x

Iklan

Ahmad Muzakki Jamain

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Stop Impor Pangan Ketika Panen

Keberpihakan Partai Demokrat Untuk Petani dalam 14 Prioritas Demokrat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Keberpihakan dalam kebijakan dan tata kelola pangan, mampu mensejahterakan petani. Bagian dari 14 Prioritas Partai Demokrat pro rakyat adalah Stop Impor Pangan Ketika Panen.  

Menjadi petani ada harapan untuk hidup lebih baik dan sejahtera. Harga komoditi pangan yang bagus, penyerapan oleh Bulog dan juga pelaku usaha. Menghidupan ekonomi petani, umkm dan pasar tradisional.

Kasus tidak terserabnya hasil gula petani tebu. Adalah dampak nyata dari kebijakan tentang impor gula rafinasi yang melebihi kebutuhan. Menghancurkan usaha petani untuk kembali menanam tebu. Dan bila dideret, maka kasus ini akan menjadi panjang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang terbaru adalah penambahan impor jagung. Dimana petani jagung di Jawa Timur memasuki masa panen. Akibatnya harga di tingkat petani amblas.

Ekonomi real di masyarakat bergerak dengan kebijakan tidak impor pangan ketika panen raya petani. Dengan keberadaan uang yang berlebih. Petani akan melakukan transaksi pembelian barang dan jasa. Termasuk penambahan kapasitas produksi.

Akan berbeda bila kebijakan impor datang sebelum dan masa panen datang. Hal ini menjadikan harga pangan ditingkat petani hancur. Pilihan berat bagi petani adalah menjual dengan harga yang tidak ekonomis. Petani mesti melakukan penyesuian dan menunda pembelian beberapa barang dan jasa.

Hitungan ditingkat akademisi adalah Nilai Tukar Petani.

Penurunan harga komoditi pangan dalam waktu yang lama. Akan menambah tingkat kemiskinan petani. Alih fungsi lahan, menjual lahan dan berganti profesi adalah keniscayaan. Dan termasuk regenerasi petani yang terus menurun.

Impor pangan ketika panen raya petani adalah kebijakan untuk menjauhkan swasembada bidang beras, garam, dan gula lainnya. Impor ibarat banjir bandang yang menyapu hamparan. Harapan menjadi duka.

Impor pangan diperlukan dalam batasan tertentu. Belum semuanya mampu dipenuhi oleh industri pertanian berbasis masyarakat. Dan tidak semua pangan dapat dihasilkan di Indonesia.

Tata kelola ini kebijakan ini ada pada keputusan bersama parlemen yang berisikan politisi dari partai politik. Hal ini menjadi kontrol bagi Kementrian Pertanian, Perdagangan dan Perekonomian. Pengontrolan ini dilakukan oleh Politisi dari Partai Politik.

Partai Demokrat yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono telah membuktikan dan tetap pada kebijakan pro rakyat. Yang didalamnya termasuk pelaku usaha pertanian, petani dengan 2 kebijakan sekaligus dalam 14 Priorotas Demokrat.

Pertama, Pertahankan Subsisi pupuk untuk petani..

Kedua, Stop Impor Pangan ketika Panen Raya.

Salah menentukan pilihan caleg dan partai. Impor pangan akan terus berlanjut.

Kalau saya pilih Demokrat, Jelas pro rakyat petani untuk Pileg 2019.

Ikuti tulisan menarik Ahmad Muzakki Jamain lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB