x

Iklan

Anjasni Muarti

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Lagi! Golkar Sumbang Politisi Terduga Korupsi OTT KPK

Setelah OTT KPK Ketua Umum PPP Romaharmuziy dengan kasus dugaan jual beli jabatan di kemenag. Menyusul OTT KPK terhadap Politisi Golkar anggota DPR RI.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kembali KPK melakukan Operasi tangkap tangan (OTT) menangkap seorang anggota DPR dari Partai Golkar terkait dugaan suap distribusi pupuk, Kamis (28/3/2019) dini hari. Beberapa media mengungkapkan anggota DPR RI yang diamankan adalah Bowo Sidik Pangarso, anggota Komisi VI Fraksi Golkar.

Juru bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan dalam siaran presnya ada delapan orang yang telah diamankan dalam OTT tersebut. Dan saat ini masih dalam menjalani pemeriksaan. Dan kita masih menunggu 1 x 24 jam untuk diungkap ke publik oleh KPK.

OTT Anggota DPR berkaitan dengan suap distribusi pupuk. Diduga modus adalah mendapatkan fee suap jasa angkut pupuk PT Pupuk Indonesia oleh kapal milik PT Humpuss. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya KPK juga telah melakukan OTT terhadap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romaharmuziy dan saat ini telah mengundurkan diri dari posisi ketua umum. Kasus yang menimpa Romi begitu panggilan akrab adalah dugaan jual beli jabatan di Kementrian Agama. Dan kasusnya kini sedang dalam pendalaman oleh KPK.

Apresiasi bagi KPK untuk teguh dalam memberantas korupsi dan tidak tebang pilih. Untuk menjadikan penyelenggaraan lebih baik. 

Namun yang heran adalah kenapa yang di tangkap OTT KPK berasal dari Partai Pengusung Koalisi Jokowi-Ma'ruf. Hal ini menjadi pertanyaan bagi saya pribadi. Apakah partai ini tidak memiliki mekanisme internal untuk mendidik politisi tidak melakukan suap, korupsi.

Seperti diketahui, Partai Golkar memiliki tagline baru dengan 4G. Menggunakan 4G untuk Pileg adalah Golkar Bersih, Golkar Bangkit, Golkar Maju, Golkar Menang.

 

Dan apa yang terjadi saat ini tertangkapnya Politisi Golkar dalam OTT KPK dan kasus Idrus Marham yang tersangkut suap PLTU Riua-1 bersama Erni. Menjadi pertanda Golkar Bersih belum menjadi sebuah kesatuan sikap politik internal untuk tidak lagi terlibat Korupsi oleh kader dan politisinya.

Dan jangan-jangan Golkar Bangkit dan Golkar Menang adalah menambah sumbangan kader dan politisinya melakukan tindakan tercela dan di tetapkan oleh KPK sebagai tersangka korupsi. 

 

 

Ikuti tulisan menarik Anjasni Muarti lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB