x

Iklan

wiji al jawi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Sekuat Apakah Ikhwanul Muslimin Di Timur Tengah?

Sejarah IM dibagi 3 tahap, yaitu Masa Seruan Moral (1928-1948), Masa Konflik Bersenjata (1948-1980-an), dan Masa Partisipasi Demokrasi (1980-an - Sekarang)

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ikhwanul Muslimin (IM) didirikan Hasan al Banna pada 1928 di Mesir. IM merupakan gerakan dengan jumlah anggota terbesar kedua di dunia setelah Salafi. “The Muslim 500 - 2018 Edition” menyebutkan bahwa jumlah anggota dan simpatisan IM mencapai 1% dari total populasi muslim di dunia. Sementara Salafi (dengan beragam corak yang ada) mencapai 8% dari total populasi muslim di dunia.

 

Secara umum, sejarah IM dapat dibagi dalam 3 tahap, yaitu Masa Seruan Moral (1928 - 1948), Masa Konflik Bersenjata (1948 - 1980-an), dan Masa Partisipasi Demokrasi (1980-an - Sekarang).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Masa Seruan Moral berlangsung saat IM dipimpin Hasan al Banna. Ia menyerukan untuk menerapkan Islam di semua aspek kehidupan, termasuk dalam kehidupan bernegara. Namun dalam buku “Fikih Politik Menurut Imam Hasan Al-Banna”, Hasan al Banna menyatakan menolak partai politik, karena menurutnya partai akan memecah belah persatuan.

 

Masa Konflik Bersenjata ditandai dengan strategi gerakan yang tak segan melakukan konflik bersenjata. Seperti serangan bom dan pembunuhan yang dilakukan pada 1948. Mahmud Jami dalam bukunya, “Ikhwanul Muslimin yang Saya Kenal”, menyebutkan bahwa dalang serangan tersebut adalah pemimpin Tanzim Khas IM, Abdurrahman as Sindi. Di luar Mesir, IM juga terlibat dalam pembunuhan 83 kadet Sekolah Artileri Aleppo, Suriah, pada Juni 1979.

 

Masa Partisipasi Demokrasi ditandai dengan strategi gerakan untuk meninggalkan pendekatan konflik, kecuali di negeri yang terjajah seperti Palestina. IM mulai terlibat dalam demokrasi, mendirikan partai politik, dan mengikuti pemilu.

 

Berikut ini kekuatan IM di beberapa negara Timur Tengah, dengan mengacu pada hasil pemilu di negara tersebut.

 

Turki

 

Partai AKP (Adalet ve Kalk?nma Partisi) merupakan partai politik Turki yang memiliki afiliasi ke IM. Partai ini mendominasi politik Turki sejak 2002. Pada pemilu 2015, partai ini memperoleh 40,87% suara.

 

Palestina

 

Hamas (?arakah al Muqawamah al Islamiyyah) merupakan partai politik Palestina yang memiliki afiliasi ke IM. Hamas memenangkan pemilu Palestina 2006, dan secara de facto menjadi penguasa Jalur Gaza sejak 2007.

 

Mesir

 

?izbul ?urriya wal ’Adalah merupakan partai politik Mesir yang memiliki afiliasi ke IM. Partai ini memenangkan pemilu legislatif 2011 dan pemilihan presiden 2012. Partai ini dibubarkan pasca kudeta militer 2013, namun organisasinya masih bergerak secara senyap.

 

Suriah

 

Dalam Perang Saudara di Suriah (2011 – Sekarang) Al Ikhwan al Muslimun fi Suriya (IM Suriah) bukanlah penggerak utama. Mereka sempat membentuk milisi Hayat Duru al-Thawra yang terdiri atas beberapa kelompok milisi, dan berada di bawah koordinasi FSA. Namun Hayat Duru al-Thawra mengalami perpecahan pada 2014, sebagian anggotanya kemudian membentuk Faylaq al-Sham.

 

Penggerak utama jihad Suriah adalah kalangan Salafi Jihadi seperti Tahrir al-Sham dan Ahrar al-Sham. Jihadis Suriah melihat IM Suriah sebagai kelompok orang-orang tua. Sebagian besar pimpinan IM Suriah berusia di atas 60 tahun dan berada di luar Suriah. Jenjang kaderisasi IM Suriah juga memakan waktu terlalu lama, hal ini berbeda dengan kalangan Salafi yang memberikan promosi berdasarkan kontribusi langsung di medan jihad.

 

Yaman

 

At Tajammu’u al-Yamani lil-I?la? (Islah) merupakan partai politik Yaman yang memiliki afiliasi ke IM. Pada pemilu 2003, Islah mendapatkan 22% suara. Pada Krisis Yaman (2011 – Sekarang), Islah berada dalam barisan Koalisi Arab Saudi yang mendukung pemerintahan Abdrabbuh Mansur Hadi.

 

Irak

 

Partai politik Irak yang memiliki afiliasi ke IM adalah Hizbul Islam Iraq dan al-Itti?ad al-Islami al-Kurdistani (untuk wilayah otonomi Kurdi). Pada pemilu 2014, Hizbul Islam Iraq memperoleh 7 kursi parlemen. Sementara al-Itti?ad al-Islami al-Kurdistani memperoleh 4 kursi parlemen. Total kursi parlemen Irak adalah 328.

 

Iran

 

Kelompok yang dianggap memiliki afiliasi dengan IM di Iran adalah Jamaah Dakwah wa Islah. Kelompok ini tidak terdaftar secara resmi sebagai kelompok politik. Mayoritas anggotanya adalah orang Kurdi, dan memiliki hubungan erat dengan al-Itti?ad al-Islami al-Kurdistani di Irak.

 

Yordania

 

Partai politik Yordania yang memiliki afiliasi ke IM adalah Jabhat Amal al-Islami. Pada pemilu 2016, Jabhat Amal al-Islami memperoleh 15 kursi parlemen. Total kursi parlemen Yordania adalah 130.

 

Lebanon

 

Partai politik Lebanon yang memiliki afiliasi ke IM adalah Jamaah al Islamiyah. Pada pemilu 2009, Jamaah al Islamiyah memperoleh 1 kursi parlemen. Total kursi parlemen Lebanon adalah 128.

 

Kuwait

 

Kelompok politik di Kuwait yang memiliki afiliasi ke IM adalah Harakah al Dusturiyah al Islamiyah. Kuwait tidak mengakui partai politik. Anggota parlemen (65 orang) terdiri atas anggota yang ditunjuk pemerintah (15 orang) dan anggota independen (50 orang) yang dipilih melalui pemilu.

 

Keberadaan Syiah di Kuwait membuat IM Kuwait bekerja sama dengan Salafi. Pada pemilu 2016, kelompok oposisi memperoleh 24 kursi, separuhnya berasal dari IM Kuwait dan Salafi. Sedangkan Syiah mendapat 6 kursi.

 

Bahrain

 

Kelompok di Bahrain yang memiliki afiliasi ke IM adalah Jamaah Islah dengan sayap politiknya, Al Mimbar. Keberadaan Syiah di Bahrain membuat IM Bahrain kerap bekerja sama dengan partai Salafi, Al Ashalah.

 

Pada pemilu 2014, Al Mimbar memperoleh 1 kursi, Al Ashalah memperoleh 2 kursi, dan Syiah mendapat 14 kursi. Total kursi parlemen Bahrain adalah 40.

 

Oman

 

Mayoritas penduduk Oman menganut Ibadiyah, sedangkan Sunni hanya 15 – 20%. Sehingga sebagaimana di Iran, pengaruh IM tidak besar di Oman. Namun pada 1994, ratusan orang yang dianggap terkait dengan IM ditangkap dengan tuduhan hendak menggulingkan Kesultanan Oman. Mereka yang ditangkap antara lain mantan duta besar Oman untuk Amerika Serikat, mantan komandan angkatan udara, dan dua menteri.

 

Qatar

 

Qatar tidak mengakui partai politik. Pada 2011, Emir Qatar mengumumkan akan mengadakan pemilihan legislatif pertama pada tahun 2013, namun kemudian ditunda menjadi tahun 2019. Organisasi resmi IM Qatar dibubarkan pada tahun 1999, namun Qatar tetap memberikan dukungan keuangan, media dan diplomatik kepada IM di tingkat internasional.

 

Uni Emirat Arab (UEA)

 

Kelompok di Uni Emirat Arab yang memiliki afiliasi ke IM adalah Jamiat Al Islah. Mereka berasal dari anggota IM Mesir yang lari dari rezim Gamal Abdul Nasser pada 1960-an. Al Islah secara resmi dibentuk pada 1974 dengan persetujuan penguasa Dubai, Rashid bin Saeed al-Maktoum. Pada 1980-an, anggota Al Islah banyak mengisi posisi strategis di sektor pendidikan dan peradilan.

 

Al Islah kemudian dianggap akan membentuk sayap militer yang berusaha merekrut pensiunan perwira militer dan warga Emirat muda untuk mendirikan negara Islam di UEA. Pada 2013, dilakukan penangkapan terhadap orang-orang yang terkait dengan Al Islah. Pada 2014 Al Islah dicap sebagai kelompok teroris oleh pemerintah UEA.

 

Arab Saudi

 

Pada 1954, ribuan anggota IM Mesir lari ke Arab Saudi untuk menghindari penindasan Gamal Abdul Nasser. Pemerintah Arab Saudi kemudian memberikan pekerjaan para pelarian tersebut di sektor pendidikan. Namun IM dilarang mendirikan organisasi politik secara formal di Arab Saudi.

 

Pada 1972, Arab Saudi membantu anggota IM, Kamal Helwabi, mendirikan World Assembly of Muslim Youth (WAMY) di Jeddah. Dengan bantuan pendanaan Arab Saudi, WAMY menjadi sarana IM untuk menyebarkan pengaruhnya di Eropa dan beberapa negara lain.

 

Arab Saudi juga bekerja sama dengan IM mendanai dan mengirim mujahidin Afghan Arab (yang kemudian menjadi embrio Al Qaeda) saat terjadi Perang Soviet – Afghan (1979 – 1989).

 

Namun harmoni antara IM dengan Arab Saudi pupus saat IM mengecam Arab Saudi yang meminta bantuan pasukan asing dalam Perang Teluk. Dalam perang tersebut, pasukan Irak sempat menduduki wilayah Khafji, Arab Saudi, pada 1991.

 

Sejak saat itu hubungan IM dengan Arab Saudi terus memburuk, hingga akhirnya Arab Saudi menyatakan IM sebagai kelompok teroris pada 2014.

 

Sumber:

- Prof S Abdallah Schleifer (Chief Editor). "The Muslim 500 - 2018 Edition". Royal Islamic Strategic Studies Centre in Amman, Jordan.

- Dr. Muhammad Abdul Qadir Abu Faris. "Fikih Politik Menurut Imam Hasan Al-Banna". Media Insani Publishing.

- Dr. Mahmud Jami. "Ikhwanul Muslimin yang Saya Kenal". Pustaka Al-Kautsar.

- https://carnegieendowment.org/2013/05/07/struggling-to-adapt-muslim-brotherhood-in-new-syria-pub-51723

Ikuti tulisan menarik wiji al jawi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB