x

uang rakyat

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Minggu, 9 Agustus 2020 22:41 WIB

Jelang HUT RI Rakyat Jelata Hanya Jadi Saksi Uangnya Dibagi-bagi oleh Presiden Jokowi

Di mana keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesianya? Rakyat biasa, rakyat jelata, dan sektor informal terus dikorbankan, tapi mereka tetap terkena pajak yang sama. Yang sudah hidup enak tetap akan enak, yang sudah biasa mewah, akan tetap mewah, namun yang biasa miskin dan menderita, akan tetap miskin dan menderita. Yah, jelang HUT ke-75 tahun Kemerdekaan RI rakyat jelata hanya akan menjadi saksi uang rakyat dibagi-bagi oleh Presiden Jokowi kepada mereka yang selama pandemi tetap menerima gaji dari uang rakyat pula.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya


Di tengah tekanan virus corona yang kasusnya secara akumulatif di Indonesia terus tak terkendali, kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya juga setali tiga uang, semakin tak terkendali dalam kehidupan normal seperti sedang tak terjadi apa-apa.

Padahal berdasarkan laporan update sebaran kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia per Sabtu (8/8/2020), dalam akun Twitter @BNPB_Indonesia, tercatat ada 2.277 kasus baru, sehingga total kasus virus corona di Indonesia menjadi 123.503 orang.

Mengapa di saat corona tak terkendali dan kehidupan normal di tengah masyarakat juga semakin tak dapat dikendalikan? Padahal, hingga sekarang, corona tidak bisa ditekan, diserang, apalagi di lawan dan disingkirkan oleh manusia.

Sehebat, sekuat, dan sesehat-sehatnya manusia, tetap saja tak kuasa dapat membendung serangan corona bila seorang manusia itu abai dan tak memerhatikan protokol kesehatan.

Pada awalnya, disimpulkan bahwa corona akan menyerang orang yang sudah tua dan memiliki "penyakit", namun dalam perjalanan pandeminya, kini corona telah berhasil menyerang dan menyusup kepada semua lapisan usia manusia, bahkan pada manusia yang awalnya benar-benar sehat hingga terpapar tanpa ada gejala.

Akibat corona, terutama kehidupan ekonomi masyarakat benar-benar tumbang. Mirisnya, khusus di Indonesia, corona malah dijadikan lahan untuk mencari keuntungan bagi sebagian pihak.

Lebih miris dan ironis, masyarakat yang sangat berharap negara hadir dalam penderitaan rakyat, ternyata, para Menteri Kabinet Jokowi malah tidak ada sense of crisis. Akibatnya, bahkan Presiden Jokowi harus sampai dua kali marah dalam rapat terbatas karena serapan atau pencairan anggaran yang seharusnya segera direalisasikan, justru masih "mengendap". Hingga, Presiden pun kini sedang menunggu bukti realasasi yang diultimatum dalam dua minggu yang kini waktunya sedang berjalan.

Di luar para Menteri yang tak memiliki sense of crisis, Presiden Jokowi sendiri juga malah dianggap membuat blunder, karena akan membagikan bantuan sosial (bansos) khusus kepada para karyawan swasta bergaji di bawah 5 juta, yang masih aktif dan terdata di BPJS Ketenaga kerjaan.

Sikap Jokowi ini bahkan telah menyakiti para pekerja Honorer K-2 yang selama ini berjuang untuk diperhatikan pemerintah, juga menyakiti para karyawan yang telah di PHK yang tadinya terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, menyakiti para karyawan yang masih aktif, namun perusahaan tempatnya bekerja tak pernah mendaftarkan mereka ke BPJS Ketenagakerjaan, serta menyakiti semua rakyat yang bekerja serabutan di sektor informal yang selama ini juga tak pernah tersentuh bansos Covid-19 karena buruknya teknis pendataan, dan banyaknya kasus bansos yang tak tepat sasaran.

Di saat masyarakat umum khususnya di sektor informal terus terpuruk, pada 10 Agustus besok, Jokowi juga telah meneken pencairan gaji ke-13 untuk rakyat Indonesia bernama ASN, PNS, TNI, Polri, Pensiunan dll, yang selama ini tak begitu terdampak ekonomi, karena masih terus menerima gaji dari uang rakyat, meski corona terus merajalela.

Bila merujuk pada semua itu, rasanya meski corona telah merepotkan seluruh sendi kehidupan manusia di seluruh dunia, namun ternyata, hadirnya corona tak begitu merepotkan untuk para pejabat parlemen, para pejabat pemerintahan, para ASN, para PNS, para TNI, para Polri, dan para pensiunan, karena mereka semua tetap dapat menikmati uang rakyat dari gaji yang tetap mengalir, bahkan besok akan ditambah guyuran gaji ke-13.

Pun bagi karyawan swasta bergaji di bawah 5 juta yang masih aktif dan masih mendapat gaji, malah akan peroleh bansos dari Jokowi, tapi uang nya pun dari uang rakyat.

Pertanyaannya, di mana keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesianya? Rakyat biasa, rakyat jelata, dan sektor informal terus dikorbankan, tapi mereka tetap terkena pajak yang sama. Yang sudah hidup enak tetap akan enak, yang sudah biasa mewah, akan tetap mewah, namun yang biasa miskin dan menderita, akan tetap miskin dan menderita.

Yah, jelang berapa hari lagi Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75 tahun, rakyat jelata hanya akan menjadi saksi uang rakyat dibagi-bagi oleh Presiden Jokowi kepada mereka yang selama pandemi tetap menerima gaji dari uang rakyat pula.

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler