BANDUNG – Ekonomi global dapat menyusut hingga satu persen pada 2020 karena Covid-19, dan dapat berkontraksi lebih jauh jika pembatasan kegiatan ekonomi diperpanjang tanpa respons fiscal memadai. Hal itu disampaikan Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB (UN-DESA) yang dilansir Antara pada Kamis (2/4/2020).
Pandemik Covid-19 ini membawa dampak negatif yang sangat besar terhadap kegiatan ekonomi masyarakat, yang berdampak terhadap pekerjaan mereka. Terutama terhadap pekerja kecil, seperti yang dialami oleh seorang penjual jamu keliling, Fitri, 32 tahun, yang menyatakan bahwa ia mengalami beberapa kerugian sejak terjadinya pandemik Covid-19 pada tanggal 11 Maret 2020.
"Biasanya sehari saya bisa dapet pelanggan kurang lebih 100 orang, tapi sekarang cuma dapet kurang lebih 50 orang," ujarnya, Sabtu (4/4/2020).
Fitri menambahkan, bukan hanya jumlah pelanggan yang menurun, tapi jumlah penghasilannya pun menurun sebanyak 50% dari penghasilan biasanya. "Beberapa orang juga bilang sama saya kalau mereka takut buat beli jamu keliling untuk saat ini, soalnya kata mereka gini mereka ga tau diluar sana saya tuh interaksi sama siapa saja. Padahal saya udah jelasin sama mereka kalau saya sendiri tetep menjaga kebersihan dan kesehatan saya dan barang dagangan saya," ujarnya.
Ada beberapa tempat juga yang sudah tidak didatangi oleh Fitri, karena beberapa masyarakatnya ada yang sudah terjangkit Covid-19.
"Saya juga sebenernya takut buat tetep keliling jual jamu ditengah pandemik Covid-19 seperti ini, tapi mau tidak mau saya harus tetep berjualan keliling untuk memenuhi kebutuhan hidup saya dan keluarga saya," tutup Fitri.
Oleh :
Aaisyah Durrotul Islam (IK-2B)
Fakultas Komunikasi dan Desain
Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia
Ikuti tulisan menarik Aaisyah Durrotul Islam lainnya di sini.