Era millenial adalah era dimana anak muda mulai melibatkan diri dalam merumuskan agenda perubahan bangsa. Itu diharapkan bahwa anak muda mampu menciptakan suatu kondisi yang akan mendorong percepatan pembangunan melalui ide dan gagasan yang dikolaborasikan dan diselaraskan dengan cita-cita bangsa.
Jumlah anak muda Indonesia saat ini mencapai ratusan juta jiwa yang dimana mereka dikategorikan sebagai usia produktif. Bangsa tentu berharap hadirnya anak muda dilembaga pemerintahan maupun non-pemerintahan mampu memberikan effek positif untuk kemajuan karena tidak dapat dipungkiri sejak bangsa ini berdiri anak muda menjadi garda terdepan dalam membela kepentingan kolektif.
Sumber daya manusia yang sangat berharga dalam sebuah Negara adalah generasi mudanya karena mereka adalah generasi pengganti kepemimpinan masa depan yang harus dipersiapkan sejak dini. At least, the author akan memberikan tiga point yang harus dipersiapkan untuk menjadi pemimpin muda masa depan yang tangguh yaitu collaboration skill, critical thinking dan karakter Pancalisa.
Collaboration skill
Sebagai katalisator bangsa yang actionnya mesti seirama dengan perkembangan zaman, anak muda saat ini harus diarahkan untuk berkolaborasi dengan kelompok lainnya untuk mewujudkan pembangunan yang seimbang dan merata tanpa diskriminasi. Kolaborasi ide-ide dapat diyakini akan memberikan solusi atas setiap masalah yang mendera bangsa ini.
Jika collaboration skill ini telah dimiliki generasi muda maka Indonesia dimasa depan akan menjadi sebuah peaceful country karena tidak akan lagi sekat diantara sesama anak bangsa. Kolaborasi mesti dijadikan habit dan itu harus dimulai dan diri sendiri dan dimulai dari hal-hal yang kecil. Sebagai contoh dalam overcame sebuah masalah, dengan cara collaborative masalah akan terpecahkan dengan baik dan benar. Itu adalah modal yang mesti dimiliki the great future leader.
Critical thinking
Salah satu yang harus dimiliki pemuda yang mana itu menjadi sebuah modal dalam mempersiapkan diri sebagai pemimpin muda yang tangguh adalah critical thinking karena itu membantu dengan mudah dalam mengidentifikasi peluang dan tantangan sebuah bangsa. Melalui sikap kritik organisasi atau negara akan terus mengimprovisasi diri untuk menuju kearah yang lebih baik. Tidak ada dalam sejarah yang mengatakan bahwa sikap kritik akan menjadikan sesuatu yang dikritik menjadi terdegradasi, malah sebaliknya akan mejadi kuat, hebat dan sempurna.
Kontruksi pemikiran yang rasional dapat membantu pemimpin berfikir cepat sehingga dalam setiap pengambilan keputusan selalu tepat sasaran. Pemimpin muda masa depan yang tangguh harus terus mengasah critical thinking=nya memalui buku bacaan, diskusi dan pengalaman.
Pemimpin Berkarakter Pancasila
Pancasila adalah ideologi dan pandangan hidup bangsa yang menjadi dasar dari setiap gerak anak bangsa. Pancasila adalah titik keseimbangan antara ilmu dan amal, nasionalisme dan internasionalisme, asas demokrasi dan musyawarah, serta pembangunan dan keadilan sosial. Semuanya adalah karakter Pancasila yang mesti dimiliki oleh semua generasi muda sebagai leader future. Tujuannya dalah menciptakan sebuah kondisi bangsa yang adil, beradab dan berwibawa.
Sejatinya, Indonesia tidak akan mengalami krisis kepemimpinan jika poin-poin penting diatas itu dimaksimalkan dan menjadi landasan dan tolak ukur bagi calon pemimpin masa depan.
The author: La Ode Muhammad Aril Masri
Director of Bacala Institute
Ikuti tulisan menarik Aril Masri Riwangi Ode lainnya di sini.
