x

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 2 Oktober 2020 15:56 WIB

Mau Naik Kelas dalam Investasi, Pahami Dulu Tingkat Toleransi Risiko

Ketika seorang investor menginginkan imbal hasil yang lebih maka pada saat yang bersamaan harus meningkat pula kesiapan untuk menerima kerugian yang sebanding dengan imbal hasil yang diharapkan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Diversifikasi penting dilakukan dalam investasi untuk memaksimalkan imbal hasil yang lebih baik dari dana yang dimiliki dan di sisi lain guna meminimalisir kerugian yang dalam tatkala investasi hanya ditempatkan pada salah satu instrumen investasi saja.

Nah, kalau motivasi utama dari diversifikasi adalah untuk mengoptimalkan return maka salah satu sikap yang wajib dimiliki investor adalah terbuka untuk potensi risiko kerugian atau dengan kata lain terbuka pada peningkatan toleransi risiko.

Biasanya nih, investor yang mau mendiversifikasi ini adalah mereka yang mau naik kelas, semisal tidak hanya mau di level deposito yang memberikan bunga kecil, tetapi mau lebih dari itu kayak reksa dana yang saat ini sudah sangat mudah dinikmati dengan ponsel di genggaman tangan, semisal dengan aplikasi IPOT dari Indo Premier Sekuritas yang sudah berbasis aplikasi dan terjangkau untuk semua kalangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nah, ketika seorang investor menginginkan imbal hasil yang lebih maka pada saat yang bersamaan harus meningkat pula kesiapan untuk menerima kerugian yang sebanding dengan imbal hasil yang diharapkan.

Pada dasarnya investor memang harus sadar akan satu hal ini dalam diversifikasi untuk mengoptimalkan imbal hasil, yakni peningkatan imbal hasil hampir selalu dibarengi dengan pengingkatan risiko investor.

Tak mengherankan, untuk mengetahui tingkat toleransi risiko, penyedia produk investasi biasanya memberikan sejumlah pertanyaan (kuesioner) profil risiko. Sejumlah pertanyaan yang harus dijawab ini biasanya bermuara pada pembentukan profil risiko seseorang apakah rendah, menengah atau tinggi.

Investor dengan profil risiko rendah adalah investor dengan tipe konservatif aias tidak demen dengan yang namanya risiko. Mereka ini suka dengan imbal hasil yang pasti saja karena keamanan modal masih menjadi yang utama. Artinya, investor dengan profil risiko rendah ini tak mengapa dapat imbal hasil kecil asal tidak merugi. Nah, jenis investasi yang cocok dan bisa ditawarkan pada investor dengan tingkat toleransi rendah adaah obligasi pemerintah, reksa dana pasar uang atau reksa dana terproteksi.

Selanjutnnya ada pula investor dengan profil risiko menengah yang pada dasarnya sudah keberanian untuk mengambil risiko kerugian, kendati dengan porsi yang medium. Investor yang sudah punya toleransi risiko yang lumayan ini mulai menjajal reksa dana campuran, saham, dan reksa dana saham tapi dengan porsi yang masih sedang, yakni sekitar 30-40%.

Yang terakhir adalah tipe investor dengan tingkat toleransi risiko tinggi dengan karakternya yang memang deman dengan yang namanya risiko untuk imbal hasi yang tinggi pula. Tak mengherankan, investor yang masuk kelompok ini biasanya demen dengan jenis investasi yang bisa memberikan imbal hasil tinggi, seperti saham, reksa dana saham, dan reksa dana campuran yang tentunya dengan porsi tingga tak seperti pada tipe yang menegah tadi.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terkini

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB