Babinsa Sekargadung Aktif Dampingi Petani Rawat Tanaman Padi

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mojokerto, - Tugas pendampingan kepada petani terus dilakukan oleh Koramil 0815/11 Pungging Kodim 0815 Mojokerto, seperti halnya yang dilakukan

Mojokerto, -  Tugas pendampingan kepada petani terus dilakukan oleh Koramil 0815/11 Pungging Kodim 0815 Mojokerto, seperti halnya yang dilakukan Serda Nanang Sumarna bersama anggota Poktan Sekar Tani, Dusun Sekargadung, Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (25/03/2019).

Di areal persawahan seluas 1,5 hektar, milik Juwadi yang ditanami jenis padi varietas Ciherang berumur 48 hari tersebut, Babinsa Sekargadung Serda Nanang Sumarna aktif melakukan pendampingan berupa pembersihan atau penyiangan rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman padi.

“Hal ini dilakukan dengan tujuan agar tanaman utama atau padi tidak mendapat saingan dalam penyerapan unsur hara dan penyerapan sinar matahari, jika tidak dilakukan penyiangan atau dibiarkan akan dapat mengganggu dalam proses pertumbuhan padi tersebut yang hingga akhirnya dapat mempegaruhi hasil produksi padi”, demikian ungkap Babinsa di sela-sela kegiatan.

Menurut Babinsa, sebagai motivator tidak boleh lengah dan harus turun ke lapangan untuk menyemangati para petani agar lebih giat dalam mengelola lahan pertaniannya sehingga program swasembada pangan khususnya komoditas padi dapat tercapai dengan sukses.

Masih di wilayah Pungging, aktivitas pendampingan pertanian juga berlangsung di Dusun Tempuran, Desa Tempuran.  Di lokasi seluas 0,3 hektar yang ditanami varietas Situbagendit, milik Ahmad Zainudin, anggota Poktan Rukun Makmur, Babinsa Tempuran Koramil 0815/11 Pungging Sertu Suwardi Wero mendampingi petani dalam perawatan tanaman padi.

Terpisah, Danramil 0815/11 Pungging Kapten Arh Aris Tiyono, mengatakan, para Babinsa yang ada dalam kendali operasinya, setiap hari melaksanakan pendampingan Upsus Swasembada Pangan di wilayah binaan masing-masing.

“Babinsa harus proaktif terjun ke lapangan sehingga dapat mengetahui kendala atau hambatan yang dialami petani, dan harus membantu mencarikan solusi melalui koordinasi dengan PPL atau Badan Penyuluh Pertanian (BPP) setempat, sehingga target pencapaian swasembada pangan dapat terwujud”, tegasnya.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler