x

Iklan

wulan nur

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 17 Mei 2020

Minggu, 17 Mei 2020 14:19 WIB

Melepas Napi Menimbulkan Kekacauan Bukan Ketenangan

Saya membuat artikel ini karena saya ingin berpendapat atas yang saya lihat dari berbagai sudut pandang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 


Covid-19 atau yang dikenal dengan corona virus sudah menjalar ke berbagai belahan dunia, dan menyebar luar ke seluruh wilayah Indonesia, banyak kebijakan yang telah dikeluarkan oleh berbagai pemerintahan dunia, seperti melakukan Lockdown, Social Distancing, Physical Distansing. Hal tersebut juga dilakukan di Indonesia, bahkan pemerintah sekarang juga menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang tentunya diharapkan bisa memperlambat laju penyebaran Covid-19.

Di masa pandemi ini membuat perekonomian menurun 50%, dan membuat sebagian orang kehilangan pekerjaannya. Ditambah pemerintah melakukan kebijakan untuk melepaskan 30 ribu lebih napi. Itu membuat tingkat pengangguran di Indonesia meningkat, hal tersebut terjadi karena banyak toko, pabrik, dan perusahaan tutup dan tidak membuka lowongan pekerjaa: . Kejadian tersebut membuat orang akan berfikir tidak jernih dan memilih jalan alternatif yang dianggap mudah tapi juga bisa membahayakan diri sendiri, yaitu dengan mencuri.

Disisi lain, mengapa pemerintah membebaskan para napi? Karena pemerintah ingin mencegah resiko tertularnya virus karena tidak adanya orang yang berkumpul di dalam sel tahanan, dan juga berharap dengan banyak napi yang keluar maka masyarakat bisa tetep dirumah saja. Namun kebijakan tersebut sangat mencengangkan bagi masyarakat. Menurut masyarakat dengan adanya napi yang berkeliaran, masyarakat bukannya tambah aman melainkan sebaliknya.

Semenjak pelepasan napi 1 April yang lalu, bentuk kejahatan di Indonesia naik sekitar 19% , bentuk kejahatan yang dilakukan adalah perampokan toko dan rumah, penjambretan, dan pembegalan. Di Medan Sumatera, telah terjadi perampokan rumah dengan modus mematikan sikring lampu, hal itu juga terjadi di kota Malang, dan bukan hanya modus mematikan sikring lampu tetapi dengan adanya rekaman suara tangis bayi serta pipa air yang bocor, hal tersebut membuat orang penasaran dan keluar rumah, setelah itu barulah mereka para perampok beraksi untuk mengambil harta benda rumah incaran.

Tindak kejahatan yang mungkin saja terjadi adalah penipuan. Maka diharap masyarakat indonesia untuk melek politik, seperti contoh para pelaku kejahatan memanfaatkan media online untuk berjualan seperti masker, handsanitizer, dan disinfectan, tetapi yang dikirim bukanlah barang barang tersebut, melainkan batu, kertas, serta kain.

Masyarakat diharap juga waspada terhadap sekitar karena tindak kejahatan bisa terjadi dimana-mana, bukan hanya waspada akan corona virus. Maka dari itu taati kebijakan pemerinrah untuk tetap di rumah, dan tak lupa berdoa kepada Allah SWT, jaga kesehatan, jaga barang berharga, lindungi keluarga, waspada sekitar, hubungi tetangga jika terjadi sesuatu yang mencurigakan di malam hari. Semoga Allah SWT melindungi kita semua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik wulan nur lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu