Tragedi Siti Amina, 44 tahun, seorang isteri di Nusa Tenggara Barat, amat memilukan. Mayatnya dipotong-potong, lalu disimpani kulkas dan kotak plastik (coolboks) di rumah kontrakannya di lingkungan Kebayan, Kelurahan Brang Biji, Kabupaten Sumbawa Besar, Jum’at siang 3 Januari 2020.
Siti yang sehari – hari menjadi pedagang dan penjual pisang goreng sebelumnya sudah tidak kelihatan selama sembilan hari. Ia berasal dari Desa Kalimango, Kecamatan Alas.
Suaminya, Muslim, 46 tahum,berasal dari Desa Satoe Brang, Kec. Alas. Sehari-hari sang suami bekerja sebagai penjaga salah satu gudang di Alas.
Gara-gara bau tak wajar
Penemuan mayat itu berawal dari kecurigaan Sumiati, 36 tahun, salah seorang tetangganya yang mencium bau busuk dari dalam kamar kontrakan korban. Seorang tetangga yang lain kemudian menelpon suami korban, Muslim yang sedang berada di Kecamatan Alas.
Seperti dilaporkan oleh kabarntb, sehabis sholat Jum’at, suami korban tiba dan bersama tetangga langsung mendobrak pintu kamar kontrakan karena setelah sekian lama diketuk tidak ada jawaban dari dalam. Begitu pintu terbuka, bau busuk semakin kuat menyeruak.
Mereka pun kaget ketika menemukan potongan-potongan tubuh korban. Kedua tangan korban ditemukan di dalam kulkas warna biru dan kedua kakinya disembunyikan didalam kulkas warna putih. Sementara kepala dan bagian tubuh korban ditemukan di dalam coolboks.
Siti Amina bersama suaminya, sudah tinggal mengontrak di Kebayan, Kelurahan Brang Biji sekitar 2,5 tahun.
Selanjutnya: senjata tajam..
Ikuti tulisan menarik Anung Suharyono lainnya di sini.