x

Liverpool. Reuters

Iklan

Indonesiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 14 Agustus 2019 14:54 WIB

Piala Super: Liverpool Tetap Lapar, Chelsea Makin Terkapar?

Juara Liga Champions musim lalu, Liverpool, akan beradu dengan kampiun Liga Europa, Chelsea. Duel api melawan air.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Stadion Vodafone Arena, markas klub Turki Besiktas, akan menyuguhkan duel dua jagoan Eropa, dinihari nanti. Ya, juara Liga Champions musim lalu, Liverpool, akan beradu dengan kampiun Liga Europa, Chelsea. Orang bilang ini laga all English final.

Ada pula yang menyebut ini sebagai duel api melawan air. Liverpool yang berjulukan The Reds diidentikkan dengan bara. Sedangkan Chelsea punya julukan The Blues, yang diibaratkan sebagai tirta.

Sejumlah lembaga statistik sepak bola internasional memprediksi laga bakal berlangsung seru, seperti anggapan duel api melawan air. Maklum, kedua tim sama-sama lapar akan trofi Piala Super Eropa.

Bagi Liverpool, mereka terakhir kali dinobatkan sebagai tim terkuat di Benua Biru pada 2006. Adapun Chelsea lebih lama lagi, yakni pada 1999.

Masih merujuk pada data di atas kertas, Liverpool diunggulkan dalam laga dinihari nanti. Sebab, dalam pertandingan sebelumnya—pada pekan perdana Liga Primer 2019/2020—Si Merah menang besar 4-1 atas Norwich City di Anfield, Sabtu pekan lalu.

Walhasil, dari segi mental, para pemain Liverpool berada di atas angin. Manajer Liverpool, Juergen Klopp, pun meminta anak didiknya tetap buas dan lapar trofi.Maklum, sebelum angkat trofi Liga Champions musim lalu, Liverpool puasa gelar cukup lama. Terakhir kali mereka mendapatkan trofi pada 2011/2012, itu pun di kompetisi remeh Piala Liga Inggris.

"Sangat penting jika para pemain tetap lapar gelar juara. Jangan sampai mental tanding kami kendur seusai juara Liga Champions," kata Klopp.

Lampard Tersudut
Adapun dari kubu Chelsea, kondisi mental pemain tak terlalu bagus. Kekalahan telak 0-4 oleh Manchester United pada Ahad lalu jadi biang keladinya. Belum lagi cibiran sejumlah pengamat, media, dan fan yang menyudutkan manajer anyar Chelsea, Frank Lampard.

Meski begitu, Lampard tetap optimistis timnya masih punya tenaga untuk menantang Liverpool. Saat ini, Lampard sedang berjuang keras mendongkrak semangat dan mental para pemainnya. Manajer berusia 41 tahun itu berharap Chelsea bisa bangkit di kandang Besiktas.

"Kekalahan empat gol dari United itu sangat menyakitkan. Tapi kami tak boleh meratapinya. Masih ada banyak pertandingan penting menanti," ucap Lampard.

Namun ada masalah lain yang mengintai Lampard, yakni cedera pemain inti. Setidaknya, ada empat pemain pilar yang tak bisa ia mainkan. "Kami akan pikirkan solusinya. Kami tak mau pemain cedera jadi alasan jeleknya penampilan kami," tutur Lampard.

Selain itu, Lampard punya rekam jejak buruk di Piala Super Eropa. Ia dua kali gagal membawa Chelsea menjadi juara, yakni pada edisi 2012 dan 2013. Pada 2012, Chelsea yang berstatus juara Liga Champions kalah telak 1-4 oleh Atletico Madrid.

Sedangkan pada edisi 2013, Chelsea tampil di final Piala Super Eropa sebagai juara Liga Europa. Si Biru menantang Bayern Muenchen, juara Liga Champions kala itu. Hasilnya, laga imbang 2-2 hingga babak tambahan waktu. Nahas, Chelsea keok di babak adu penalti.  (GOAL | BBC | SKY SPORTS)

Catatan Juara Piala Super Eropa
Liverpool 3 Kali
1978, 2002, 2006
Chelsea 1 Kali
1999

 Selengkapnya baca Koran Tempo: Pembuktian Keganasan Liverpool

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler