x

Banjir Jakarta

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 26 Februari 2020 16:26 WIB

Banjir Jakarta: 66 Gubernur Jaman Batavia Tidak Pernah Merasa Bersalah

Sejak berganti nama menjadi Jakarta, kota awalnya yang bernama Batavia ini, belum ada satupun gubernurnya yang berhasil menjinakkan banjir. Para para Gubernur Jenderal era Belanda, dari JP Coen sampai AWL Tjarda van Starkenborgh Stachoewer sudah pusing mengatasi banjir kota ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bahkan menurut penulis Amerika Serikat yang selama beberapa tahun menjadi staf kantor penerangan AS (USIS) di Jakarta, menyalahkan pendiri Batavia JP Coen karena mendirikan kota di atas rawa-rawa. 

Lebih jelas lagi, bila coba kita baca dan pahami fakta Jakarta sejak zaman Kerajaan Tarumanegara. Bisa kita simak dalam Prasasti Tugu Jakarta Utara yang kini tersimpan di Museum Sejarah Jakarta. Jakarta yang berada di dataran rendah, sejak 15 abad lalu sudah akrab dengan banjir. 

Jakarta yang terletak di dataran rendah sejak zaman Kerajaan Tarumanegara, memang sering dilanda banjir. Peristiwa yang terjadi 15 abad lalu itu sempat terekam dalam Prasasti Tugu di Jakarta Utara yang kini disimpan di Museum Sejarah Jakarta. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, nama daerah di Ibu Kota juga ada yang diawali oleh nama depan Rawa. Ada Rawa Bangke, Rawa Badak dan lainnya, dan semua ada sejarahnya. 

Bila kini di zaman Gubernur Anies Baswedan banjir lalu semua yang berseberangan atau lawan politik Anies, seolah menjadi pahlawan kesiangan dalam menilai dan menghakimi kinerja pemerintah daerah Jakarta ini. 

Lalu, bila ditilik mundur lagi, jaman Gubernur Ahok pun demikian. Pun saat Jokowi menjabat gubernur, kota yang awalnya bernama Batavia ini, banjir tetap tak lepas dari cerita. 

Coba, diricek lagi, sejak zaman JP Coen, lalu 66 Gubernur zaman Batavia, semua sudah mahfum atas Batavia yang pasti akan banjir, meski tidak hujan. Sebab, daerah dataran rendah dan rawa-rawa, tentu akan menjadi aliran air yang menuju ke laut. 

Aliran air itu juga sudah pasti hanya dari daerah Bogor dan sekitarnya yang datarannya lebih tinggi dari Jakarta. Tidak hujan saja dapat air kiriman yang melintas menuju ke laut, maka bagaimana kalau hujan, sementara daerahnya di dataran rendah dan aslinya rawa-rawa, maka siapa yang mau mengubah takdir Kota Jakarta, terhindar dari genangan air? 

Kasihan rakyat biasa, jadi hanya berkomentar tak cerdas menyoal banjir Jakarta karena ada yang mengulik dan membesar-besarkan berita, menyalahkan, membandingkan, hanya demi kepentingan politik mereka. 

Sekali lagi, sejak Jakarta didirikan, awalnya bernama Batavia, dari JP Coan, 66 Gubernur zaman Batavia, seluruh Gubermur ketika sudah bernama Jakarta, hingga kini tahun 2020, Jakarta dijabat Anies, siapa Gubernur yang telah berhasil menjinakkan banjir Jakarta? Belum ada. 

Tidak harus curah hujan ekstrem, tidak harus hujan lebat, sebaik apapun sistem drainase, selebar apapun kali yang melintas Jakarta, ada Banjir Kanal segala, tidak hujan saja, hanya dilintasi air yang lewat dari Bogor, Jakarta banjir. Karena dataran rendah yang asalnya rawa-rawa. 

Ayolah segenap rakyat, khususnya warga Jakarta, cerdas dan jangan mau dimanfaatkan para elite partai politik, semua Gubernur yang pernah menjabat di Jakarta, belum ada yang mampu mengatasi banjir Jakarta. 

Bahkan 66 Gubernur zaman Batavia, mereka orang-orang Belanda, lho, tidak ada yang merasa bersalah saat banjir melanda Jakarta, karena paham faktanya.

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini