x

Iklan

Dedi Iskandar

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jangan Salahkan Lagi Si Kota Hujan

Lihatlah suatu daerah dari segi positif sehingga dapat melihat yang laiinya secara baik. Semua hal dilakukan demi kebaikan dan akan berdampak diakhir.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi, dengan jumlah sekitar 1.368 juta km3 (Angel et al 1992). Air terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya uap air, es, cairan, dan salju. Air tawar terdapat di sungai, danau, air tanah (ground water), dan gunung es (glacier). Semua bagian air di daratan dihubungkan dengan laut dan atmosfer melalui siklus hidrologi yang berlangsung secara berkelanjutan. Air merupakan  salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dalam keseharian manusia, hampir segala hal membutuhkan air sehingga manusia sangat bergantung dengan keberadaan air. Menjaga kebersihan air merupakan salah satu tindakan yang harus ada dalam kehidupan sehari hari setiap manusia. Selain multifungsi, air juga dibutuhkan dalam beberapa kegiatan keagamaan.

Ragam permasalahan yang terjadi saat ini disebabkan oleh Air, hal itu terjadi selain karena curah hujan yang berlebih dan pengairan namun juga karena pola tingkah laku manusia yang sering tidak memperdulikan dan acuh dengan lingkungan sekitar. Manusia saat ini melupakan haknya untuk menjaga dan melindungi alam sekitarnya, hal itu terbukti dengan banyaknya Illegal Logging dan Galian C yang terjadi secara terus menerus sehingga mengganggu ekosistem bahkan merusak lingkungan sekitarnya.

Banyak Organisasi yang dibentuk untuk melestarikan dan menjaga kondisi air agar tetap bersih namun hal itu hanya berhasil sebagian, karena jika masyarakat hanya bergantung tanpa ikut dengan aksi tersebut maka semuanya hanyalah perbuatan yang sia-sia, maka dari itu generasi muda dini haruslah di didik agar mau bertindak dan menjadi garda terdepan dalam penyelamatan dan pelestarian lingkungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kota Bogor adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 59 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor. Bogor juga dikenal dengan julukan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Akibat curah hujan yang cukup tinggi bogor sering disebut penyebab banjir di daerah jakarta. Sebutan itu merupakan hal yang lumrah karena sudah terjadi beberapa tahun belakangan, namun saat ini pemerintah kota bogor mencoba mengatasi hal tersebut dengan membangun waduk, beberapa fakta yang disebutkan bahwa pemerintah kota bogor telah menyiapkan tanah seluas 1,2 Hektare untuk pembuatan waduk dan 3-4 Hektare untuk daerah resapan air. Pemerintah Kota Bogor juga menormalisasi danau dan sejumlah waduk untuk membantu mengatasi banjir di Ibu kota jakarta. Normalisasi danau dan waduk dilakukan sebagai kolam retensi yakni menampung air hujan dan aliran air lainnya untuk diresapkan ke dalam tanah, sehingga mengurangi jumlah air yang masuk ke Jakarta.

Beberapa hal dapat kita lakukan untuk menjaga keberadaan air agar selalu dapat memenuhi kebutuhan manusia, yaitu dengan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bagaimana pemanfaatan air yang berlebih dan penggunaan air tanah dengan seperlunya,  kemudian menerapkan sistem pemanfaatan air hujan yang dapat digunakan untuk melestarikan air tanah dan mengurangi resiko genangan air hujan atau banjir, mendaur ulang air yang telah terpakai, dan memberikan apresiasi kepada pelaku hemat air dan memberikan hukuman kepada pelaku boros air.

Sistem Pemanfaatan Air Hujan (SPAH) terdiri atas sistem Penampungan  Air Hujan (PAH)  dan sistem pengolahan air hujan. PAH dilengkapi dengan talang air, saringan pasir, bak penampung dan Sumur Resapan (Sures). Sumur resapan dapat digunakan untuk melestarikan air tanah dan mengurangi resiko genangan air hujan atau banjir yang dilakukan  dengan  membuat sumur yang menampung dan meresapkan curahan air hujan.  Prinsip dasar PAH adalah mengalirkan air hujan yang jatuh di permukaan atap melalui talang air untuk ditampung ke dalam tangki penampung. Kemudian limpahan air yang keluar dari tangki penampung yang telah penuh disalurkan ke dalam  sumur resapan. Sistem pengolahan air hujan  mengolah air dari bak penampung menjadi air siap minum kualitas air kemasan dengan teknologi ARSINUM.

Selain menjaga esistensi dan kualitas air kita juga harus menjaga lingkugan sekitar demi mendukung hal tersebut yaitu dengan melestarikan hutan lindung , kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam.

#InfrastrukturKitaSemua

Ikuti tulisan menarik Dedi Iskandar lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler