Milenial Kurangi Jajan Kopi, Siapkan Kultur Pensiun

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kaum milenial bisa untuk bisa rugi. Bila mau menyisihkan sebagian dana untuk masa pensiun, milenial punya kontribusi terhadap ekonomi bangsa.

Kamu milenial itu bisa menguntungkan, bisa merugikan.

Untung bila mereka sadar akan menabung, sadar mempersiapkan masa pensiun. Rugi bila hanya konsumtif, bila saat pensiun justru menjadi beban buat orang lain.

 

PEDULI PENSIUN, itulah salah satu yang harus ditanamkan pada kaum milenial. Kaum milenial harus punya kultur peduli pensiun. Mereka harus mulai mengurangi jajan kopi, hang out atau ngokrong. Lebih baik sebagian biaya gaya hidup disisihkan untuk hari tua, untuk masa pensiun. Untuk apa hebat di masa muda, tapi merana di hari tua?

 

Kenapa kaum milenial harus diingatkan.

Karena hidup generasi milenial itu fokusnya "saat sekarang" dan cari solusi atas apapun dengan cara "instant".  Itulah gaya hidup dan habit para milenial yang diduga mencapai 60 juta orang di Indonesia.

 

Jadi milenial itu prospek atau pasar yang harus digimanakan?

Maka penting untuk mengkampanyekan "kultur peduli pensiun untuk milenial". Itulah petikan yang disampaikan Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI saat memberi keynote speech dalam Seminar Nasional "Prospek, Tantangan, dan Strategi Pengelolaan Dana Pensiun di Era Milenial" yang diselenggarakan ADPI hari ini, 26 September 2018 di Hotel Bidakara. Acara ini dihadiri sekitar 400 peserta dan dibuka oleh Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI. Ikut hadir Riswinandi (Komisioner OJK - Kepala Eksekutif IKNB OJK) dan Suheri (Ketua Umum ADPI).

 

Oleh karena itu, industri dana pensiun harus lebih menyentuh generasi milenial bahkan masyarakat dan pekerja dimanapun berada. Maka sosialisasi dan edukasi secara berkelanjutan lagi masif akan pentingnya perencanaan masa pensiun bagi milenial sangat mendesak untuk dilakukan sekarang. Sekali lagi, sekarang bukan nanti.

 

Sri Mulyani pun menyampaikan alasan untuk hadir di acara ADPI ini sebagai kepedulian terhadap industri dana pensiun. Beliau menyoroti pengelola dana pensiun yang harus memiliki "akal panjang" lebih berorientasi masa depan, bukan hanya waktu sesaat. Oleh karena itu, setiap pengelola dana pensiun harus punya 1) integritas dan 2) kompetensi dan profesionalisme. "Karena di tangan pengelola dana pensiun, yang pekerja dititipkan. Pengelola dan pensiun gak boleh kagetan, ikut-ikut heboh terhadap kebijakan. Kerjakan saja yang harusnya kita kerjakan" ujar Sri Mulyani.

 

Lebih lanjut lagi, Menkeu RI menjelaskan bahwa saat ini Dana Pensiun itu gak keren, karena kontribusinya gak nyampe 2% dari GDP, dananya baru Rp 266 trilyun. Bandingkan dengan di Thailand yang sudah mencapai 6% dari GDP. Bahkan Kanada, dana pensiunnya sudah mencapai 70% dari GDP. Maka penting, untuk mengubah mind set masyarakat agar mau menyisihkan sebagian uangnya untuk dana pensiun.

 

"Ekonomi kita itu gak bakal rentan bila dana  jangka panjangnya besar, bila dana pensiunnya banyak. Maka ajak milenial untuk ngopi-nya jangan tiap hari tapi dua hari sekali" tambah Sri Mulyani.

 

Lalu bagaimana dana pensiun bisa menerobos generasi milenial?

Kenali terlebih dulu. Bahwa generasi milenial itu memiliki karakter 3C (Creative, Connective, Confidence). Itu berarti, dana pensiun harus bisa menyajikan produk terbaik untuk mereka, produk dana pensiun yang didukung perangkat teknologi canggih, lebih ke aplikasi dan mobile. Sehingga milenial dapat meng-akses dimana saja dan kapan saja.

 

Bila semua kita sadar. Bahwa dana pensiun itu penting dan bermanfaat untuk masa depan, masa pensiun di saat kita tidak bekerja lagi. Di situlah, semua pengelola dana pensiun tidak boleh berhenti untuk sosialisasi dan edukasi. Bikin dana pensiun lebih gaul, dana pensiun yang mampu menyesuaikan diri dengan dinamika zaman milenial.

 

Sekali lagi, kampanyekan terus "kultur peduli pensiun untuk milenial", bahkan untuk ratusan juta pekerja di Indonesia. Bahwa masa pensiun pasti tiba, maka sisihkanlah sebagian dana untuk masa pensiun. #YukSiapkanPensiun #PensionForMillenial

Bagikan Artikel Ini
img-content
mintardjo

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler