x

Ilustrasi Penataan Arsip, Pixabat.com

Iklan

deni yusup

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 29 Juni 2020 16:26 WIB

Benarkah Realitas Manusia Modern Terhegemoni Teknologi?

Bagaimana melihat realitas yang terjadi yang mengiring kita pada ranah untuk konsumtif, kalau inj terus dilakukan secara ekosistem kehidupan kedepan akan tidak baik, karena manusia digiring pada kesadaran semu yang secara realitas tidak sesuai dengan dasar dari kebutuhan mereka, tetapi masyarakat modern yang di sponsori oleh model ekonomi kapitalisme mendorong orang menengah dan orang bawah untuk ketergantungan, sedangkan kaum kapitalisme itu sendiri semakin menancabkan kekuatanya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Benarkah Realitas Manusia Modern Hegemoni Teknologi?

Yang menarik dari realitas saat ini masyarakat modern dimana teknologi semakin cangih, manusia sudah ketergantungan terhadap teknologi, seperti terhadap smartphone, secara realitas saat ini ketergantungan terhadap teknologi telah melebihi menguasaan diri manusia sendiri, yang menurut marcuse menyatakan bahwa manusia telah diatur oleh teknologi itu sediri bukan teknologi diatur oleh manusia.

Faktanya menurut marcuse bagaimana manusia di ciptakan untuk mengikuti keinginan teknologi bukan teknologi yang di atur kebutuhanya oleh manusia ini lah  salah satu kritik marcuse terhadap realitas Manusia - masyarakat modern.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara sadar kita adalah masyarakat terjajah oleh teknologi, karena kita kalah dalam mengatur teknologi untuk kapan digunakan dan saat yang tepat, karena realitasnya  setiap saat kalau tidak lihat henphone kita gelisah dan resah, dan akhirnya tetap tiap hari membuka henphone, dengan asumsi dalam henphone menghadirkana informasi cepat dan kita dituntut untuk terus melihat infomasi kalau tidak mengikuti informasi kita beranggapan kuper dan informasi dibikin menajdi komoditas untuk ketergantungan.

Inilah realitas masyarakat modern, bisa kita maknai bahwa masyarakat modern telah terhegemoni oleh teknologi sadar maupun tidak sadar, dengan hadirnya henphone pintar yang memudahkan mengakses informasi dari manapun, yang membikin henphone menjadi suatu bentuk benda simbol dari alat mendapat informasi perdetik yang seakan menjadi kebutuhan pokok dari manusia modern.

Hampir kita lihat bahwa teknologi seakan mengatur prilaku manusia, kita bayangkan realitas masyarakat Indonesia saja, menempatkan henphone seakan menjadi kebutuhan pokok, semua lapisan masyarakat saat ini hampir memiliki dan seakan tidak gaul kalau tidak memiliki henphone.

Dalam realitas masyarakat modern melahirkan juga kapitalis simbol, jadi orang dianggap sukses kalau dalam diri mereka memiliki simbol kapital seperti memiliki henphone yang bermerek, merek tertentu dianggap mencerminkan kemapanan dan kesuksesan, seperti mobil dengan merek tertentu yang mengambarkan kesuksesan, ini menandakan bahwa kita digiring untuk melihat bahwa kapitalis simbol ini terjadi.

Bagaimana melihat realitas yang terjadi yang mengiring kita pada ranah untuk konsumtif, kalau inj terus dilakukan secara ekosistem kehidupan kedepan akan tidak baik, karena manusia digiring pada kesadaran semu yang secara realitas tidak sesuai dengan dasar dari kebutuhan mereka, tetapi masyarakat modern yang di sponsori oleh model ekonomi kapitalisme mendorong orang menengah dan orang bawah untuk ketergantungan, sedangkan kaum kapitalisme itu sendiri semakin menancabkan kekuatanya.

Dalam melihat realitas ini memang diperlukan  kekuatan besar untuk merubah prilaku dari ketergantungan dan menghambakan teknologi dengan bagaimana melihat jati diri bahwa teknologi harus diatur oleh kita kegunaanya, bukan teknologi itu sendiri yang mengalahkan kita, selama kita masih tergantung dan kita masih belum menguasai diri sendiri berarti kita belum menjadi manusia merdeka.

Pilihanya ada kita semua apa kita mau jadi merdeka untuk jadi diri sendiri atau tetap kita masih dalam menguasaan teknologi yang membelengu kita selama kita tidak bisa mengatur teknologi untuk kebutuhan !! Wasalam.

Ikuti tulisan menarik deni yusup lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler