Pertanggungjawaban Estetik Hanafi dalam 'Fertil Barakat Ayom'

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Terimakasih telah menjadikan kami bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia maupun Taiwan tersendiri,” ungkap Hanafi

Perupa Hanafi menyatakan sangat senang karena Studiohanafi mendapat kepercayaan dari Museum Nasional Indonesia untuk menerima kedatangan National Museum of Prehistory (NMP) Taiwan dalam pameran “Fertil, Barakat, Ayom; Budaya Gendongan Bayi” di Museum Nasional, Jakarta, 19-20 Oktober 2017.

“Terimakasih telah menjadikan kami bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia maupun Taiwan tersendiri,” ungkap Hanafi dalam konferensi pers pameran “Fertil Barakat Ayom” di Lobi Museum Nasional, Jakarta, Kamis (19/10/2017).

Oleh karena itu, Hanafi bersama Enrico Halim melakukan kerja bersama sebagai pertanggungjawaban estetik menyuguhkan pameran gendongan bayi ini kepada publik Indonesia di Museum Nasional.

“Pertanggungjawaban estetik dalam arti saya bekerja keras dengan Enrico Halim yang sangat memuja detail dari sejarah-sejarah mengenai gendongan bayi dari NMP Taiwan,” terang Hanafi.

Ia menjelaskan, gendongan bayi dalam pameran ini tidak hanya berupa benda mati atau benda lampau, tapi ia gerakan lewat cahaya, sejarah, serta dalam cara menampilkannya. Cara tersebut menjadikan pengunjung pameran memiliki cara masing-masing dalam melihat, yang dalam kata seni untuk segala hal.

“Jadi bukan hanya untuk sejarah gendongan bayi itu sendiri tapi kita bisa mendapatkan suatu kesempatan pertemuan yang lebih luas dari sekadar gendongan bayi. Kami juga ingin membangun bagaimana agar Museum Nasional kita dikunjungi oleh banyak lagi masyarakat dalam dan luar negeri,” paparnya.

Hanafi mengatakan, dirinya memiliki trauma kelahiran, di mana ia sangat senang bila melihat air. Ia juga tidak melupakan bahwa kandungan berbentuk bulat. Oleh karena itulah, display pameran ini berbentuk rahim dengan ruang mengambang, segalanya bulat dan tanpa sudut tajam.

“Saya tidak akan melupakan bahwa kandungan itu berbentuk bulat, jadi tidak ada sudut di dalam karena mungkin sudut membahayakan anak-anak atau bayi. Jadi kami mencoba untuk mencapai atau memakai bentuk-bentuk sedemikian itu supaya semua hadirin itu nyaman untuk mencapai pengertian keindahan dalam artian yang berbeda-beda,” tutur Hanafi. []

Bagikan Artikel Ini
img-content
Pagar

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua