Perhelatan pilkada Purwakarta telah memasuki masa kontes. Setelah hampir dipastikan akan ada tiga bakal pasangan calon (paslon), kini rakyat tinggal menunggu apa yang akan ditawarkan oleh para peserta pilkada tersebut.
Sebagai kelompok masyarakat strategis, peran ulama sangat vital dalam mengawal pembangunan dan pemerintahan daerah. Terkait dengan pelksanaan Pilkada 2018, ulama Purwakarta berharap damat memunculkan pemimpin yang mengutamakan pembangunan manusia.
Hal ihwal terkait pendidikan, kesehatan dan ekonomi diharapkan menjadi prioritas para kandidat. Yang tak kalah penting adalah pembinaan mental spiritual dan akhlaqul karimah sehingga menjadi ciri khas Purwakarta.
Dalam kesempatan silaturahmi seusai Safari Jum’at (9/2) di Pesantren Cipulus, Wanayasa, Bakal Calon Bupati Purwakarta, H. Padil Karsoma menyampaikan komitmennya menjawab harapan para ulama untuk memperbaiki kekurang-kekurangan pemerintahan sebelumnya menata Kabupaten Purwakarta secara profesional berlandaskan nilai-nilai keagamaan yang dianut.
Padil menjelaskan, secara kependudukan, penganut Islam di Purwakarta adalah sebesar 96 persen dengan ribuan pesantren dan lembaga pendidikan Islam. Menurut Padil Itu harus jadi modal untuk bisa membangun dan menata daerah sehingga terwujud qoryah toyyibah atau daerah yang baik.
Menurutnya, salah satu tugas utama pemerintah yang termaktub dalam Quran adalah mewujudkan masyarakat sejahtera atau at’amahum min juu’ dan menciptakan kondisi yang aman atau amanahum min khouf.
Untuk diketahui, Pondok Pesantren Alhikmatus Salafiyyah, Cipulus, Wanayasa menggelar silaturahmi. Padil Karsoma tiba untuk melaksanakan Shalat Jum’at bersama ribuan santri dan hadir dalam rangka mendukung diselenggarakannya ‘Dirosah Wustho, Kiyai Muda Anshor Jawa Barat’ yang digelar di pesantren tersebut. Dalam kesempatan silaturhami tersebut, KH. Adang Badruddin yang dikenal dengan panggilan Abah Cipulus menyatakan mendukung perjuangan Padil Karsoma.
Ikuti tulisan menarik Dodi Wibowo lainnya di sini.
