Teka-teki kematian Lina Jubaedah akhirnya terkuak. Kepolisian Resor Kota Bandung telah mengumumkan hasil otopsi dan penyelidikan atas kematian bekas isteri komedian Sule tersebut.
Lina meninggal pada Sabtu, 4 Januari 2020. Dua hari kemudian makam almarhumah dibongkar lagi dan jenazah Lina diotopsi setelah anak kandung Lina, Rizky Febian, menganggap ada yang janggal di seputar kematiannya. Bahkan, Rizky melaporkan kasus ini sebagai pembunuhan berencana.
Polisi kemudian memeriksa belasan saksi, termasuk Teddy Pardiyana (suami Lina), Putri (adik Rizky), dan orang yang memandikan jenazah. Polisi juga sudah memeriksa CCTV dan HP Teddy. Otopsi luar dan dalam pun dilakukan, termasuk melakukan uji kadar racun dalam tubuh almarhumah.
Dalam keterangan yang disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Saptono Erlangga, berdasarkan hasil autopsi pada jenazah Lina ditemukan ada kerusakan sejumlah organ tubuh yang disebabkan oleh penyakit.
"Bahwa kematian saudari Lina Jubaedah almarhum bukan karena adanya kekerasan maupun racun di dalam tubuh. Tapi akibat penyakit yaitu adanya hipertensi yang kronis," kata Saptono, 31 Januari 2020. Ia mengatakan bahwa hasil otopsi menemukan tukak pada selaput lendir lambung yang luas. "Ada batu empedu, dan pembesaran pada organ jantung, "ujar Saptono.
Temuan itu sebetulnya sudah bisa diduga sejak awal. Sikap Rizky yang melaporkan kasus kematian ibunya, bahkan terkesan mencari sensasi. Publik pun cenderung memojokkan Teddy yang justru mendamping Lina selama hidupnya.
Berikut ini fakta-fakta yang memperlihatkan bahwa pelaporan kasus ini sejak awal memang mengada-ada.
Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.