x

Warga dari berbagai komponen masyarakat, PNS, anggota TNI/Polri, pelajar bersiap-siap menampilkan tarian tradisional Saman saat gladi di stadion Seribu Bukit, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, 12 Agustus 2017. Tari Saman adalah tarian adat Suku Gayo yang ditampilkan sebagai media untuk berdakwah. ANTARA/Irwansyah Putra

Iklan

Julisa handayani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Maret 2020

Senin, 30 Maret 2020 06:30 WIB

Panggilan Tutur di Dalam Bahasa Gayo

Di buat oleh julisa handayani, Mahasisiwi IAIN Gajah Putih Takengon, Aceh Tengah, Semester VI

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tutur dalam bahasa Gayo merupakan panggilan yang biasanya digunakan oleh masyarakat yang bersuku Gayo.

Gayo adalah sebuah suku bangsa yang mendiami wilayah Aceh, suku Gayo secara mayoritas terdapat di kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues. Suku gayo beragama Islam dan juga menggunakan bahasa yang disebut Bahasa Gayo.

Masyarakat Gayo hidup dalam komuditi kecil yang disebut kampong, setiap kampung dikepalai oleh seorang gecik. Kumpulan dari beberapa kampung disebut kemukiman, yang dipimpin oleh seorang mukim. System pemerintahan tradisional yang dimiliki suku gayo disebut sarak opat yang terdiri dari Reje (Raja), Petue (orang yang dituakan), Imem (Imam), dan cerdik pandai yang mewakili rakyat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahasa gayo termasuk dalam rumpun Bahasa Melayo-Polinesia seperti yang disebutkan Domenyk EadesA Grammar og Gayo: A Language of Aceh, Sumatra: dalam bukunya. Masyarakat Gayo juga memiliki “Tutur” atau Panggilan yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti berikut:
Rekel : Generasi paling tua
Entah : Turunan dari rekel
Muyang : Moyang, dibawah entah
Datu : Datu adalah tutur yang digunakan bagi orang dibawah moyang
Datu rawan : Ayah dari kakek dan nenek
Datu Banan : Ibu dari kakek dan nenek
Awan Pedih : (Kakek) Ayah dari Ayah
Anan Pedih : (Nenek) Ibu dari Ayah
Awan Alik : (Kakek) Ayah dari Ibu
Anan Alik : (Nenek) Ibu dari Ibu
Uwe : Kakak tertua dari Ibu kandung
Ama Kul : Saudara laki-laki sulung dari Ayah
Ine Kul : Istri sulung dari saudara laki-laki Ayah
Ama : Ayah
Ine : Ibu
Ibi : Adik atau Kakak kandung Ayah
Kil :Suami dari Ibi
Abang : Abang
Aka :Kakak
Engi : Adik
Ume : Besan/Bisan
Empurah : Mertua (orang tua dari istri)
Tuen :Mertua (Ayah dari istri)
Inen Tuen : Mertua (Ibu dari Istri)
Lakun : Sebutan sesame ipar
Inen Duwe : Istri abang dengan istri adiknya abang
Kawe : Istri abang dengan saudara perempuan dari suaminya
Era : Adik laki-laki dari dari abang dengan istri abang yang bersangkutan
Temude : Abang dari Istri
Kumpu : Cucu
Piut : Cicit
Ungel : Anak semata wayang
Aman uwin : Anak pertamanya laki-laki (untuk Ayah)
Inen uwin : Anak Pertamanya laki-laki (untuk Ibu)
Aman Ipak : Anak pertamanya perempuan (Untuk Ayah)
Inen Ipak : Anak Pertamanya Perempuan (untuk Ibu)
Aman Mayak : Laki-laki yang baru menikah dan belum punya anak
Inen Mayak : Perempuan yang baru menikah dan belum punya anak
Win : panggilan untuk anak laki-laki
Ipak : panggilan untuk anak perempuan

Itulah beberapa “Tutur” atau Panggilan yang digunakan oleh masyarakat Gayo didalam kehidupan sehari-hari.

Ikuti tulisan menarik Julisa handayani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler