Di tengah perbincangan mengenai stunting, kurang gizi, angka kematian bayi, dan angka kematian ibu melahirkan yang cukup tinggi, di situlah sebetulnya kita harus mulai mengevaluasi, hal apa yang harusnya terus diupayakan supaya kejadian-kejadian serupa tidak terus terulang. Segala hal yang menyangkut kesehatan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah mutlak untuk menjadi sorotan, sebab negara sendiri hadir dan bisa berfungsi serta bergerak ke arah yang progresif karena adanya manusia-manusia yang menghuni. Manusia-manusia tersebut pun selalu berganti tiap harinya, digantikan oleh mereka yang lahir, sebagai generasi baru penggerak bangsa.

Sayang apabila generasi-generasi tersebut tidak tumbuh secara optimal, entah karena gizi yang kurang atau informasi yang tepat terhadap orang tua, pun jika banyak ibu dan anak yang meninggal saat proses persalinan. Siapa yang kemudian harus bertanggung jawab untuk menanggulangi hal ini? Sesuatu yang selalu berulang dan menyedihkan. Mengusut dari akar, sepertinya sangat efektif jika memulai perubahan tersebut dari satuan terkecil yang dekat dengan masyarakat, apalagi kalau bukan Posyandu.

Posyandu (Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu) adalah salah satu unit layanan kesehatan ibu, anak dan keluarga yang terdekat dengan warga, karena keberadaan Posyandu umumnya ada di satu kampung atau desa, sehingga mudah untuk dijangkau warga. Keberadaan posyandu sendiri memang hal yang signifikan, sebagai unit kesehatan keluarga yang dekat dengan masyarat, sehingga jika ada satu daerah yang memang jauh dari puskesmas atau klinik kesehatan lainnya, posyandu bisa menjadi salah satu perpanjangan tangan untuk menjamin dan memonitor kesehatan anggota keluarga, khususnya ibu dan anak. 

Tentunya demi menjamin kualitas dan keberlangsungan Posyandu, diperlukan tenaga kesehatan yang bertanggung jawab dan mumpuni, sebab mereka ada di garda depan yang bertugas untuk memastikan kondisi kesehatan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Bupati Tasikmalaya, H. Ade Sugianto pun berencana melakukan revitalisasi pada Posyandu dengan memberi pelatihan pada kader-kader yang akan ditugaskan di Posyandu. Pada Februari lalu di Pembinaan Akbar Kader Posyandu se-Kabupaten Tasikmalaya di Gedung Islamic Center, Ade mengatakan bahwa selain berfokus pada sarana dan prasarana, ia pun juga ingin memajukan kualitas sumber daya manusia yang akan bertugas di Posyandu, untuk menjamin agar kesehatan keluarga, terutama ibu dan anak bisa terjamin. "Pembinaan terpadu dan berkesinambungan harus kita gelar untuk peningkatan SDM yang bertugas di Posyandu," kata Ade. 

Ikuti tulisan menarik Cahaya Tasikmalaya lainnya di sini.