Tiga tahun dikuasai kombatan Abu Bakar Al-Baghdadi
Dan delapan bulan lamanya digempur tentara Baghdad(i)
Mosul menangis, kian jauh dari peradaban Baghdad(i)
Tak ada lagi bangunan yang berdiri utuh seperti semula.
Sebagian yang masih berdiri tampak keriput seperti Manula.
Mosul akan mengobati lukanya seperti pasien pemula.
Merebut kota Mosul sejumlah pihak saling berpapasan
Selama empat tahun Mosul menjadi ajang kebengisan
Kombatan ISIS dan tentara Baghdad dalam bengis beririsan
Ribuan warga mencari perlindungan ke segala penjuru
Setelah kembali ke Mosul tak ada lagi rumah yang dituju
Mosul telah terluka dan menangisi puing kota tersedu
Anak-anak, kakek-nenek menyongsong hidup memelas
Tak ada lagi bayi tidur di ranjang dengan nyenyak pulas
Tak ada sumber kehidupan yang diharap mengusir malas
Tak jelas lagi perbedaan antara yang kalah dan menang
Kedua pihak sesungguhnya menderita kalah dan menang
Hanya warga yang melulu kalah, tak mungkin menang
Semua memandangi kota dengan mata tak berbinar
Padahal sejak awal semua mengklaim di sisi yang benar
Tentang Mosul, yang ada hanya hati dan akal yang nanar
Syarifuddin Abdullah | 19 Juli 2017 / 25 Syawal 1438H.
Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.