Air merupakan hal yang vital dibutuhkan oleh manusia. Mulai dari minum, mandi, mencuci dan lain sebagainya. Pada daerah-daerah pedalaman Indonesia sumber mata air yang digunakan masih sederhana. Salah satunya di dusun Jengglong Soko,Watugede, Kemusu, Boyolali sebagian masyarakat disana masih menggunakan sendang sebagai sumber air utama. Sebagiannya lagi menggunakan sumur gali.

#InfrastrukturKitaSemua 

Sendang di daerah tersebut terletak di dalam hutan (alas). Untuk menyalurkan air dari sendang ke rumah-rumah, warga menggunakan pipa air. Jarak yang ditempuh pun tidak tanggung-tanggung yakni antara 0.5-2 km. Air yang diambil dari sendang dengan cara manual yakni tanpa menggunakan bantuan pompa. Kondisi airnya pun kurang jernih. Pinggiran sendang pun hanya berupa tumpukan batu-batuan yang berhubungan langsung dengan tanah. Diatas sendang ditumbuhi pepohonan-pepohonan rimbun dan lebat yang mengakibatkan adanya daun-daun kering yang jatuh ke dalam sendang. Masyarakat disana mengklaim bahwa air yang kurang jernih tersebut sudah aman dikonsumsi karena sesampainya air dirumah masing-masing, air disaring dengan menggunakan kain. Meskipun secara kasat mata, air tersebut setelah disaring masih saja tidak jernih. Hanya terbebas dari kotoran dedaun-daunan yang tidak lolos kain saring.

#InfrastrukturKitaSemua 

Disisi lain, syarat air yang bersih atau air yang layak konsumsi telah diatur dalam [1]¹PERMENKES No 416 tahun 1990 yakni secara fisika tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna atau jernih, dan tidak mengandung mikroorganisme yang membahayakan tubuh. Lalu bagaimana dengan air sendang? Secara fisika air sendang di daerah Jengglong Soko tersebut belum memenuhi syarat air bersih.

#InfrastrukturKitaSemua 

[2]Penggunaan air yang tidak bersih dalam jangka waktu pendek dapat menyebabkan diare, gatal-gatal pada tubuh, kolera, dan keracunan. Penggunaan jangka panjang sendiri dapat mengakibatkan penyakit-penyakit yang cukup serius seperti alergi berkepanjangan, rusak atau tidak berfungsinya organ-organ pencernaan dan tifus. Mengantisipasi hal tersebut, diperlukan adanya filter yang menyaring kotoran dan mampu menjadikan air sendang tersebut layak konsumsi. 

Selama ini, warga desa tersebut langsung menggunakan air sendang. Penggunaan sendang sebagai sumber air utama sangat membahayakan karena tidak ada filter yang dapat menyaring kotoran atau debu-debu yang terdapat pada air tersebut. Maka dari itu, perlu instalasi filter guna penyaring kotoran dan bakteri. Salah satu jenis filter yang mudah di instalasi di dusun Jengglong Soko adalah sand filter.

#InfrastrukturKitaSemua

[3]Filtrasi adalah pemisahan partikel padat dengan suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan. Tujuan filtrasi adalah untuk menghilangkan partikel yang tersuspensi dan koloidal dengan cara menyaringnya dengan media filter. Salah satu jenis filter yang bisa diaplikasikkan dengan praktis dan mudah adalah filter pasir lambat. Filter pasir lambat adalah teknologi pengolahan air yang sederhana dan menghasilkan kualitas air baik. Keunggulan filter pasir lambat adalah tidak memerlukan koagulan yang sering menjadi permasalahan di pedesaan.

Kotoran di air baku yang dialirkan ke filter pasir lambat akan tertahan di media pasir. Akumulasi kotoran dari zat organik dan anorganik pada media filter akan membentuk lapisan biologis. Lapisan biologis berfungsi sebagai penyaringan kotoran secara biokimia. [4]Filter pasir lambat up flow dapat menanggulangi permasalahan pada filter pasir lambat down flow. Permasalahan filter pasir lambat down flow adalah kebuntuan pada saringan akibat kekeruhan air baku tinggi. Keunggulan filter pasir lambat up flow adalah waktu operasi penyaringan lebih lama dan perawatan mudah. 

Bahan yang digunakan di setiap komponen adalah

1. Bak penenang dan bak penyaring dibuat dengan konstruksi beton cor
2. Perpipaan menggunakan pipa PVC dengan diameter 4”
3. Media filter : batu pecah ukuran 2-3 cm dan pasir silika

Mekanisme filter pasir lambat dimulai dari bak saringan awal. air dialirkan ke bak saringan utama dengan arah aliran dari bawah ke atas (up flow). Air yang keluar dari bak saringan pasir up flow tersebut merupakan air olahan dan dialirkan ke bak penampung air bersih, selanjutnya didistribusikan ke konsumen dengan cara gravitasi atau dengan memakai pompa.

            Dengan adanya sand filter di sendang sumber mata air warga Jengglong Soko, maka sanitasi disana akan terjamin serta kualitas hidup masyarakat akan meningkat.

Ikuti tulisan menarik Niken Ambar Pertiwi lainnya di sini.