Meningkatkan Rasa Nasionalisme dengan mengunjungi tempat bersejarah di Kabupaten Pacitan.
PACITAN. - Siapa yang tau bahwa Desa Wonokarto, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan memiliki potensi wisata yang sangat unik dan bersejarah untuk di kunjungi. Masih jarang wisatawan yang mengetahui keberadaan tempat bersejarah ini karena mengingat tempatnya yang terpencil dan kurangnya sosialisasi dari warga sekitar. Monumen Jendral Sudirman, yang terletak di Dusun Krajan, Desa Wonokarto, Kecamatan Ngadirojo ini merupakan tempat singgah ketika melaksanakan gerilya dari Beliau Panglima Besar Jendral Sudirman, Beliau merupakan salah satu Panglima Besar yang ikut membela dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tanpa perduli pada keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia tercinta. Beliau tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.
Jendral Soedirman beserta rombongannya mulai masuk wilayah Pacitan di Kecamatan Sudimoro. Perjalanan panjang (gerilya) yang dilaksanakan beliau menempuh jarak 97 Km dengan medan menanjak khas pegunungan di Pacitan diawali dari Desa Klepu, Kecamatan Sudimoro. Dari wilayah yang berbatasan dengan Trenggalek itu, beliau lantas keluar masuk hutan dan pemukiman untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Desa Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, kemudian menuju ke Desa Wonosidi di Kecamatan Tulakan. Usai menempuh dari Ngadirojo ke Tulakan, rute selanjutnya adalah melewati Desa Kasihan, tepatnya di Pringapus, Kecamatan Tegalombo, Kecamatan Bandar dan kemudian berakhir di bukit Gandrung, Dusun Sobo, Desa Pakisbaru, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan.
Di Dusun Krajan, Desa Wonokarto ini terdapat sebuah monumen dan sebuah bangunan rumah sederhana yang kini sudah di renovasi. Isi didalam rumah sederhana tersebut terdapat dua kamar, sebuah almari dan ada beberapa lukisan. Salah satu kamar berisi satu keranjang tempat tidur Jendral Sudirman. Rumah sederhana bernuansa jaman dahulu ini menjadi saksi perjuangan beliau Jendral Sudirman ketika menderita penyakit TBC di paru-parunya saat melaksanakan gerilya.
Tepat di depan rumah sederhana ini berdiri sebuah Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman, yang berbentuk beliau sedang berdiri dan memegang tongkat. Patung ini berdiri diatas sebuah balok, dimana setiap sisi balok tersebut berisi pesan – pesan Bapak Jendral Sudirman ketika di Desa Wonokarto. Meskipun ukurannya tidak sebesar Monumen jendral Sudirman yang ada di Pakisbaru, Nawangan tempat ini wajib dikunjungi dengan alasan kita harus mengenang jasa para pahlawan kemerdekaan Indonesia. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.
Tempat ini hawanya cukup sejuk karena di sekitar lingkungan tersebut terdapat pegunungan dan hutan dengan banyak pepohonan. Ditempat ini bisa dijadikan sebagai ajang edukasi, misalnya sebagai tujuan Lintas Alam dari anggota pramuka. Selain itu disini kita dapat belajar sejarah dan meningkatkan rasa nasionalisme kita sebagai generasi penerus agar kita tidak pernah lupa akan perjuangan beliau untuk mendapatkan Kemerdekaan Indonesia dengan berbagai pengorbanannya.
Tentunya potensi wisata yang sangat bersejarah ini masih diperlukan pengembangan dengan penyediaan fasilitas yang memadai, serta peningkatan sarana dan prasarana untuk menuju lokasi wisata tersebut. Mulai dari akses jalan, sebaiknya jalur menuju monumen tersebut diperbaiki lagi dan diberikan papan petunjuk jalan agar memudahkan wisatawan yang mengunjungi monumen tersebut. Untuk kenyamanan pengunjung sebaiknya pengelolaan lebih ditingkatkan lagi, rumput-rumput dan hutan disekitar rumah yang kurang bersih itu di rawat supaya lebih rapi, dan di dalam rumah akan lebih menarik jika di isi dengan peninggalan sejarah dari Jendral Sudirman tentang zaman perjuangan atau sesuatu yang dapat memberikan edukasi dan pengetahuan bagi pengunjung.
Ikuti tulisan menarik Kania Rahma lainnya di sini.