x

Iklan

Muhammad Khairur Rasyid

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pusing cari Jodoh Halal, Mending Halalin Makanan Kamu Dulu

Makanan halal berkaitan erat dengan kesehatan mental, fisik dan sosial.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Dewasa ini generasi muda banyak dihadapkan oleh berbagai macam kegalauan, mulai dari kegalauan karena menghadapi kesendirian, hingga galau karena percintaan karena tidak menemukan pasangan yang tepat untuk diajak halal. Sebaiknya kegalauan seperti ini harus dihilangkan dari pikiran para generasi muda, karena ada hal yang lebih penting untuk dihalalkan.

Memang apa sih halal lain yang lebih penting dari menghalalkan pasangan kita?, pertanyaan ini menjadi salah satu pembahasan seminar Nasional Ilmu Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan yang dilakukan oleh Jurusan Ilmu Gizi Esa Unggul. Menurut salah satu pembicara yakni Dudung Angkasa,MSC penting sekali bagi generasi muda saat ini untuk memilah dan memilih makanan yang memiliki status halal resmi. Pentingya memerhatikan makanan yang kita makan saat ini dikarenakan banyaknya produk-produk dari hasil arus globalisasi yang tidak mengenal batasan masuk ke negara kita.

Dudung pun menerangkan makanan halal bukan hanya berpengaruh baik secara kesehatan saja, namun makanan halal pun secara holistik dapat mempengaruhi fisik,mental dan sosial seseorang. Jadi tidak mengherankan, tingkat kegalauan sesorang pun secara tidak langsung dipengaruhi oleh asupan makanan yang dimakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pangan halal itu secara mudah ditentukan dari zatnya dan cara mendapatkannya sedangkan secara kesehatan berhubungan langsung pada fisik, mental dan sosial. maka dari itu, memilih dan konsumsi pangan halal dapat berhubungan positif dengan status kesehatan individu melalui dimensi fisik dan mental dan masyarakat dari dimensi sosial," ujar dudung dalam seminar Gizi, Universitas Esa Unggul, Kamis (13/07/2017).

Pembina Nutrition Club Program Ilmu Gizi Esa Unggul ini pun mengingatkan generasi muda harus lebih aware pada segala hal terkait makanan mulai dari label hingga penyajian makanan yang saat ini begitu banyak macamnya. Kasus Mie Samyang membuka mata kita bahwa tren makanan yang berakibat pada ketidakhalalan yang dibalut dengan trending makanan anak muda, membuat banyak orang saat ini harus lebih teliti dan tidak hanya ikut-ikut sesuatu yang menjadi tren.

Dudung yang juga Kepala Divisi Sains, Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI) menyimpulkan pangan halal secara positif berhubungan dengan status kesehatan dan berbagai dimensi seperti fisik, mental dan sosial. Jadi makanan halal bukan hanya dari bentuk fisiknya saja namun harus memenuhi beberapa mekanisme sehingga sesuatu makanan itu dapat dikatakan halal.

"Mekanisme dari makanan halal ini sendiri terbagi menjadi tiga, pertama makanan halal adalah makanan yang aman dan sehat, kedua cara makan yang baik dan ketiga cara penyajian. Jadi kreteria halal itu bukan hanya dari kandungannya saja yang dapat dilihat dengan mata, namun dari cara penyajian dan zat yang terkandung pun mempengaruhi kehalalan suatu makanan," tutupnya.

Seminar Gizi Nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Gizi Esa Unggul mengambil tema "Good Nutrition Is Our Mission". Acara yang ditujukan untuk menyebarluaskan hasil penelitian Terbaik dari Program studi Ilmu Gizi kepada pemerintah, masayrakat, akademisi dan swasta ini menghadirkan beberapa narasumber yakni pakar nutrisi dan ahli di bidang Gizi. Selain narasumber dari pakar dan ahli juga dihadirkan para alumni pemilik karya penelitian terbaik.

Ikuti tulisan menarik Muhammad Khairur Rasyid lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler