x

Iklan

Dodi Wibowo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kondisi Madrasah di Purwakarta Ini Sangat Memprihatinkan

Madrasah

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam tulisan sebelumnya, penulis menyorot tentang rendahnya keprihatinan Bupati Dedi Mulyadi terhadap warga miskin di Purwakarta. Di mana membiarkan satu keluarga tinggal di rumah yang hampir ambruk. Dalam tulisan itu penulis memberi judul "Satu Keluarga di Purwakarta Tinggal di Rumah Hampir Ambruk". 

Kali ini penulis akan kembali menyorot kurangnya kepedulian Dedi Mulyadi atas kondisi madrasah yang ada di Purwakarta. Yaitu Madrasah Al-hikmah, yang berada di Kampung Depok Barakan RT 10 RW 05 Desa Bojong Timur, Kabupaten Purwakarta.

Kondisi bangunan madrasah yang berdiri sejak tahun 2004 tersebut  sangat memprihatinkan. Bangunan tembok sudah tidak terurus, banyak kayu yang sudah rapuh dan atapnya pun sudah banyak yang bocor. Sehingga proses belajar mengajar menjadi terganggu, terlebih ketika musim hujan seperti ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ustad Yunus, selaku Pimpinan Pondok Pesantren yang berada terpencil di kawasan perbatasan Purwakarta, Rabu (07/02/2018), menyatakan bangunan Madrasah itu memang sudah puluhan tahu berdiri, yang merupakan warisan dari orang tunya. Dan ia menyebut sampai sekarang belum pernah mendapat bantuan untuk membangunnya dari mana pun.

Ustad Yunus sudah mencoba mengajukan bantuan kepada Kanwil Kementerian Agama yang ada di Kabupaten Purwakarta, namun tidak ada tanggapan meski sudah diajukan berkali-kali.

Ustad Yusuf menuturkan bahwa saat ini ada 150 murid yang belajar di madrasah tersebut, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah dan Santri yang mondok di pesantren ini.

Sementara itu, dihubungi melalui telepon pribadinya, Kepala Desa Bojong Timur, Dedi Junaedy mengatakan, dirinya mengaku prihatin melihat kondisi Madrasah Al-Hikmah yang berada di desanya.

Dedi menjelaskan sudah mencoba untuk memberikan bantuan dari dana desa, namun menurutnya terhalang oleh aturan yang ada, dimana madrasah tersebut sudah menjadi yayasan, dan dalam aturan penggunaan dana desa tidak bisa.

Meski demikian Dedi berharap madrasah tersebut dapat bantuan dari Kementerian Agama, Pemerintah Daerah, ataupun pihak swasta yang membantu untuk memperbaiki Madrasah tersebut. Supaya santri yang ada di sana bisa belajar dengan nyaman.

Tahun 2018, Purwakarta akan mengadakan Pilkada. Sebagai ajang pemilihan kepala daerah, tentu diharapkan menemukan pemimpin yang peka terhadap kondisi rumah atau madrasah di daerahnya yang sudah tak layak huni. 

Meski Dedi Mulyadi sudah dua periode menjadi Bupati, dengan masih adanya rumah yang hampir ambruk, kemudian madrasah yang tak layak untuk proses ngajar- mengajar, jelas menjadi catatan buruk bagi kepemimpinan bupati suami dari Anne yang merupakan calon bupati Purwakarta 2018 tersebut. 

 

Ikuti tulisan menarik Dodi Wibowo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini