x

Iklan

Monica Aini Purdiani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tingginya Potensi Pertumbuhan Pasar UMKM di Era Digitalisasi

Industri Ekonomi Kreatif Indonesia di tahun 2015 telah menyumbangkan Rp 852 triliun ke pendapatan domestic bruto (PDB) Nasional

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menurut data survey BEKRAF dengan Badan Pusat Statistik (2016), Industri Ekonomi Kreatif Indonesia di tahun 2015 telah menyumbangkan Rp 852 triliun ke pendapatan domestic bruto (PDB) Nasional. Selain itu, di tahun 2016, terjadi kenaikan mencapat Rp 922,58 triliun ke PDB Nasional sebesar 7,44%. Berdasarkan hasil survei tersebut, tahun 2018 akan menjadi puncak pertumbuhan ekonomi kreatif. Inilah satu pertanda pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik.

Selain itu, modernisasi semakin mendukung masyarakat untuk ikut andil memasuki kehidupan digitalisasi. Dimana semuanya, tak terkecuali pekembangan ekonomi kreatif yang dipermudah oleh piranti digital dan koneksi internet. Hal ini diperkuat dengan munculnya salah satu pendukung terbesar dari angka pertumbuhan ekonomi kreatif adalah semakin banyaknya jumlah e-commerce di Indonesia. Seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Lazada dan sebagainya. Hal ini di dukung oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menyebutkan bahwa pertumbuhan e-commerce sendiri sudah mencapai hingga 80%.

Uniknya, pihak yang bisa menyemarakkan pasar digital di e-commerce adalah para pemilik semua jenis usaha, termasuk UMKM. Terlebih pada era pemerintahan saat ini, industry ekonomi kreatif di sektor UMKM sangat didukung oleh pemerintah untuk go online. Maka tak heran jika salah satu fondasi terkuat untuk menaikkan kekuatan Ekonomi Indonesia ada pada kekuatan go online para pemilik UMKM. Sehingga dapat dibayangkan betapa besar peran digital dalam menaikkan pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain gencarnya wabah digitalisasi di Indonesia, saat ini, ada banyak dukungan nyata untuk para pelaksana UMKM, salah satunya adalah media edukasi online, salah satunya disediakan oleh https://www.ukmindonesia.id. Di situs tersebut, semua orang dapat mengakses beberapa hal terkait UKM termasuk tata cara registrasi usaha, program dan pendanaan usaha, legalitas dan perijinan hingga berbagai wawasan berwirausaha.

Dengan adanya fasilitas digitalisasi tentang kewirausahaan, maka tak mengherankan saat angka pertumbuhan ekonomi terus menaik dari tahun ke tahun. Fakta ini ditunjukkan oleh sebuah data Neraca Perdagangan Periode Januari hingga Juni. Data tersebut menujukkan perbandingan jumlah ekspor dan impor. Pada tahun 2013, masyarakat Indonesia melalukan impor sebanyak 94,41% sedangkan ekspor 90,06%. Kemudan pada tahun 2016, aktivitas impor hanya berada di angka 73,94 yang mengakibatkan Negara mengalami surplus sebesar 4,35%. Angka ini teru menaik di tahun di 2017 karena Indonesia mencapai angka surplus 7,63%. Namun di tahun 2018 ini, jumlah impor dan ekspor hampir setara, yaitu 89,04 : 88,02, dan mengalami deficit 1,02%. Dan diprediksi, angka impor akan kembali menurun di tahun 2019 mendatang.

Semakin tingginya angka UMKM dan pertumbuhan ekonomi yang semakin lebih baik, ditambah dengan angka impor yang mengalami penurunan tentu merupakan berita baik. Pada tahun 2018, Pemerintah mulai memberikan perhatian serius perkembangan digitalisasi pasar UMKM di industri kreatif. Pemerintah mulai merekap data statistic pada transaksi di sektor ekonomi digital.

Melihat potensi perkembangan UMKM di era digitalisasi industri kreatif yang semakin pesat dan peran aktif pemerintah, Pendopo, seorang CEO Omega Soft merekomendasikan membuat toko online untuk setiap UMKM. Beliau merekomendasikan agar produknya semakin mudah dijangkau masyarakat. Selain itu, di era networking dan omni-channel, sebaiknya digitalisasi industri kreatif harus dimanfaatkan dengan optimal. Penggunaan toko online memungkinkan pelanggan memesan produk kapanpun mereka mau dengan menggunakan kereta belanja virtual dan pembayaran online.

Digitalisasi industri kreatif di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar ditengah tantangan masalah ekonomi yang selama ini menjangkit Indonesia. Jika digitalisasi industri terus menerus dilakukan dan didukung, Indonesia tak akan membutuhkan waktu lama untuk mencapai kestabilan ekonomi. Dan tentunya kesejahteraan masyarakat semakin baik. Untuk mendukung hal ini, diharapkan pemerintah terus berinovasi untuk mempermudah masyarakat untuk turut andil mengembagkan usaha lewat sistem digital. Selain itu, dunia pendidikan juga diharapkan mendukung program pengembangan ini dengan membimbing pelajarnya untuk mengembangkan jiwa entrepreneur secara digital.

Ikuti tulisan menarik Monica Aini Purdiani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini