x

Iklan

Ruth Lidya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kopi, Musik, dan Tenda di Situ Cileunca

Ketika penikmat kopi, pecinta musik, dan penjelajah alam berkumpul besama

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kopi, hujan, dan senja. Dalam banyak puisi, ketiga kata itu kerap dipadukan bersama. Namun ada kombinasi lain yang disodorkan oleh salah satu jasa penyedia paket wisata berbasis di Jakarta, Embun Pagi Tours. Pada 17-18 November 2018 lalu, travel tour tersebut menyelenggarakan  open trip bertajuk “Coffee Piknik” di kawasan perkemahan Situ Cileunca, Bandung, dengan menggabungkan kopi, musik indie, dan tenda.

Sesuai jargonnya “kenali kopi dari kebun hingga ke cangkir”, rangkaian paket wisata Coffee Piknik diawali dengan kunjungan para peserta ke area koperasi kopi Klasik Beans di Gunung Puntang, Jawa Barat. Imas Suryati, representatif Klasik Beans, menjelaskan proses pengolahan kopi secara organik mulai dari pemetikan di kebun hingga peracikan tahap akhir. Selain bertanya-jawab dengan Imas, para peserta Coffee Piknik juga berkesempatan berbelanja biji kopi dan menyeruput kopi panas hasil produksi koperasi tersebut.

Puas mencicip dan berbelanja, peserta open trip kemudian bergerak menuju perkebunan milik Kopi Puntang yang berada tepat di seberang area Klasik Beans. Juru bicara Kopi Puntang, yakni Kang Hasbi, menceritakan pengalamannya mengelola puluhan ribu pohon kopi arabika, termasuk mengedukasi petani setempat soal sistem tanam organik. Peserta open trip juga antusias mengajukan pertanyaan mengenai kopi yang pernah menyabet nilai tertinggi di ajang asosiasi kopi dunia di Atlanta, Amerika Serikat ini.

Ketika senja menjelang, perjalanan dilanjutkan sekitar satu jam lagi menuju kawasan perkemahan Situ Cileunca. Udara dingin dan pemandangan perbukitan menyambut mereka yang tiba. Di lokasi ini, tersedia tenda, panggung, serta dekorasi luar ruangan yang ciamik. Peserta trip langsung mengambil rehat di tenda masing-masing sambil menunggu makan malam disiapkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Acara puncak Coffee Piknik baru berlangsung ketika malam. Sejumlah musisi indie seperti Rumah Basit, Ballads of The Cliche, dan Gabriel Mayo bergantian tampil menghibur para peserta open trip. Hangatnya api unggun bercampur harum aroma kopi dari booth Kopi Puntang semakin menghidupkan suasana. Situ Cileunca mendadak semarak oleh aneka suara dan cahaya.

Rumah Basit membawakan live music

Ketika ditanya mengenai ide konsep open trip dengan nuansa musikal sekaligus edukasi seperti ini, Fajar Legianto, pendiri Embun Pagi Tours, mengakui adanya celah pasar di kalangan pecinta kopi, traveller, maupun penikmat musik indie yang belakangan sedang hype. “Gue pikir, ya kenapa ga sekalian aja semuanya ketemu di satu acara,” tukasnya.

Saat ini, tren paket wisata dengan konsep-konsep unik memang sedang menjamur. Utamanya di kalangan generasi milenial yang cenderung mengoleksi pengalaman, ide mengenai liburan tak lagi sekadar mengunjungi tempat-tempat baru, melainkan juga menawarkan mereka keterlibatan dengan sesuatu. Tak heran, berbagai jasa penyedia open trip berbasis pendidikan, kerelawanan, ataupun konservasi lingkungan kian bermunculan.

Di sisi lain, industri kopi di Indonesia juga semakin tumbuh karena munculnya penikmat kopi generasi ketiga. Generasi ketiga di sini merujuk kepada mereka yang menganggap bahwa aktivitas minum kopi bukan lagi sekadar upaya memompa tenaga maupun perwujudan gaya hidup khas metropolitan yang hobi nongkrong. Penikmat kopi generasi ketiga justru semakin kritis akan ritual minum kopi itu sendiri. Mereka tergerak mencari tahu dari mana sebuah biji kopi berasal, bagaimana biji tersebut diproses, dan kelak dengan apa kopi tersebut disajikan.

“Itu yang bikin kita gak takut lagi mematok harga kopi yang lebih mahal. Kita percaya, generasi ketiga tuh udah mulai sadar soal rantai panjang proses pengelolaan kopi. Mereka juga lebih terbuka pikirannya soal kontribusi para petani kopi di industri ini,” tutur Kang Hasbi sembari meracik kopi Puntang di sepanjang sesi live music.

Barista Kopi Puntang meracik kopi di lokasi

Harus diakui media sosial turut  banyak berperan pada perubahan industri di berbagai sektor, termasuk wisata, kuliner, maupun musik. Di samping para influencer berlomba-lomba me-review objek yang tak biasa demi kepentingan konten, para pebisnis maupun investor juga jadi lebih bersiaga meresponi aneka distrupsi. Embun Pagi Tours adalah salah satunya yang cukup tanggap menangkap tren yang berlangsung di ranah kopi, musik, dan wisata backpacker.

Ikuti tulisan menarik Ruth Lidya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB