x

Iklan

Alfian Noor

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 16 Januari 2020

Rabu, 29 Januari 2020 06:37 WIB

Peringati Hari Gizi Nasional, KKN UMM Kelompok 09 Lakukan Pemberian Vitamin A dan Vitamin B Complex


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 
Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional, KKN UMM Kelompok 09 Desa Wonorejo mengadakan kegiatan berupa sosialisasi tentang pedoman gizi seimbang dan juga pemberian Vitamin A & Vitamin B complex. Kegiatan tersebut dilangsungkan di SDN 02 Desa Wonorejo pada tanggal 27 Januari Tahun 2020. Kegiatan tersebut dihadiri oleh siswa-siswi SDN 02 Desa Wonorejo Kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3 dengan pemateri dari Divisi Kesehatan dan Lingkungan Kelompok KKN UMM 09.  

Pada kegiatan ini, KKN UMM Kelompok 09 Desa Wonorejo membagikan sebanyak 55 buah vitamin a dan vitamin b complex, selain pemberian vitamin a dan vitamin b complex KKN UMM Kelompok 09 juga membagikan alat peraga berupa kipas yang berisikan tentang pedoman gizi seimbang kepada peserta kegiatan ini.

Maksud dari adanya kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang pedoman gizi seimbang terhadap siswa-siswi dan juga untuk mencegah terjadinya kasus stunting. Siswa-siswa yang mengikuti kegiatan merasa sangat antusias terhadap kegiatan tersebut, dimana para siswi mengikuti jalannya kegiatan dengan tertib dan bersemangat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ennida Atri selaku ketua pelaksana kegiatan menjelaskan bahwa pemberian alat peraga tentang pedoman gizi seimbang merupakan cara untuk mempermudah menyampaikan materi kepada anak-anak dari SDN 02 Desa Wonorejo. Karena dengan media kipas yang diberikan kepada peserta kegiatan akan dapat membantu siswa-siswi mempermudah memahami tentang pedoman gizi seimbang. Selain itu ia juga menjelaskan bahwa pemberian Vitamin A dan Vitamin B complex merupakan bentuk pengabdian dari KKN UMM Kelompok 09 pada Desa Wonorejo untuk mencegah terjadinya kasus stunting di Desa Wonorejo.

Sementara itu Drs. Moh.Jufri, ST., MT selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) menjelaskan kegiatan ini sejalan dengan fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting sebagai upaya agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. Stunting  bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang tentunya sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. Gejala yang ditimbulkan akibat stunting antara lain anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya, proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya, berat badan rendah untuk anak seusianya dan pertumbuhan tulang tertunda.

Ikuti tulisan menarik Alfian Noor lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler