x

Ribuan mahasiswa mengikuti aksi #GejayanMemanggil di Simpang Tiga Colombo, Gejayan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 23 September 2019. Dalam aksi demonstrasi yang diikuti oleh ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta itu, mereka menolak segala bentuk pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi serta mendesak pemerintah dan DPR mencabut UU KPK yang sudah disahkan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Iklan

Andin Safana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 September 2019

Rabu, 25 September 2019 04:13 WIB

Korupsi Oli Pembangunan, KPK Hambat Investasi? Warbiasa, Gak Milenial Banget…

Undang-undang KPK kudunya dibatalkan. Dicabut. Pakai Perpu atau apa terserah. Bagi saya KPK hebatlah. Banyak menangkap maling-maling duit negara. Kalau maling negara ditangkapi, pejabat yang maling akan takut, paling gak mikir.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Untunglah teman-teman di Jakarta pada demonstrasi, ngepung Dewan Perwakilan Rakyat. Saya  melu, eh ikut, juga teriak-teriak, tapi di rumah sambil nonton tv.  Mendukung mereka dari jauh, pakai doa. Semoga Pak Jokowi  luluh hatinya.  Kalau bisa Pak, jangan cuma menunda RUU KUHP, RUU Permasyaratan, dan lain-lain itu.

Undang-undang KPK  kudunya dibatalkan. Dicabut. Pakai Perpu atau apa terserah.  Bagi saya KPK hebatlah. Banyak menangkap maling-maling  duit negara. Kalau maling  negara ditangkapi, pejabat yang maling akan takut, paling gak mikir.  Duit negara juga aman.

                                                                            ***

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka, kita-kita benar gak  habis pikir,  bagaimana KPK bisa dianggap menghambat investasi. Bingung.  Pikiran gitu gak milenial  blas. Dengan ada  KPK duit negara aman.  Duit investasi asing pun amanlah, gak habis buat mengurus perizinan yang dibikin mahal, atau mungkin menyogok. Logikanya investor malah nyaman.

Lalu, ada juga yang bilang, korupsi adalah oli pembangunan.  Kalau ada salah, ada politikus yang bilang begitu. Duh, makin gagal paham. Mungkin maksudnya,  anggaran cepat turun, bisa dibagi, dibikin proyek cepat-cepat.  Main terabas sedikit boleh.  Terus, pejabat politikus kebagian juga.

Masa gitu cara mikirnya ya.  Kalau kita-kita semua, seluruh rakyat, semua bisa korupsi, gak apa apa sih. Adil. Kebagian semua. Lah, ini yang korupsi kan  Bapak-bapak dan ibu-ibu yang punya posisi di negara.

Kalau main cepat bisa juga dengan cara bersih kok. Asal bikin aturan main yang jelas. Dilelang dengan transparan.  Lamban karena mental kita saja. Kalau gak  kebagian ..gak mau kerja….  Repot kalau begitu.  Loh, katanya dulu mau revolusi mental. Seharusnya ya  bisalah pembangunan lancar  tanpa korupsi.

                                                                          ***

Nah, Pak Jokowi mau ke arah mana sekarang.  Bapak Ibu DPR juga.  Mau mundur lagi ke zaman ketika ‘korupsi  jadi oli pembangunan' atau melangkah alon  tapi pasti ke arah seperti negara maju.  Kita-kita bingung, kalau gak jelas.   Kuliah capek, belajar capek.  Kepikiran negara yang gak jelas, makin capek.

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Andin Safana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler