x

Foto Sekolah Perempuan Perdamaian Poso, Sulawesi Tengah bertani organik. Bertani organik ini menjadi wadah bertemunya komunitas ibu-ibu Muslim dan Kriten untuk merawat perdamaian di Poso.

Iklan

ahyar ros

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 12 Desember 2019 11:03 WIB

Anak Muda, Keberagaman, dan Ikhtiar Menjawab Indonesia Maju

Menjaga keutuhan dan ke-majmukan Indonesia harus menjadi komitmen kita bersama sebagai anak bangsa. Isu keberagaman, perdamaian, toleransi, dan keadilan menjadi isu paling penting untuk senantiasa dijaga dalam bingkai kebinekaan Indonesia yang majmuk. Dan menjadi keharusan kita bersama generasi muda Indoensia untuk terus merawat dan menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara dalam ikhtiar menjaga perdamaian dan toleransi antar suku, agama, kelompok dan gologongan di Indonesia. Salam perdamaian untuk Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Sekolah Perempuan Perdamaian Poso (Foto Ahyarros)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peran anak muda Indonesia dalam perjalanan merebut kemerdekaan turut mewarnai perjalanan bangsa ini. Dari Aceh, hingga Papua ujung timur tanah air. Mereka tak satu suku dan warna kulit, tapi satu visi untuk mengusir penjajah dari ibu pertiwi. Di masa mendatang, keberagaman, toleransi isu penting untuk dirawat. Menguatnya radikalisme dan kelompok intoleran menjadi tantangan yang harus dijawab generasi muda Indonesia saat ini.

Sebagai orang muda, apalagi menjadi pemimpin, kita benar-benar mengalami masa yang cukup mengairahkan. Kadang kita bereksperimen dalam berbagai hal yang kreatif untuk bersama-sama memperjuangkan suatu misi bersama. Apakah itu upaya mencegah perpecahan bangsa atau bahkan ikhtiar mulia merawat perdamaian, memberdayakan masyarakat marginal, menentang korupsi atau berkampaye tentang hak-hak kelompok yang tertindas. Semunya bisa dilakukan dengan kreatif oleh anak muda.

Kita bisa saja berjuang dengan marah. Kemarahan membuat kita lebih berani, tidak takut siapa pun, asalkan kita bisa mengendalikan kemarahan kita. Itulah kenapa menjadi muda adalah kemewahan. Saat muda, kita bisa melihat satu masalah hanya dari satu sisi suatu koin. Tanpa kita perlu melihat sisi lainnya. Sehingga bisa lebih jernih menemukan masalah utamanya dan lebih sederhana melihat solusinya. Itu juga yang menyebabkan kita bisa lebih nyaring bersuara serta lebih yakin dan percaya diri dalam menyampaikan pendapat.

Namun ketika tidak muda lagi, kita harus melihat sisi kedua koin itu. Orang bilang, ketika itu kita bisa saja "tidak melihat apa-apa" lagi. Bisa saja suara tak selantang dahulu, namun kita bisa menjalankan kepemimpinan yang menjembatani. Inilah yang disebut dengan istilah kerennya bridging leadership. Kita bisa melakoni peran ini, kalau dari mudah sudah gaul dan jadi pemimpin. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh anak-anak muda Indonesia dalam menjembatani tantangan bangsa di masa kini dan mendatang.

Kini isu radikalisme menjadi ancaman bagi keberagaman dan menguatnya konflik antar suku serta menguaknya populisme agama menjadi ancaman serius, yang harus dicarikan jalan keluarnya. Saat ini kita butuh kerja sama "mengeroyok" semua permasalahan. Kita tak bisa lagi sendiri-sendiri, dengan hanya melihat sisi kita masing-masing. Kita perlu menggalang yang terbaik dari tiap sisi, kemudian membangun sinergi antar pemuda agar menghasilkan energi positif dan bersama-sama menjadi Indonesia maju.

Perjumpaan, silaturahmi antar tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, dan penguatan kapasitas pemuda dengan isu penting merawat keberagaman dan melawan kelompok radikal pemecah bangsa harus menjadi isu bersama. Sehingga kolaborasi dan sinergi antar pihak menjadi keharusan untuk dilakukan.  

Ikhtiar merawat keberagaman 

Konteks Indonesia. Kita banyak menaruh harapan besar pada anak-anak muda bangsa ini dan pemimpin Indonesia. Di masa depan, kita harus mampu memahami nilai-nilai keberagaman, toleransi, dan pentingnya saling menghargai dalam kehidupan bangsa yang beragam ini. Keberhasilan demokrasi dapat dinilai dari bagaimana sebuah negara melindungi kelompok minoritas, seperti di negara lain. Sehingga, isu keberagaman dan toleransi bisa terwujud di Indonesia.

Terwujudnya agenda perdamaian dan toleransi di Indonesia akan menjadi penopang stabilnya peluang dan geliat ekonomi di masyarakat akar rumput. Jika ini, sudah berjalan keterbukaan peluang ekonomi. Aliran ekonomi sangat penting, karena akan memastikan aliran keahlian, teknologi, dan modal yang dibutuhkan Indonesia dalam menciptakan peluang kerja. 

Pengalaman menjadi aktivis pegiat perdamaian membawa cerita yang penuh makna dan lika-liku. Menuntut pemerintah, presiden, gubernur dan bupati untuk membela kelompok minoritas dan marjinal lainnya. Ini tentu sudah hal jamak dilakukan aktivis pegiat perdamaian atau pun aktivis lainnya. Tentu saja, kami tahu akan kalah, namun kami merasa "menang" menemukan cara kreatif yang menarik perhatian dan simpati orang banyak dalam menyampaikan aspirasi publik.

Saya percaya. Jika perdamaian dan toleransi terwujud ditengah masyarakat. Maka pertumbuhan ekonomi, investasi dan peluang pekerjaan pun terbuka lebar. Itulah kenapa isu keberagaman, perdamaian dan toleransi menjadi agenda penting bagi anak muda  Indonesia. Sekaligus menjadi tantangan di masa mendatang dalam mewujudkan Indonesia maju.

Menjaga keutuhan dan ke-majmukan Indonesia harus menjadi komitmen kita bersama sebagai anak bangsa. Isu keberagaman, perdamaian, toleransi, dan keadilan menjadi isu paling penting untuk senantiasa dijaga dalam bingkai kebinekaan Indonesia yang majmuk.

Dan menjadi keharusan kita bersama generasi muda Indoensia untuk terus merawat dan menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara dalam ikhtiar menjaga perdamaian dan toleransi antar suku, agama, kelompok dan gologongan di Indonesia. Salam perdamaian untuk Indonesia.

Ikuti tulisan menarik ahyar ros lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler