Pulang Kampung adalah momen yang paling dinantikan warga kota. Umumnya tiap hari raya besar seperti Lebaran, Natal, atau Imlek, berbondong-bondong orang-orang kota pulang ke kampung halaman. Setelah sekian tahun hidup dan berjuang di kota, warga kota yang berasal dari kampung akan kembali pulang untuk memperlihatkan kesuksesannya. Kesuksesan hidup di kota yang dipertunjukan di kampung menjadikan banyak warga kampung tergiur untuk hijrah ke kota. Peristiwa ini terjalin selama bertahun-tahun dan sudah membudaya. Namun, kondisi hari ini tidak serta merta menjawab keinginan warga kampung, kota tidak lagi menjanjikan, sebaliknya kampung-kampung justru bergeliat secara ekonomi. Pembangunan yang memfokuskan diri kepada kampung adalah salah satu jawaban agar warga kampung tidak perlu jauh-jauh menggantungkan nasibnya ke kota, sebaliknya sumber-sumber ekonomi di kampung dapat ditumbuhkan dan dimanfaatkan warga kampung.
Program Kampung Memanggil yang diinisiasi oleh pemerintah Kabupaten Berau adalah salah satu upaya untuk menjawab peristiwa ini. Program tersebut akan memfokuskan diri pada pengembangan kampung, dimana sarjana-sarjana asal Berau, ditugaskan untuk kembali ke Kampung dan berbagi ilmunya semasa kuliah. Rentang program beragam mulai dari ekonomi, pertanian, hingga pariwisata. Diharapkan dengan Kampung Memanggil, semakin banyak sarjana yang kembali dan menciptakan peluang dan kesempatan kerja. Sehingga tidak menjadi pekerja di daerah lain, di luar Kabupaten Berau, dimana akan menciptakan kondisi brain drain alih-alih brain gain.
Kampung Memanggil sendiri adalah rentetan program unggulan Bupati Berau, H. Muharram yang pro terhadap kampung, setelah sebelumnya banyak program dijalankan diantaranya: ADK, SKSP, BUMK, Kadira, Rumah Kreatif. Banyaknya insentif pemerintah Kabupaten Berau, dan program Bupati Berau, H. Muharram, terhadap kampung harus diapresiasi mengingat banyak daerah lain di Indonesia yang seakan meminggirkan kampung dan berpihak pada kota.
Ikuti tulisan menarik Rizki Siahaan lainnya di sini.
