x

Iklan

Adinda Dwi Putri

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Mei 2019

Jumat, 10 Mei 2019 05:11 WIB

Pohon Kurma : Belajar Berprinsip dalam Kehidupan

Pohon Kurma merupakan salah satu pohon yang dapat bertahan dalam kondisi yang ekstrem. Sama halnya dengan manusia, harus mempunyai prinsip yang kuat yang dapat bertahan dalam kondisi ekstrem sekalipun.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma”

Siapa yang tidak mengenal pohon kurma? Tentu kita mengenalnya bukan, pohon kurma merupakan salah satu pohon yang buahnya sering digunakan sebagai takjil dalam bulan suci ramadhan. Pohon kurma dapat dijumpai di Timur Tengah yang dikenal dengan kondisi tanah yang kering, gersang bahkan gurun yang sangat panas dan hanya pohon kurma bisa bertahan pada kondisi ekstrem seperti itu. Menurut penelitian, pohon kurma dapat menancap dan dapat mencari air ratusan meter ke dalam tanah. Selain itu, petani kurma menanam pohon kurma dengan ditanam ke dalam tanah dengan kedalaman 2-3 meter lalu ditutup dengan bebatuan. Hal tersebut dilakukan agar pertumbuhan batang pohon kurma mengalami perlambatan dan akan menguatkan akar pada tanah.

Lalu, mengapa kita harus belajar dari pohon kurma?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pohon kurma untuk tumbuh di daerah ekstrem membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Walaupun banyak hambatan mulai dari bebatuan atau pun mencari air dikedalaman ratusan meter. Ini sebuah pelajaran prinsip kehidupan yang luar biasa, kita harus sadar mengapa Allah kerap mengizinkan tekanan masalah hidup datang pada kita. Tekanan hidup itu semua  bukan untuk melemahkan dan menghancurkan kita, sebaliknya Allah mengizinkan tekanan hidup itu untuk membuat kita berakar semakin kuat. Belajar dari pohon kurma. Jadilah manusia yang tangguh dan tegar menghadapi beratnya tantangan masalah kehidupan. Milikilah cara pandang positif bahwa tekanan hidup tidak akan pernah bisa melemahkan, justru tekanan hidup akan memunculkan kita menjadi para pemenang kehidupan. Kita harus kuat, sabar dan yakin dengan yang rahmat Allah, seperti dinyatakan dalam ayat suci berikut :

“…dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, karena hanya orang-orang kafir yang berputus asa dari rahmat Allah.” (Qur’an Surat.Yusuf : 87).

Pohon kurma dapat tumbuh dikarenakan pondasi yang sangat kuat, yaitu akarnya. Sebuah Pondasi kehidupan yang begitu kokoh hingga menghasilkan buah-buah kehidupan yang begitu manis saat usianya dewasa hingga masa tuanya. Hendaknya manusia mengikuti yang dilakukan pohon kurma mempunyai pondasi yang kuat yang berdasarkan ilmu pengetahuan dengan pondasi yang kokoh ini dapat membuat hidup kita kokoh dan tidak akan tergoyah akan hal-hal yang dilarang oleh agama karena agama adalah pondasi terkuat. Selain itu, pohon kurma juga dibahas didalam Al-Qur’an, beberapa ayat yang mengandung isi pohon kurma :  

"Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang."

 (QS. Ar-Rahman: 11)

Menurut  (QS. Ar-Rahman: 11), secara langsung Allah SWT menyebutkan buah kurma secara khusus dikarenakan mempunyai kemuliaan dan manfaat yang baik baik ketika masih basah maupun ketika kering. Makna yang dapat diambil, kita manusia harus mempunyai kemuliaan dan dapat bermanfaat bagi orang lain.

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabbnya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS. Ibrahim 24-25)

Berdasarkan ayat diatas, dapat ditafsirkan bahwa pohon kurma mesti memiliki akar, pangkal batang, cabang, daun dan buah, demikian juga pohon keimanan, memiliki pokok, cabang dan buah. Pokok imam adalah rukun iman yang enam dan cabangnya adalah amalan saleh dan aneka ragam ketaatan dan ibadah. Sedangkan buahnya adalah semua kebaikan dan kebahagiaan yang didapatkan seorang mukmin di dunia dan akhirat.

Pohon kurma tidak akan bertahan hidup kecuali dengan disiram dan dipelihara. Disiram dengan air, jika tidak maka akan kering dan jika ditebang maka mati. Demikian juga seorang mukmin tidak dapat hidup yang hakiki dan istiqomah kecuali dengan siraman wahyu.

 


 

 

 

Ikuti tulisan menarik Adinda Dwi Putri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB