dari ‘napak tilas’ 40 tahun silam. Di Gedung Parpipurna DPR-RI yang dihadiri seluruh anggota DPR-RI dan tamu undangan, dalam pidatonya Raja Salman menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah dan rakyat Indonesia yang bersahabat, atas keramahan dan sambutan hangat, seraya menyampaikan perasaan bahagia atas keberadaannya. Raja Salman juga  mengingatkan bahwa sesungguhnya tantangan yang kita hadapi, khususnya bagi umat Islam dan dunia secara umum, seperti fenomena terorisme, benturan peradaban (the clash of civilization), dan tidak adanya penghormatan terhadap kedaulatan negara serta intervensi dalam urusan dalam negerinya telah mengharuskan kita untuk menyatukan barisan dalam menghadapi tantangan ini serta melakukan koordinasi dalam berbagai upaya dan sikap dalam memberikan manfaat bagi kita bersama serta keamanan dan perdamaian dunia.

Pukul 14.15, Raja Salman dan rombongan yang didampingi Presiden Jokowi melakukan Shalat Sunnah Tahiyatul Masjid di Masjid Istiqlal. Ba’da sholat tahiyatul masjid,  Imam  Besar Masjid Istiqlal  menceritakan sejarah singkat masjid istiqlal. Sang raja begitu terkesan. Sebuah potongan Kiswah Ka’bah di berikan Raja Salman kepada Imam Besar Masjid Istiqlal sebagai tanda kenang-kenangan. Kiswah tersebut dibuat dengan benang emas  dan  terdapat tulisan kaligrafi.  Raja Salman tidak sempat berkunjung ke ruangan VVIP yang telah disediakan untuk tamu negara. Padahal, sebelum kedatangan Raja Salman, pihak Istiqlal telah menyediakan toilet dan lift khusus.

Setelah mengunjungi Masjid Istiqlal yang berlangsung hanya sekitar 15 menit, kedua Kepala Negara  langsung menuju Istana Kepresidenan, Jakarta.   Di halaman tengah antara Istana Negara dan Istana Merdeka, Jokowi dan Raja Salman  menanam pohon Besi. Kegiatan yang rencananya akan di lakukan di Istana Bogor itu terpaksa  dilaksanakan di Istana Negara karena di Bogor Hujan deras.  Usai menanam pohon,  Presiden Jokowi dan Raja Salaman menerima kedatangan Tokoh-tokoh dari  Agama Islam. Dalam kesempatan itu, selain berterimaksih dan rasa senang atas kunjungan Raja Salman keIndonesia, tokoh-tokoh agama juga menyampaikan beberapa  pesan dan harapan kepada Raja Salman.antara lain tentang  perlu ditingakatkannya lagi hubungan antar negara dibidang da’wah dan pendidikan dan juga soal penambahan kuota haji.  Tidak ada dialog dalam pertemuan tersebut mengingat kondisi raja yang sudah sepuh. Namun Raja Salman berjanji akan memperhatikan pesan dan harapan para tokoh-tokoh agama Islam tersebut.   Dalam Pertemuan yang dianggap silaturahim itu diisi dengan penyampaian pernyataan dari tiga tokoh agama Islam di Tanah Air, yakni Ketua MUI Ma'ruf Amin, salah seorang Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas, dan Ketua MUI Jawa Tengah Habib Luthfi bin Yahya. Dari pertemuan tersebut, Pemerintah  Arab saudi berjanji akan menormalkan kembali kuota haji Indonesia tahun ini dari semula 168.800 anggota jamaah menjadi 211.000 anggota jemaah. Selain pengembalian kuota haji karena alasan telah selesainya renovasi masjidil haram, pemeriintah arab saudi juga menyetujui penambahan kuota haji  Indonesia sebanyak 10.000 anggota jemaah. Ow...keren ey..

Masih di Istana Negara, hal yang menarik lainnya adalah kedatangan Megawati Soekarno Putri, Presiden RI-Ke 4, Putri Bung Karno ke Istana Negara karena Raja Salman ingin bertemu dengannya  sebagai anak Bung Karno yang beliau kagumi. Pertemuan itu diabadikan dalam swafoto antara Raja Salman, Presiden Jokowi, Megawati dan Puan Maharani, yang di jepret oleh Puan Maharani.

Esoknya, Jumat, 3 Maret 2017, Raja Salman bertemua dengan tokoh lintas agama Indonesia. Ada 28 tokoh lintas agama yang hadir di lantai 11 Hotel Raffless, Kuningan, Jakarta Selatan. Pertemuan itu di prakarsai oleh pemerintah Indonesia.  Pada kesempatan itu Raja Salman mengapresisiasi kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Beliau juga berharap setiap warga negara bisa memegang teguh nilai-nilai toleransi di masyarakat. “Stabilitas Indonesia merupakan buah dari semangat toleransi dan hidup berdampingan diantara semua lapisan penduduk Indonesia. Kita hendaknya dapat bekerjasama untuk terus menjalin komunikasi dengan dialog di antara umat beragama agar dapat memperkuat nilai-nilai toleransi.”   Selain itu Raja Salman  juga mendorong seluruh pihak untuk aktif menjaga perdamaian. Oleh karenanya, segala bentuk radikalisme dan ekstremesme yang makin menggejala disebutnya sangat penting untuk di tanggulangi. “Semua Agama berusaha untuk menjaga hak-hak manusia dan kebahagiaan mereka. Karenanya penting untuk memerangi radikalisme dan ekstremesme yang ada,” kata Raja Salman.

Dalam kesempatan itu, Selain Sambutan dari Presiden Jokowi, perwakilan dari berbagai agama pun  menyampaikan testimoni  keberagamaan mereka di Indonesia.  Yang menarik, dalam pertemuan itu, tokoh lintas agama yang mewakili dari agama Hindu yaitu Wisnu Bata Tenaya,mempersembahkan sesanti dari kitab Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular kepada Raja Salman.Ia menegaskan bahwa isi dari kitab tersebut tertulis kalimat ‘Bhinneka Tunggal Ika’ yang mempertegas kerukunan dan harmonisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak hanya Indonesia melainkan dunia.

Walau pihak Masjid Istiqlal telah menyiapkan persiapan, Raja Salman tidak melaksanakan Sholat Jum’at di  Istiqlal, melainkan di dalam hotel saja.

Usai empat hari di Jakarta, Rombongan Raja Salman akan berlibur di Pulau Dewata, Bali, selama enam hari. Pemerintah Daerah Propinsi Bali, secara khusus mempersiapkan sarana, prasarana dan sistem keamanan khusus bagi Sang Raja dan Rombongannya demi keamanan dan kenyamanan mereka. Setelah dua hari di Bali, Raja Salman memutuskan untuk menambah waktu liburannya di Pulau Dewata menjadi 9 hari. Yang menarik saat Hari Jumat, 10 Maret 2017,  ketika  Beberapa anggota rombongan Raja Salman menunaikan Sholat di dekat kompleks Hotel dimana mereka menginap, mereka sangat kagum,karena selain mesjid, tak jauh dari mesjid  juga ada bangunan Gereja, dan Pura. “ luar biasa...inilah simbol kerukunan, toleransi antar umat beragama di Indonesia..” tutur mereka. Aha...sepertinya Sang Raja Betah di Indonesia.

Terimakasih atas kunjunganmu Sri Baginda Raja  Salman Bin Abdul Aziz, Sang Penjaga Dua Kota Suci Islam, ke Indonesia.  Semoga dapat lebih mengukuhkan kembali persahabatan, kerjasama antar dua negara. Terimakasih atas investasimu, terimaksih atas kehangatanmu. Selamat berlibur di Bali. Pulau Para Dewata.

Ikuti tulisan menarik Hendra Wijaya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler