x

Iklan

Alfan Tiara Hilmi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Danau Sunter yang Pernah Jadi Tempat Buang Mayat Dalam Koper

Siapa sangka, Danau Sunter yang kini menjadi lokasi tanding Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti beb

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Siapa sangka, Danau Sunter yang kini menjadi lokasi tanding Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti beberapa kali pernah ditemukan mayat mengambang. Ada yang sengaja dibuang ke danau, ada juga yang meninggal karena kecelakaan akibat tenggelam.

Ketua RT 22 RW 01, Sunter Jaya, Zainudin berujar Danau Sunter memang kerap dijadikan lokasi buang orang. Salah satu kejadian yang paling ia ingat yakni 10 tahun silam pada 2008. Ketika itu warga dibuat geger penemuan sesosok mayat pria di dalam koper.

"Tukang perahu yang lihat kopernya, tahu-tahu pas dibuka ada mayat. Enggak tahu orang mana, bukan orang sini. Kalau enggak salah dia pengusaha," kata Zainudin sambil mengingat-ingat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kejadian tersebut sempat menjadi berita di media-media nasional. Korban merupakan pengusaha garmen dan dibunuh karena pesaingan bisnis.

Dari hasil visum, ia disebutkan dicekoki obat bius hingga pingsan dan dimasukkan ke dalam koper hidup-hidup oleh pelaku. Korban disebutkan mati pelan-pelan usai kehabisan nafas karena tidak ada udara yang masuk ke dalam koper.

 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

 

Selain kejadian pembunuhan, Zaenudin bercerita, pernah ada seorang pria stres yang sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke danau. Kejadiannya baru-baru ini yakni di pertengahan 2017.

Beberapa warga sebelumnya melihat pria tersebut terlihat cemas di pinggir danau. Usai berlalu-lalang di pinggir danau tiba-tiba saja ia melompat ke air.

"Warga di sini teriak, 'mas jangan turun mas,' tapi dia tetap lompat. Masih pakai sepatu," kata dia.

Danau Sunter juga pernah merenggut nyawa salah seorang penerjun payung perempuan, 32 tahun silam. Saat itu di Kemayoran, Jakarta Pusat memang pernah ada pameran kedirgantaraan yang dikenal dengan nama Indonesia Airshow 1986.

Salah seorang warga Sunter Jaya, Poniran, menjadi saksi mata dalam kejadian tragis tersebut. Masih tersimpan dalam ingatan pria 66 tahun tersebut, sang penerjun payung malang itu mendarat ke tengah danau karena kehilangan kendali.

Menurut kesaksian Poniran, sang penerjun payung panik saat terjatuh ke air. Ditambah lagi badannya masih terikat di parasut sehingga ia tidak berhasil menyelamatkan diri. "Saat itu tidak ada yang berani menolong. Sudah begitu orangnya tidak bisa renang," kata Poniran.

Tidak hanya jadi lokasi buang mayat dan bunuh diri, Danau Sunter juga kerap meminta korban jiwa karena kecelakaan. Korban tenggelam di Danau Sunter karena kecelakaan tidak memandang usia, dari anak-anak hingga dewasa.

Anak-anak yang bermain di pinggir danau bisa jadi korban tenggalam karena terpeleset saat bermain. Begitu juga orang dewasa terutama mereka yang sedang memancing ikan di bibir danau.

"Kami cari-cari ke mana-mana tidak ketemu. Tiba-tiba tiga hari kemudian baru nongol, ngambang di danau," kata Zainudin.

Muncul spekulasi dari warga setempat bahwa dahulu ada lumpur hidup di dasar Danau Sunter. Lumpur tersebut disebut akan dengan cepat memangsa orang dan menyedotnya hingga ke dasar danau. Sehingga mereka yang pandai berenang pun punya peluang tidak selamat jika berenang di Danau Sunter.

"Di belakang rumah ini pas, katanya ada lumpur hidup," ujarnya.

Kisah tentang adanya lumpur hidup di Danau Sunter dibenarkan oleh Wakil Wali Kota Jakarta Utara Junaedi. Junaedi mengatakan, sebelum dipercantik, bagian dasar Danau Sunter memang penuh dengan lumpur. Menurut Junaedi, saat penataan Danau Sunter sejak beberapa bulan yang lalu, ada berkubik-kubik lumpur yang dikuras dengan eskavator oleh Suku Dinas Tata Air DKI Jakarta.

"Kenapa orang sering tenggelam terus meninggal? Karena ya itu, tersedot lumpur," ujarnya saat ditemui penulis di tepi Danau Sunter.

Sejak beberapa tahun yang lalu Danau Sunter kian dipercantik. Danau yang dahulunya dipenuhi warung remang-remang itu kini dihidupkan kembali dengan pembangunan jalur pedestrian yang lebar, lampu-lampu penerangan dan peningkatakan kualitas air danau.

 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

 

Zaenudin ingin Danau Sunter sekarang menjadi obyek wisata yang murah meriah bagi masyarakat. Apalagi dengan adanya Festival Danau Sunter, ia berharap masyarakat punya perhatian dan ingin terus berkunjung ke sana. Sehingga kesan seram, remang dan sepi lenyap dari danau yang sekarang kerap jadi lokasi latihan ski air tersebut.

Di Festival Danau Sunter Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berlomba cepat menyeberangi danau sunter sepanjang 90 meter. Sandi berenang sedangkan Susi menaikin paddle board. 

Dalam pertandingan tersebut, Susi berhasil menjadi pemenang. Dengan kemenangan tersebut, mau tidak mau Pemprov DKI Jakarta harus menjadikan seluruh danau di Jakarta bersih. Hal ini merupakan bagian dari janji Sandiaga apabila kalah dari Susi.

Ikuti tulisan menarik Alfan Tiara Hilmi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 jam lalu

Terpopuler