x

Iklan

Nabila Paradissa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Industri Kreatif Melejit di Kehidupan Anak Jaman Now

pergeseran era industri menuju era kreatif dan korelasinya terhadap Negara Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

oleh : Nabila Paradissa

Siapa sangka goresan dari kreativitasan anak muda dapat menghasilkan sebuah kreasi yang diminati oleh banyak orang dari berbagai kalangan hingga ke manca negara. Berbagai jenis produk yang mengandalkan ide kreatif  seperti kreasi seni rupa murni hingga dalam bentuk digital diraup dengan harga yang tinggi oleh para pecintanya. 

Kegiatan yang merupakan kumpulan aktivitas ekonomi berbasis pengetahuan yang dikolaborasikan dengan kreativitas dan inovasi dapat menghasilkan berbagai produk dan jasa yang bernilai tambah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan bertambahnya peminat akan jasa dan produk tersebut maka berkurangnya juga penjualan akan sumber daya. Hal ini menunjukan bahwa terjadinya sebuah perubahan dan pergeseran dalam pengelolaan strategi bisnis dan pasar yakni dari era industri ke era digital. 

kutipan dari sebuah artikel yang menyebutkan dua puluh tahun lalu, Guru Besar Sloan Management School, Prof Lester Carl Thurow, memprediksi sangat akurat. Ada tiga tantangan utama yang akan dihadapi pada era ekonomi kreatif, yaitu semakin berkurangnya peran SDA dan buruh; semakin berkurangnya peran kejayaan masa lalu suatu bangsa dalam pertumbuhan bangsa serta semakin meningkatnya peran kreativitas  dan daya inovasi manusia, sebagai unsur pokok dalam menentukan keunggulan dan keberhasilan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.

Melihat perkembangan anak muda saat ini atau yang kita sebut dengan anakjamannow marak mengeluarkan aspirasinya melalui kreatifitas. Bagaimana cara berpikir out of the box seperti menggunakan akun social media yang berisikan tentang foto atau video yang lucu, penciptaan produk-produk yang simple namun memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari ataupun gambaran design digital yang digunakan oleh para perusahaan untuk menjual produk atau jasanya. Siapa sangka bahwa kreativitas dapat menjadi lahan untuk mencari uang dan menjadikan generasi muda Indonesia sebagai wirausaha. Terlihat dari data penjunjung Jakarta Cretive Hub yang setiap harinya bisa mendapatkan 100-150 orang ataupun Pameran yang baru saja digelar tahun lalu, Art Markets 8 yang berisikan para pecinta seni rupa murni maupun digital (DKV). Tempat tersebut menjadi salah satu saksi bisu tempat berkumpulnya bibit wirahusahawan atau penerus bangsa yang dapat membantu Negara Indonesia untuk terus berkembang.

Ekonomi kreatif yang sedang menjadi tren pembicaraan dimana-mana ini menggerakkan para pemerintah untuk menggalakkan kewirausahaan. Ekonomi kreatif di Indonesia ini bertumpu pada 14 subsektor industry, diantaranya adalah periklanan, desain, arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajinan, fesyen, film, video, fotografi, permainan interaktif, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan perangkat lunak, televisi dan radio, serta riset dan pengembangan. Para pelaku usaha yang bergerak dalam bidang ekonomi kreatif, disebut creativepreneur.

Dalam kacamata pemerintah dalam melihat para creativepreneur sebagai potensi yang menjadi cikal bakal terhadap negara Indonesia untuk meningkatkan devisa negara. Menurut data Departemen Perdagangan hingga saat ini, industri kreatif telah menyumbang Rp 104,4 trilliun, atau rata-rata 4,75 persen terhadap PDB nasional. Dimana kontribusi terbesar nasionalnya adalah fesyen, kerajinan, dan periklanan. 

Apabila dibandingkan dengan Negara maju di dunia, era ekonomi kreatif berkembang dengan pesat dan cepat karena apresiasi dari masyarakat dan pemerintah yang sangat tinggi untuk mendukungnya tumbuhnya kreativitasan individual masyarakatnya.  Maka dari itu saat ini pemerintah Indonesia cukup serius dalam membangun dan melakukan pergerakan untuk mengubah Negara Indonesia menjadi Negara maju, dengan membetuk Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) yaitu lembaga pemerintah nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden untuk membantu dalam setiap kebijakan ekonomi kreatif dan memberikan bantuan terhadap para start-up creativepreneur Indonesia. 

Kita sadar akan pentingnya ide kreativitas dalam masa depan kita, melihat banyaknya para creativepreneur yang sukses dengan usahanya diusia yang masih tergolong muda. Pemerintah sudah memulai langkahnya dengan memberikan wadah dan lahan terhadap para generasi muda untuk menjadi wirausahawan yang kreatif juga inovatif, sekarang langkah apa yang akan kalian lakukan selanjutnya.

Ikuti tulisan menarik Nabila Paradissa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu