Indonesia merupakan negara yang terkenal akan keindahan budayanya, sayangnya pendidikan di Indonesia tak seindah budaya yang yang dimiliki. Masih banyak anak-anak yang tidak bisa sekolah karna beberapa faktor yakni karna ke tidak mampuan biaya untuk menempuh pendidikan. Pemerintah juga sudah menyediakan biaya siswa bagi yang kurang mampu dan yang berprestasi tapi hal itu juga tidak bisa membuat semua anak yang tidak mampu sekolah menjadi sekolah. Ada beberapa faktor yang mengakibatkan dana biaya siswa menjadi berkurang atau terkadang tidak sampai ditangan yang semestinya slah satunya korupsi
Pejabat pemerintahan tidak sedikit yang memanfaatkan kekuasaannya salah satunya korupsi, seperti kasus yang dilakukan oleh bupati Cianjur. Irvan Rivano Muchtar ditangkap KPK atas dugaan korupsi pemotongan dana alokasi khusus pendidikan sebesar lebih dari Rp 460 miliar . Rakyat bisa apa jika dana yang semestinya, sudah di salah gunakan oleh bupati tersebut. Dengan adanya korupsi maka pemerintah mencari dana lagi untuk pendidikan, maka masalah yang selain pendidikan yang juga membutuhkan dana menjadi terbengkalai walau tak semua.
Hal yang perlu dilakukan yakni pemberantasan korupsi, ada yang mengatakan untuk memberantas korupsi sistem dan lembaga pemerintahan serta lembaga – lembaga negara harus di reformasi . reformasi ini terhadap sistem, kelembagaan maupun pejabat publiknya. Di muka telah dipaparkan bahwa upaya yang paling tepat adalah hukuman pidana atau memberi hukuman seberat – beratnya kepada pelaku korupsi. Tetapi faktanya dari beberapa kasus yang terjadi seperti kasus Gayus Tambunan yang bebas berkeliaran ke luar negeri selama menjadi tahanan kasus penggelapan pajak, kemudian kasus Artalita ia bisa menyulap ruang tempat ia mendekam di LP Cipinang menjadi ruang yang sangat nyaman bagaikan ruang hotel berbintang apakah hukuman pidana itu paling tepat?
Di sini fungsi dari pembelajaran bagai mana memberantas kasus korupsi, masyarakat sangat geram dengan kelakuan para pelaku korupsi tapi mereka tidak tau apa yang harus dilakukan selain demo ataupun merusak fasilitas negara, mungkin demo itu hanya dilakukan sebagian masyarakat dan itu pun sangat minim. Sistem pendidikan dimasa kecil atau ketika masa pendidikan ini perlu penanaman materi tentang hukum -hukum pidana, dan upaya -upaya pemberantasan korupsi. Karena dengan hal itu bisa membantu para petugas kepolisian dalam memberantas korupsi. Sebenarnya masyarakat yang paling besar perannya terhadap pemberantasan korupsi karna kita tidak bisa mengandalkan oknum kepolisian, kini hukuman bisa ringan dengan uang dan terkadang polisi tidak merasa bahwa mereka terlibat korupsi dengan menerima sogokan.
Dengan adanya pembelajaran tentang hukum- hukum pidana dan upaya pemberantasan korupsi merupakan salah satu cara untuk memberantas dan menanamkan jiwa anti korupsi kepada siswa agar ketika mereka berperan di masyarakat mereka. Bisa menilai mana yang baik dan apa hukuman yang pantas bagi pelanggar aturan. Mungkin terlihat sepele mengajarkan pelajaran pemberantasan korupsi dan terkadang mata pelajaran yang berhubungan dengan pemerintah tidak banyak para pelajar yang menyukainya, oleh karena itu jika diwajibkan syarat kelulusan bagi pelajar yakni tentang pemahaman mereka terhadap hukum dan upaya pemberantasan korupsi mungkin bisa membantu karena kita bisa meniru peraturan negara cina yakni setiap orang atau pelajar syarat kelulusan adalah mereka lulus tes olahraga seperti pelatihan atlet, dan hasilnya ketika ada perlombaan maka tidak sulit bagi negara cina menjadi juara umum. Dengan sistem seperti itu mungkin bisa diterapkan upaya memberantas korupsi. Jika memang hukuman mati adalah cara yang ampuh maka bisa juga diterapkan .Jika bukan bangsa yang mendukung tindakan anti korupsi maka siapa lagi oleh karena itu kecintaan terhadap negara salah satunya ikut serta dalam tindakan anti korupsi.
Ikuti tulisan menarik Sulistya Berta lainnya di sini.
